ZONA PERANG(zonaperang.com) Kampfpanzer Leopard 1 atau cukup disebut Leopard adalah tank tempur utama yang dirancang oleh Porsche dan diproduksi oleh Krauss-Maffei di Jerman Barat. Pertama kali digunakan pada tahun 1965. Dikembangkan di era ketika hulu ledak HEAT dianggap membuat lapis baja berat konvensional memiliki nilai yang terbatas, desain Leopard berfokus pada daya tembak dan mobilitas yang efektif alih-alih perlindungan yang lebih berat.
Menampilkan lapis baja moderat, hanya efektif melawan meriam otomatis kaliber rendah dan senapan mesin berat, sehingga memberikan rasio daya-terhadap-berat yang tinggi. Hal ini, ditambah dengan suspensi dan drivetrain modern, memberikan Leopard mobilitas yang unggul dan performa lintas medan dibandingkan dengan sebagian besar tank tempur utama lainnya pada zaman itu, hanya disaingi oleh GIAT AMX-30 Prancis dan tank tanpa turet Bofors Strv 103 Swedia.
Kekuatan
Leopard 1 memiliki lambung yang dilas dan kubah cor. Armor tank ini relatif tipis. Jerman memperkirakan bahwa tank T-62 Soviet kontemporer (waktu yang sama) dapat menembus lapis baja depan Leopard 1 pada jarak 1.800 meter. Tank T-72 Soviet yang lebih baru dapat menembusnya pada jarak lebih dari 3.000 meter. Tank ini dilengkapi dengan peralatan perlindungan NBC untuk para kru.
Leopard 1 pada awalnya dibangun dengan ide “tank standar yang sempurna”, mirip dengan konsep Main Battle Tank, karena selama pengembangannya, lapis baja dianggap sebagai kualitas yang dapat dibuang dan kecepatan serta daya tembak yang unggul adalah yang paling penting.
Oleh karena itu, desain lapis baja Leopard hanya dimaksudkan untuk menahan kaliber 20 mm dari depan. Ancaman besar adalah ZSU-57-2, yang membuat Leopard 1 kesulitan dengan laju tembakan yang tinggi dari peluru efektif 57 mm AP.
Baca juga : Bagaimana Tank Memainkan Peran Penting dalam Perang Teluk Persia 1991
Baca juga : Tank medium T-54/T-55 (1948) : Kendaraan tempur utama Uni Soviet dengan produksi terbanyak di dunia
Dibuat untuk Mengalahkan
Meskipun lapis baja yang relatif tipis, Leopard 1 memiliki pukulan yang kuat. Persenjataan utama Leopard adalah meriam standar NATO versi lisensi buatan Jerman dari 105 mm British Royal Ordnance L7, salah satu senjata tank yang paling efektif dan tersebar luas pada zaman itu, seperti milik M60 Patton Amerika.
Peluru meriam ini dimuat secara manual. Amunisi termasuk APDS – Armour-piercing discarding sabot, APFSDS – Armour-piercing fin-stabilized discarding sabot, HEAT – High-explosive anti-tank, dan peluru asap. Jerman memperkirakan bahwa Leopard 1 dapat menembus lapis baja frontal tank T-62 Soviet pada jarak 400 meter dengan peluru APDS dan 1.500 meter dengan peluru APFSDS. Armor depan tank T-72 yang lebih baru dapat ditembus oleh peluru APFSDS pada jarak 800 meter.
Kemahsyuran Leopard
Desainnya dimulai sebagai proyek kolaborasi selama tahun 1950-an antara Jerman Barat dan Prancis, dan kemudian bergabung dengan Italia, tetapi kemitraan berakhir tak lama setelah itu dan desain akhir dipesan oleh Bundeswehr, dengan produksi skala penuh dimulai pada tahun 1965.
Secara keseluruhan, 6.485 tank Leopard telah dibuat, di mana 4.744 di antaranya merupakan tank tempur dan 1.741 merupakan varian utilitas dan anti-pesawat Flugabwehrkanonenpanzer Gepard (sejenis dengan milik Pakta Warsawa ZSU-23-4), tidak termasuk 80 prototipe dan kendaraan pra-seri.
Leopard dengan cepat menjadi standar banyak militer Eropa, dan akhirnya menjadi tank tempur utama di lebih dari selusin negara di seluruh dunia, dengan Jerman Barat, Italia, dan Belanda sebagai operator terbesar hingga masa pensiunnya.
Baca juga : Film T-34 (2018) : Pertarungan Epic 1 Tank Soviet Melawan Puluhan Tank Nazi Jerman
Baca juga : 4 Juli 1942, The Siege of Sevastopol : Semenajung Krimea jatuh ke tangan NAZI Jerman
Digantikan
Sejak tahun 1990, Leopard 1 secara bertahap diturunkan ke peran sekunder di sebagian besar angkatan bersenjata. Di Angkatan Darat Jerman bersatu, Leopard 1 sepenuhnya dihapuskan pada tahun 2003 oleh Leopard 2, sementara kendaraan berbasis Leopard 1 masih banyak digunakan dalam peran utilitas.
Leopard 2 telah menggantikan Leopard 1 dalam pelayanan di banyak negara lain, dengan kendaraan turunan yang menggunakan lambung Leopard 1 masih digunakan. Sebagian besar kendaraan ini telah ditingkatkan dengan berbagai peningkatan pada lapis baja, daya tembak dan sensor untuk mempertahankan kemampuannya dalam menghadapi ancaman perang modern.
Ukraina
Menyusul konflik Ukraina-Rusia, pada 7 Februari 2023, pemerintah federal Jerman menyetujui ekspor 178 tank tempur utama Leopard 1A5 ke Ukraina. Jerman, Denmark, dan Belanda kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa ketiga negara itu akan bersama-sama membiayai pembelian “setidaknya” 100 tank Leopard 1A5 dari stok perusahaan FFG – Flensburger Fahrzeugbau Gesellschaft dan Rheinmetall.
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan kepada mitranya dari Ukraina, Oleksii Reznikov, bahwa 20-25 tank akan dikirim pada musim panas, sekitar 80 tank pada akhir 2023, dan tambahan 100 tank pada tahun 2024.
Baca juga : Tank Tempur Utama FV4030/4 Challenger 1 (1983), Inggris
Baca juga : Senapan Serbu Heckler & Koch G3 (1959), Jerman Barat
Varian
Leopard 1A1 dilengkapi dengan sistem stabilisasi senjata baru yang memungkinkan untuk menembak secara efektif saat bergerak. Meriam ini juga dilengkapi dengan rok samping, selongsong termal baru pada laras meriam dan beberapa perbaikan kecil lainnya. Sistem pengendalian tembakan terkomputerisasi dengan Krupp-Atlas EMES-18 FCS serta SEM 80/90 digital radio
Leopard 1A2 memiliki perlindungan lapis baja turret yang lebih baik, sistem perlindungan NBC yang ditingkatkan, dan peralatan penglihatan malam yang baru (TEM 2A optical) serta yang terpenting: turret yang sepenuhnya stabil
Leopard 1A3 memiliki turret baru yang dilas dengan pelindung komposit dan mantel meriam berbentuk baji.
Leopard 1A4 secara eksternal mirip dengan 1A3, tetapi termasuk sistem kontrol tembakan terkomputerisasi baru, dan sistem penglihatan baru.
Leopard 1A5 dikembangkan pada awal tahun 1990-an. Tank ini dilengkapi dengan sistem pengendalian tembakan modern dan peralatan penglihatan malam yang lebih baik. Sebanyak 1.300 MBT Leopard 1A1 dan 1A2 telah ditingkatkan ke tingkat ini.
Gepard ‘Cheetah’ (SPAAG) Meriam anti-pesawat mandiri, dilengkapi dengan 2 × 35 mm Oerlikon GDF autocannon.
Biber – Bridgelayer atau tank pengangkut jembatan lipat
Bergepanzer – Kendaraan rekayasa lapis baja.
Baca juga : 13 Juli 1943, Battle of Kursk : Pertempuran tank terbesar dalam sejarah berakhir
Spesifikasi
Massa 42,2 ton (meningkat pada model yang lebih baru dari 40 ton asli)
Panjang 9,54/8,29 m (meriam ke depan/belakang)
Lebar 3,37 m
Tinggi 2,39/2,70 m (atap turret / absolut)
Awak 4 (komandan, pengemudi, penembak, operator radio/pemuat)
Lapis Baja: 10-70 mm RHA – Rolled homogeneous armour, lambung yang dilas dan turret yang dicor. pelindung maksimum 7cm dan minimum 0,8 cm di bagian atas lambung. Pelindung turret berkisar antara 5 cm di bagian depan hingga 6 cm di bagian samping dan belakang. Dapat dilengkapi dengan panel pelindung polikarbonat (Lexan) yang dapat dipasang dengan baut
Persenjataan utama Meriam laras panjang 1 × 105 mm Royal Ordnance L7A3 L/52 (13 peluru di menara 42 peluru di lambung). Elevasi :+20° hingga -9° Sistem pemuatan semi-otomatis. Dapat menembakkan semua peluru standar 105 mm yang diproduksi oleh Kanada, Prancis, Jerman, Israel, Inggris, dan Amerika Serikat.
Persenjataan sekunder 2 × 7,62 mm MG 3 atau FN MAG (co-aksial dan palka komandan) (5.500 peluru), Empat pelontar granat asap 76 mm yang dioperasikan secara elektrik dipasang di kedua sisi turret.
Mesin MTU MB 838 CaM 500, 10-silinder, 37,4 liter, mesin multi-bahan bakar
830 PS (819 hp, 610 kW) pada 2.200 RPM
Tenaga/berat 19,6 PS (14,5 kW) /tonne
Suspensi Batang Torsi
Jangkauan operasional 600 km (di jalan raya), 450 km (lintas alam), Gradient: 60% – Side Slope: 30% – Vertical step: 1.15 m – Trench: 3.0 m. Kemampuan mengatasi halangan : 1,2 m tanpa persiapan, 2,25 dengan persiapan, dan 4 m dengan snorkel
Kecepatan maksimum 65 km/jam.
Baca juga : The Beast of War (1988) : Film Amerika tentang awak tank Soviet yang terjebak perang Afganistan
Baca juga : 16 Februari 1943, Operation Gunnerside : Sabotase proyek nuklir Nazi Jerman oleh Sekutu
https://www.youtube.com/watch?v=YVlHld8YrFs