Peleton Infanteri Bermotor Lapis Baja Kerajaan Belanda - Zona Perang

Pasukan Infanteri Bermotor Belanda sekitar tahun 2019. Mengapa uang menjadi masalah karena kendaraan mereka hanya bisa memuat 6 prajurit dalam APC seukuran rumah

ZONA PERANG(zonaperang.com) Brigade ringan ke-13 atau 13 Lichte Brigade adalah salah satu dari tiga brigade tempur Angkatan Darat Kerajaan Belanda, yang lainnya adalah Brigade Mobil Udara ke-11 dan Brigade Mekanis ke-43. Brigade ini adalah brigade yang sepenuhnya bermotor, dilengkapi dengan kendaraan lapis baja beroda Fennek, Boxer, dan Bushmaster.

Sejarah

Brigade ini dibentuk sebagai Brigade Bermotor ke-13, dan berasal dari Brigade Infanteri ke-3. Brigade Infanteri ke-3 merupakan bagian dari Divisi Pertama “7 Desember”, yang dibentuk pada tanggal 1 September 1946. Pada tahun 1950, brigade ini diubah menjadi brigade infanteri mekanis, Brigade Mekanis ke-13, yang menjadi bagian dari Divisi ke-4 dan ditempatkan di Jerman Utara.

Setelah reformasi tahun 1970, brigade ini kembali menjadi bagian dari Divisi Pertama. Pada awal 1990-an, brigade ini menjadi brigade yang sepenuhnya mekanis. Pada tahun 2013, brigade kehilangan kendaraan tempur infanteri mekanisnya dan dilengkapi dengan peralatan beroda dan oleh karena itu berganti nama menjadi Brigade ringana ke-13.

Pada tahun 2023, brigade ini diintegrasikan ke dalam Divisi Panzer ke-10 Angkatan Darat Jerman.

Logo of the 13th Light Brigade

1.) Pertama, tunggangan mereka adalah Boxer GNGP - kendaraan pendukung teknik dan logistik khusus Belanda . Baik unit infanteri maupun zeni mereka menggunakan varian zeni dari Boxer, yang hanya memiliki ruang untuk 6 orang namun lebih banyak ruang penyimpanan untuk peralatan/misi. — 1.) Pertama, tunggangan mereka adalah Boxer GNGP – kendaraan pendukung teknik dan logistik khusus Belanda . Baik unit infanteri maupun zeni mereka menggunakan varian zeni dari Boxer, yang hanya memiliki ruang untuk 6 orang namun lebih banyak ruang penyimpanan untuk peralatan/misi.

2. ) Berikut ini adalah 4 Boxer per peleton. Komandan Peleton adalah "Romeo" dan Wakilnya adalah "Echo", sehingga regu dalam kendaraan tersebut dinamai sesuai nama mereka. Pemimpin regu Alpha dan Bravo secara doktrin adalah pemimpin regu yang lebih senior — 2. ) Berikut ini adalah 4 Boxer per peleton. Komandan Peleton adalah “Romeo” dan Wakilnya adalah “Echo”, sehingga regu dalam kendaraan tersebut dinamai sesuai nama mereka. Pemimpin regu Alpha dan Bravo secara doktrin adalah pemimpin regu yang lebih senior

3.) Alasan penggunaan varian zeni tampaknya berkaitan dengan perubahan peran Brigade Infanteri ke-13 pada tahun 2013 (di mana Boxers saat ini tinggal) karena pemotongan anggaran. Foto di atas adalah CV9035 dari Batalyon Infanteri Lapis Baja ke-17, Brigade Mekanis ke-13 pada tahun 2012.

4.) Peleton Infanteri Lapis Baja Belanda rencanannya, dipasang pada kendaraan tempur infanteri CV9035. Mereka awalnya berencana untuk memiliki 4 batalion CV9035 IFV ini

5.) Namun, pada tahun 2013 pertahanan Belanda harus melakukan penghematan. Awalnya mereka mempertimbangkan untuk membubarkan Bn Infanteri Lapis Baja ke-45 untuk memenuhi kebutuhan, tetapi mereka memutuskan untuk "memotorisasi" Brigade Mekanis ke-13 dengan platform beroda lewat Boxer yang dimiliki. — 5.) Namun, pada tahun 2013 pertahanan Belanda harus melakukan penghematan. Awalnya mereka mempertimbangkan untuk membubarkan Bn Infanteri Lapis Baja ke-45 untuk memenuhi kebutuhan, tetapi mereka memutuskan untuk “memotorisasi” Brigade Mekanis ke-13 dengan platform beroda lewat Boxer yang dimiliki.

6.) Hal ini mengakibatkan 44 CV9035 dibebaskan dari layanan (dijual ke Estonia pada tahun 2014) dan 44 lainnya ditahan untuk pelatihan dan sebagai cadangan. Sebanyak 16 di antaranya disimpan sebagai cadangan logistik dan 16 lainnya sebagai suku cadang, yang bermanfaat bagi kesiapan 2 batalion CV90 yang tersisa.

7.) Penggantinya adalah tim Bushmaster-Boxer, dengan Kendaraan Mobilitas Terproteksi Bushmaster untuk infanteri dan Boxer untuk dukungan dan servis tempur.

8.) Belanda hanya memesan varian Boxer khusus. Konversi Brigade ke-13 juga dimaksudkan untuk tidak melakukan pengadaan baru, karena ini merupakan kebijakan pemotongan biaya..

9.) Bushmaster sangat disukai karena kinerja kontra-IED-nya. Tetapi dengan pergeseran kembali ke arah intensitas tinggi sebagai tolok ukur dengan perlindungan menyeluruh terhadap tembakan langsung & artileri yang lebih menjadi perhatian, hal ini membuat dukungan yang dilengkapi Boxer lebih mampu daripada sekedar infanteri.

10.) Masalahnya, program Boxer sudah berjalan cukup jauh pada saat itu. Belanda mengonfirmasi bahwa mereka telah membeli 200 Boxer, dan ini seharusnya dikirim antara tahun 2011 dan 2016 (meskipun ditunda hingga 2019). Mengubah kontrak secara signifikan akan menjadi tidak optimal

11.) Jadi infanteri mendapatkan varian zeni tempur, yang membawa lebih sedikit tandu dan memiliki lebih banyak ruang penyimpanan untuk peralatan/misi teknik. Tidak yakin bagaimana mereka memanfaatkan ruang ekstra itu; sekedar informasi untuk Panzerfaust, mereka biasanya membawa 3 peluru per regu, ditambah sebuah MAG 7,62mm sebagai cadangan.

12.) Senapan servis utama mereka adalah C7NLD, sebuah versi dari Colt Canada C7. paling sering dipasangkan dengan Aimpoint CompM4 dan terkadang dengan pembesar 3x. Awak kendaraan dan pimpinan tingkat peleton dapat menggunakan C8NLD, varian karabin.

13.) Belanda sangat menarik karena mereka memiliki regu doktrin "perintis" yang dimaksudkan untuk memiliki lebih banyak pelatihan dalam memasang rintangan, menangani bahan peledak & menerobos. Senapan M590A1 mereka adalah untuk peran penerobosan Rangers ke-75 AS menunjuk Pemimpin Tim untuk ini sebagai perbandingan — 13.) Belanda sangat menarik karena mereka memiliki regu doktrin “perintis” yang dimaksudkan untuk memiliki lebih banyak pelatihan dalam memasang rintangan, menangani bahan peledak & menerobos. Senapan M590A1 mereka adalah untuk peran penerobosan Rangers ke-75 AS menunjuk Pemimpin Tim untuk ini sebagai perbandingan

14.) Contoh Peleton Infanteri Serangan Udara Belanda (tidak diketahui periode waktunya) di mana para pelopor infanteri diberi label peluncur granat dan senapan GWHLP berarti "penyelamat pertempuran" — 14.) Contoh Peleton Infanteri Serangan Udara Belanda (tidak diketahui periode waktunya) di mana para pelopor infanteri diberi label peluncur granat dan senapan GWHLP berarti “penyelamat pertempuran”

15. Peluncur granat standar adalah AG36 Jerman.

16.) Senapan otomatis standar mereka adalah Minimi (5.56mm). Pada tahun 2010-an mereka menggunakan Minimi Para Mk 2 yang lebih tua, tetapi sepertinya mereka memiliki Mk 3 yang lebih baru.

17.) Seorang penembak anti-tank membawa Panerfaust 3 buatan Jerman. Mereka juga merupakan Combat Lifesaver (CLS) yang ditunjuk oleh skuad.

18.) Satu senapan mesin menengah FN MAG (7.62x51mm) juga disimpan di dalam kendaraan setiap regu untuk digunakan sesuai situasi.

19.) Dan yang terakhir, setiap orang mendapatkan pistol Glock 17 Austria

Baca juga : Harga dari sebuah pengorbanan

0Shares

Sejarah

Related Posts