Militer Israel menunjuk kepala rabi baru yang di masa lalu pernah mengatakan bahwa pemerkosaan terhadap perempuan non-Yahudi diperbolehkan untuk meningkatkan moral tentara di masa perang.
ZONA PERANG(zonaperang.com) Seorang pemimpin agama yang dikritik karena membela pemerkosaan terhadap perempuan non-Yahudi telah ditunjuk sebagai kepala rabi baru Angkatan Darat zionis Israel.
Rabi Kolonel Eyal Karim yang pernah menjadi komandan detasemen di unit elit Sayeret Matkal serta pasukan terjun payung mendapat kecaman keras dari kelompok-kelompok perempuan pada tahun 2002 ketika ia menjawab sebuah pertanyaan di sebuah situs web keagamaan yang menanyakan apakah boleh memperkosa perempuan selama perang.
Karim mengatakan bahwa memuaskan “kecenderungan jahat dengan meniduri wanita non Yahudi yang menarik di luar kehendak mereka, karena mempertimbangkan kesulitan yang dihadapi oleh para prajurit dan demi keberhasilan secara keseluruhan” dapat dianggap sebagai hal yang dapat dimaafkan demi menjaga moral di antara para prajurit dan tentara selama pertempuran.
Mengklarifikasi
Sepuluh tahun setelah pernyataan tersebut, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mengeluarkan sebuah pernyataan yang dimaksudkan untuk “mengklarifikasi” tanggapan Karim terhadap pertanyaan tersebut karena ia akan menjadi kepala pendeta IDF berikutnya. Baik pihak militer maupun Karim mengatakan bahwa kata-kata sang rabi telah disalahartikan.
Namun, para politisi Israel masih keberatan dengan keputusan untuk mencalonkan sang kolonel untuk posisi tersebut.
“Kolonel Eyal Karim tidak cocok untuk menjadi kepala otoritas rabi di IDF, sebuah badan yang di dalamnya terdapat puluhan ribu wanita, dan dia tidak cocok untuk mewakili moralitas Yahudi dengan cara apa pun,” kata anggota parlemen Israel dan ketua Partai Meretz yang beraliran kiri, Zehava Galon.
“Pernyataannya yang mengerikan, rasis dan penuh kekerasan membuat perempuan menjadi sasaran empuk,” tambahnya.
Baca juga : Israel Akui Membayar ‘Buzzer’ di Seluruh Dunia Termasuk Indonesia Untuk Pojokkan Palestina
Keberatan
Kelompok-kelompok hak asasi perempuan juga keberatan dengan penunjukan tersebut dan menuntut pencabutannya.
Ketua organisasi hak-hak perempuan Israel Na’amat, Galia Wolloch, menyatakan bahwa siapa pun yang berpikir bahwa pemerkosaan terhadap perempuan non Yahudi diperbolehkan sebagai pendorong semangat bagi para prajurit tidak akan memimpin tentara ke arah moral dan spiritual yang baik.
Wolloch juga menyatakan bahwa ia berniat untuk berbicara dengan para pejabat IDF untuk mencabut keputusan tersebut, sementara anggota parlemen Meretz dan mantan direktur eksekutif Asosiasi Krisis Pemerkosaan, Michael Rozin, meminta Kolonel Karim untuk mengikuti kursus pelatihan untuk mencegah serangan seksual.
Tetap diangkat
Pada bulan November 2016, MK Meretz mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka menerima penjelasan Krim, dan menarik petisi mereka.
Meskipun menuai kontroversi dan kecaman luas, namun pernyataan Eyal Karim mendapat dukungan dari rabi zionis yang lain.
“Dia juga mengatakan bahwa dirinya menolak gagasan bahwa kaum homoseksual harus melawan orientasi seksual mereka”
Pada Desember 2016, Krim dilantik sebagai kepala rabi IDF dan dianugerahi pangkat brigadir jenderal
https://www.trtworld.com/middle-east/israeli-army-appoints-chief-rabbi-who-condoned-rape-13084374
Baca juga : Pembersihan Etnis Palestina: Israel Usulkan Pengusiran Massal Warga Gaza
Baca juga : Perang Palestina – Penjajah Israel: 4 Kebohongan Zionis yang Terbongkar
https://www.youtube.com/watch?v=pd0FhaEGpQ8
https://www.youtube.com/watch?v=hB9JrEub4IU