ZONA PERANG (zonaperang.com) Bandung, Jawa Barat – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat menelusuri asal usul kepemilikan bahan peledak hingga senjata api AK47 lengkap dengan pelurunya yang ditemukan pada sebuah bangunan di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/6/2022) kemarin.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan rumah tersebut sudah tak dihuni sejak tahun 2001. Menurutnya pemilik rumah yang berinisial DKH mengaku rumah itu sebelumnya dihuni oleh saudaranya.
“Sehingga kita nanti akan melakukan pemeriksaan-pemeriksaan, sehingga kita tahu dari mana sumber bahan material ini,” kata Ibrahim di Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/6/2022).
Baca juga : 13 Mei 1969, Kerusuhan besar antara suku Cina dan Melayu di Malaysia
Baca juga : 31 Maret 1959, Dalai Lama memulai pengasingan : Negerinya telah diinvasi dan dijajah Cina
Detonator, senjata api laras panjang AK-47 berkaliber 7,62 mm, dan ribuan peluru tajam
Dia menjelaskan, penemuan sejumlah barang berbahaya itu berawal dari laporan warga berinisial DKH yang ingin merenovasi bangunan tersebut. Namun petugas yang merenovasi, menurutnya menemukan barang mencurigakan di sebuah rak.
“Dari informasi tersebut dilaporkan kepada intel, dan dicek, setelah dilakukan pengecekan, bahwa betul itu merupakan bahan peledak,” katanya.
Setelah itu, polisi mengerahkan tim Gegana dari Brimob Jawa Barat untuk mengamankan barang-barang tersebut. Kemudian barang itu pun dibawa ke Markas Brimob Polda Jawa Barat untuk dinonaktifkan.
Dari penemuan itu, ia mencatat ada sejumlah bahan peledak yang kondisinya sudah mencair, detonator, senjata api laras panjang AK-47 berkaliber 7,62 mm, dan ribuan peluru tajam.
“Kita lakukan pendalaman lebih detil lagi, sehingga kita bisa mengetahui sumber dan asal usul material itu. Sampai sekarang belum ada hubungan dengan teroris,” katanya.
Sebelumnya polisi menemukan barang-barang berbahaya itu pada Senin (6/6) sekitar pukul 20.30 WIB. Selanjutnya polisi langsung mengisolasi bangunan di Jalan Asia Afrika itu guna mengamankan lokasi.
Baca juga : (Melawan Lupa)Pao An Tui, Sisi Kelam Masyarakat Cina pendukung Belanda di Indonesia
Baca juga : (Buku) Kudeta 1 Oktober 1965 : Sebuah Studi Tentang Konspirasi-antara Sukarno-Aidit-Mao Tse Tung (Cina)