Mengapa ISIS tidak pernah menyerang warga Israel di tanah Palestina yang terjajah?
ISIS terkadang muncul entah dari mana dan menyerang musuh AS dan Israel … tepat ketika AS membutuhkan itu?
ISIS mengklaim bertanggung jawab atas ledakan di Kerman, Iran, dan mengumumkan bahwa ada dua pembom bunuh diri
ZONA PERANG(zonaperang.com) Setiap pengamat akan dengan yakin menyatakan bahwa kedua entitas ini adalah musuh bebuyutan, yang saat ini terlibat dalam berbagai jenis peperangan dan ditakdirkan untuk terus berada di jalur tersebut.
Bagi Israel, menurut rasionalitas intuitif ini, ISIS – The Islamic State of Iraq and Syria hanyalah satu mata rantai dalam rantai panjang entitas pejuang yang bersumpah untuk menghancurkannya, seperti Hamas, Hizbullah, Jihad Islam Palestina, dan banyak lagi. Bagi ISIS, narasi akan terus mengklaim bahwa Israel adalah target utama yang wajar.
Namun kenyataannya sangat berbeda. Israel dan ISIS sama-sama – mungkin secara mengejutkan – menunjukkan tingkat pengekangan yang tinggi terhadap satu sama lain. Israel bukan bagian dari koalisi internasional yang memerangi ISIS, dan kelompok jihadis itu belum pernah melakukan serangan serius terhadap Israel. Retorika ISIS terhadap Israel juga terbatas dalam volume dan bahkan tidak terlalu brutal dibandingkan dengan musuh-musuh ISIS lainnya, terutama Syiah dan rezim-rezim Arab.
Baca juga : Bill Clinton, Jeffrey Epstein, Gadis di Bawah Umur, Mossad dan Pemerasan
Baca juga : Maroko membocorkan informasi intelijen, “membantu teroris Israel memenangkan Perang Enam Hari 1967”
Ada dua rumor utama. Yang pertama adalah bahwa al-Baghdadi dan kelompoknya takut pada Israel dan menganggap IDF terlalu kuat, tangguh, dan berbahaya.
Teori kedua adalah bahwa Israel dan lebih khusus lagi, Mossad, menciptakan ISIS. Klaimnya adalah bahwa ada bukti bahwa agen-agen intelijen Israel mendorong para perwira Irak – setelah mereka ditangkap oleh Amerika setelah kejatuhan Saddam Hussein – untuk menciptakan organisasi balas dendam dan sebagai wadah mengumpulkan militan Islam agar mudah dikontrol serta dilumpuhkan . Itulah alasannya, ISIS menyebar dan menyerang target-target atas perintah Israel – dan menjadikan Israel sebagai sekutu.
Edward Joseph Snowden. Pria yang merupakan mantan kontraktor teknik Amerika Serikat dan karyawan Central Intelligence Agency (CIA) tersebut, sempat membocorkan dokumen yang menunjukkan bahwa AS, Inggris M16 dan Israel menciptakan ISIS sebagai bagian dari operasi rahasia bernama “Hornet’s Nest” atau “Sarang Lebah”. Hal tersebut juga dipandang sebagai strategi untuk melindungi entitas Zionis dengan cara “menciptakan musuh di dekat perbatasannya “
Sangat menarik bagaimana ISIS muncul setelah tidak aktif hanya untuk menyerang Iran (korban tewas 201 orang) pada saat John Bolton dan para pejabat Barat meningkatkan seruan untuk berperang melawan negara itu.
Ini hampir sama menariknya dengan ISIS yang tidak pernah menyerang Israel selama bertahun-tahun.
Baca juga : Timur Tengah berada di ambang perang regional yang besar
Baca juga : 08 April 2013, ISIS/ISIL terbentuk dan masuk perang saudara Suriah
Peran Krusial Prancis dalam Revolusi Amerika: Dari Diplomasi Hingga Pertempuran Aliansi Prancis-Amerika: Kunci Kemenangan Revolusi…
Kode-Kode Rahasia: Ketika Inovasi dan Peretasan Bertarung Membahas sandi-sandi yang membentuk sejarah adalah perjalanan menelusuri…
Sukhoi T-4, juga dikenal sebagai "Sotka" atau "Project 100," adalah pesawat pembom strategis supersonik yang…
Jejak Luka Kolonialisme dalam The Battle of Algiers Di antara banyak film sejarah, The Battle…
Serangan Rudal Pertama di Asia Selatan: Kisah Operation Trident Operation Trident, yang dilaksanakan oleh Angkatan…
Shalahuddin dan Dinasti Syi'ah: Kolaborasi atau Konflik? Shalahuddin al-Ayyubi, atau lebih dikenal sebagai Saladin, adalah…