Sebuah kapal feri melintasi Selat Kerch di Rusia selatan, pada Oktober 2022, dengan Jembatan Kerch sebagai latar belakang
ZONA PERANG(zonaperang.com) Rusia menenggelamkan kapal-kapal feri miliknya di Selat Kerch sebagai upaya untuk menciptakan penghalang yang akan melindungi sebuah jembatan vital dari serangan drone laut, demikian ungkap Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina (GUR).
Dalam sebuah posting Telegram pada hari Selasa (22/8), GUR mengatakan bahwa pasukan Rusia sedang bersiap untuk menenggelamkan setidaknya enam kapal feri di selat tersebut untuk melindungi Jembatan Kerch, yang menghubungkan Krimea yang diduduki Rusia dengan daratan milik Rusia.
Rusia telah menenggelamkan kapal pertama, kata GUR, dan bersiap untuk menenggelamkan kapal kedua. Tidak jelas bagaimana Rusia menenggelamkan kapal-kapal itu.
Baca juga : Kekuatan Rohani dalam Konflik: Bagaimana Putin Memanfaatkan Gereja Ortodoks Rusia di Ukraina?
Baca juga : Mengapa F-16 adalah Pilihan Terbaik untuk Ukraina dalam Menghadang Ancaman Rusia?
Namun, Ukraina mengatakan bahwa Rusia akhirnya berencana untuk “memasang penghalang boom di antara kapal-kapal feri yang terendam banjir” untuk membentuk garis pertahanan, menurut sebuah terjemahan dari Kyiv Post.
Mirip dengan jaring anti-torpedo, pertahanan boom adalah penghalang fisik atau jaring yang mengelilingi target potensial di laut atau melintasi mulut pelabuhan atau selat untuk perlindungan terhadap drone. Jaring ini telah digunakan sejak Perang Dunia II.
Namun, Stephen Wright, seorang pengembang teknologi drone, mengatakan kepada Insider bahwa taktik baru ini tidak akan berguna bagi Rusia, setidaknya untuk melawan serangan drone.
“Saya bisa melihat bahwa ‘kapal blok’ ini bisa berguna untuk melawan jenis serangan yang berbeda, mungkin kapal besar yang dibajak dan ditabrakkan ke anjungan, atau bahkan kapal selam berawak,” katanya. “Tapi melawan senjata sekecil dan selincah drone laut yang pernah kita lihat? Mereka tidak akan menghentikannya.”
Rusia telah mencoba mengerahkan semua jenis pertahanan di tengah serangkaian serangan drone laut Ukraina yang berani di daerah itu, yang sebelumnya telah merusak kapal perang besar.
Serangan-serangan tersebut telah meningkat sejak Ukraina meluncurkan sebuah drone laut baru yang dapat mengangkut ratusan kilogram bahan peledak dan lebih cepat daripada yang ada di Laut Hitam, demikian laporan CNN.
Baca juga : Pilot helikopter Mi-8 Rusia membelot ke Ukraina
Baca juga : Ukraina Bangkitkan dari Kubur Sistem Rudal SA-5 Gammon Era Soviet untuk Melawan Rusia
L'Armée des Ombres: Di Mana Pahlawan Tidak Memiliki Nama Army of Shadows (L’Armée des ombres),…
Suriah 2011-2025: Dari Protes Damai ke Perang Saudara yang Berkepanjangan Perang Saudara Suriah, yang dimulai…
Pada dekade 1950-an, dunia penerbangan militer Amerika Serikat dipenuhi semangat inovasi dan eksperimen. Salah satu…
Gerakan #NotInOurName menggema di kalangan militer Fenomena pengunduran diri massal tentara dan diplomat Amerika Serikat…
Maginot Line: Benteng Impian yang Menjadi Kuburan Harapan Prancis Maginot Line: Kisah Benteng Pertahanan yang…
Sejarah manusia dipenuhi oleh konflik yang diawali oleh pertikaian ekonomi. Perang dagang bukanlah fenomena baru,…