- Barat khawatir bahwa kebangkitan Khilafah atau pemerintahan Islam yang kuat dapat mengganggu status quo politik yang telah mereka bentuk di dunia Islam atau yang memiliki mayoritas penduduk muslim
- Barat ingin mempertahankan kontrol atas sumber daya alam dan pasar di kawasan-kawasan di mana pemerintahan Islam atau masyarakatnya berpotensi kuat. Kebangkitan Khilafah atau pemerintahan Islam yang kuat dapat mengancam kepentingan ekonomi dan geopolitik Barat di wilayah-wilayah tersebut.
- Pemerintah Barat memiliki kebijakan luar negeri yang berupaya untuk mempromosikan kepentingan politik, ekonomi, dan keamanan mereka di seluruh dunia
- Sistem yang mampu mengembalikan kejayaan umut Islam
- Walaupun demikian, Janji Allah tentang berdirinya kembali Khilafah atau pemerintahan Islam seperti jaman Nabi adalah keniscayaan dan pasti terjadi, tidak peduli seluruh penduduk bumi menentangnya
ZONA PERANG(zonaperang.com) Khilafah adalah sebuah gerakan keagamaan yang dipahami sebagai konsep tentang kenegaraan yang berdasarkan syariat Islam dan pemimpinnya disebut Khalifah. Konsep tersebut mengandaikan seluruh dunia Islam disatukan ke dalam satu sistem kekhalifahan atau pemerintahan yang tunggal. Sistem khilafah bukanlah sistem demokrasi murni suara terbanyak yang menyamakan kualitas & kuantitas suara perampok dengan seorang guru yang berdedikasi.
“Pandangan individu dapat sangat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk pengalaman pribadi, pendidikan, dan paparan terhadap budaya dan ideologi lainnya.”
Sistem khilafah itu sendiri untuk pertama kalinya diterapkan kepada para Khalifah Khulafaurrasyidin yang secara tegas adalah sebagai Khalifaturrasul. Pada masa kekhalifahan Abu Bakar Siddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib konsep Khalifah masih murni, yakni sebagai pelanjut Rasul berdasarkan pemilihan dengan konsep kemampuan.
Pada masa Daulat Bani Umayyah, Daulat Bani Abbasiyah, dan Daulat Bani Utsmaniyah, konsep pemimpin bermuatan kesukuan semakin besar dan merajalela, bahkan para khalifah pun diangkat berdasarkan keturunan.
“ISIS adalah kelompok teroris yang mengklaim mewakili Islam, namun banyak tindakan mereka jelas bertentangan dengan ajaran dan nilai-nilai Islam yang sebenarnya. Mereka menggunakan kekerasan ekstrem, terorisme, dan taktik-taktik brutal untuk mencapai tujuan mereka, termasuk pembunuhan massal, penyiksaan, pemerkosaan, dan penghancuran situs-situs bersejarah dan keagamaan.”
Baca juga : Israel Raya (Greater Israel) — Dari Sungai Eufrat hingga Sungai Nil
Baca juga : Nabi Muhammad SAW sebagai Pemimpin Militer dan Ahli Strategi
Banyak Faktor
Pertanyaan mengenai mengapa Barat dan para sekutunya memiliki pandangan negatif terhadap Khilafah dan pemerintahan Islam melibatkan banyak faktor. Berikut adalah beberapa alasan yang ada:
- Trauma Sejarah: Dalam sejarah, Islam pernah mengalahkan Barat dalam beberapa pertempuran besar, termasuk berkuasa di Spanyol selama lebih dari 800 tahun, penaklukan Kota Konstantinopel, pengepungan Kota Wina sebanyak dua kali, dan Perang Salib yang berlangsung lebih dari 100 tahun. Kejadian telah menimbulkan trauma dalam peradaban Barat dan mereka berjanji hal ini tidak boleh terjadi kembali.
- Sistem yang mampu mengembalikan kejayaan umut Islam: Sistem ini telah terbukti mampu mengembalikan peranan negara, mengembalikan kejayaan umat Islam, menjaga penduduk muslim dari perampokan dan pembantaian yang dilakukan kelompok-kelompok lawannya
- Keamanan Nasional: Beberapa negara Barat melihat kebangkitan Khilafah atau pemerintahan Islam yang kuat sebagai ancaman terhadap keamanan nasional mereka. Kekhawatiran ini didasarkan pada potensi perlawanan, dan destabilisasi di kawasan Timur Tengah yang kaya minyak.
- Sumber Daya Alam: Banyak negara Muslim memiliki cadangan sumber daya alam yang kaya, seperti minyak, gas, mineral dan tanah yang subur. Negara-negara Barat memiliki kepentingan ekonomi yang signifikan dalam mengakses sumber daya ini, dan terkadang melihat pemerintahan Islam sebagai hambatan untuk eksploitasi mereka.
- Kolonialisme dan Pasca-kolonialisme: Pengalaman kolonialisme Eropa di negara-negara Muslim sering kali diwarnai dengan eksploitasi, penindasan, dan kekerasan. Hal ini menimbulkan kebencian dan perlawanan di kalangan umat Islam, dan memicu asosiasi negatif antara pemerintahan Islam dan penindasan.
- Portret media: Media bisa kadang-kadang menyajikan pemerintahan Islam dalam cahaya yang negatif, yang dapat menyumbang pada kesalahan pengertian dan stereotip.
- Pertumbuhan Umat Islam: Pertumbuhan jumlah umat Islam, baik melalui kelahiran maupun konversi, terutama di negara-negara Barat, dapat menimbulkan rasa takut atau ancaman.
- Penguasaan Teknologi: Beberapa negara Islam menunjukkan perkembangan signifikan dalam penguasaan teknologi, yang dapat menimbulkan rasa cemburu atau ancaman
- Ideologi Barat: Perbedaan Budaya dan Nilai, Ide-ide Barat seperti demokrasi murni yang tidak membedakan kemampuan, nasionalisme, sekularisme, dan liberalisme telah mempengaruhi pandangan dunia banyak orang dan bertentangan dengan prinsip-prinsip Khilafah dan pemerintahan Islam terbaik di masa Khulafaurrasyidin.
- Islamofobia: Islamofobia adalah prasangka dan kebencian terhadap Islam dan umat Islam tanpa ilmu. Ini adalah fenomena yang kompleks dengan berbagai akar, termasuk faktor pendidikan, sejarah, politik, dan sosial. Islamofobia sering kali berperan dalam menjustifikasi permusuhan terhadap Khilafah dan pemerintahan Islam.
Suara kami, Anda tidak diperlukan dalam masalah ini, semuanya akan berjalan sesuai rancana-Nya, dengan atau tanpa kita.
Baca juga : Sapi Merah, Al-Aqsa dan Motif Operasi Militer 7 Oktober
Baca juga : The Message (1976) : Film Legendaris Perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat