ZONA PERANG (zonaperang.com) – Abdurrahman Baswedan atau AR Baswedan merupakan salah satu tokoh keturunan Arab yang berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menggalang para pemuda keturunan Arab untuk mengikrarkan Sumpah Pemuda Keturunan Arab di Semarang setelah mendirikan Persatoean Arab Indonesia (PAI). Perbuatannya ini terinspirasi dari peristiwa sumpah pemuda 28 Oktober 1928.
Mengutip tulisan Buchory MS, Guru Besar Pasca Sarjana Universitas PGRI Yogyakarta, yang dimuat di laman arbaswedan.id, pada masa revolusi, AR Baswedan menyiapkan gerakan pemuda keturunan Arab untuk berperang melawan Belanda. Mereka yang terpilih kemudian dilatih dengan semi militer di barak-barak. Mereka dipersiapkan secara fisik untuk bertempur. Dia sendiri pernah ditahan pada masa pendudukan Jepang (1942).
Baca Juga : Pahlawan Nasional Andi Abdullah Bau Massepe : Bangsawan Pemimpin Perang
Menjelang Indonesia merdeka, AR Baswedan menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Bersama para pendiri bangsa lainnya terlibat aktif menyusun UUD 1945.
Menurut buku profil penerima gelar Pahlawan Nasional yang ditulis Kementerian Sosial, AR Baswedan lahir di Surabaya pada 9 September 1908 dan meninggal di Jakarta pada 16 Maret 1986.
Ia tumbuh dewasa menjadi seorang nasionalis dan pejuang kemerdekaan, selain itu ia juga dikenal sebagai penulis, penyair, sastrawan, dan politisi.
Baca Juga : Pahlawan Nasional Abdulrachman Saleh, Tokoh AURI Multi Talenta
Abdurrahman juga pernah mengemban misi diplomatik ke Mesir untuk mendapatkan pengakuan de jure dan de facto atas kemerdekaan Indonesia. Berkat jasanya itu, Mesir menjadi negara pertama di dunia yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Pada masa kemerdekaan, AR Baswedan sempat masuk dalam kabinet yakni sebagai Wakil Menteri Muda Penerangan RI pada Kabinet Sjahrir. Ia pernah menjadi bagian dari Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), Anggota Parlemen, dan Anggota Dewan Konstituante.
