Hari ini dalam Sejarah

Peristiwa 17 Oktober 1952 : Ketika “moncong” meriam mengarah ke Istana Merdeka

“Setengah kudeta”

ZONA PERANG(zonaperang.com) Tanggal 17 Oktober 1952 menjadi salah satu hari bersejarah bagi Indonesia. Perlawanan sejumlah perwira TNI AD terhadap Presiden Soekarno. KSAD (saat itu dijabat A.H. Nasution) dan tujuh panglima daerah meminta Dewan Perwakilan Rakyat Sementara (DPRS) dibubarkan.

Pemicunya adalah pemilu yang tertunda-tunda yang dianggap hanyalah taktik DPRS (yang didukung Bung Karno) untuk mempertahankan keadaan yang makin parah. Konflik intern militer dan partai-partai menajam, korupsi meluas, dan keadaan keamanan memburuk.

Tank, meriam, dan persenjataan artileri bahkan dihadapkan menuju ke Istana Merdeka. Namun, ini bukan untuk melakukan perlawanan, tetapi mereka hanya meminta parlemen dibubarkan dan konflik dalam tubuh militer segera diakhiri.more

Baca juga : 5 Maret 1960: Presiden Sukarno Bubarkan DPR Hasil Pemilu Pertama yang demokratis

Baca juga : 15 Februari 1958, Berdirinya PRRI : Dewan Perjuangan dibentuk di Padang menuntut Komunis disingkirkan, Keadilan bagi Daerah dan Janji-janji pemerintah pusat

Meriam dan senapan mesin mengarah ke Soekarno yang tengah berbicara

Pada 13 Juli 1952, Kolonel Bambang Supeno, orang dekat Bung Karno yang sering keluar-masuk Istana, mengirim surat ke Perdana Menteri Wilopo, Presiden dan DPRS, menyatakan tak mempercayai lagi pimpinan Angkatan Perang, khususnya Angkatan Darat (dipimpin Nasution). Bambang Supeno-lah yang melobi Bung Karno sampai Bambang Sugeng akhirnya mengganti Nasution sebagai KSAD. Nasution dipecat. Tujuh perwira daerah ada yang ditahan dan digeser kedudukannya

Sejarah mencatat, ada meriam yang dibawa oleh pasukan tentara Indonesia ditujukan ke istana presiden. Ditambah dengan menggunakan truk-truk tentara, golongan demonstran yang berasal dari luar ibukota diarahkan oleh Seksi Intel Divisi Siliwangi. Ketika demonstrasi terjadi, meriam dan senapan mesin yang berada di atas mobil terlihat ditujukan ke arah Presiden Soekarno yang tengah berbicara.

Awalnya demonstrasi tersebut dilakukan oleh sekitar 5000 orang, lalu diperkirakan jumlahnya bertambah menjadi 30.000 orang. Gedung parlemen menjadi tujuan awal aksi demo, kemudian mereka berbondong-bondong menuju istrana presiden guna menyampaikan gugatannya.

Peristiwa 17 Oktober 1952 ini diupayakan diselesaikan melalui pertemuan Rapat Collegial (Raco) tanggal 25 Februari 1955 yang melahirkan kesepakatan Piagam Keutuhan Angkatan Darat yang ditandatangani oleh 29 perwira senior Angkatan Darat.more
ZP

Recent Posts

Negara Arab dimata Taliban Afganistan tentang Perjuangan Palestina

ZONA PERANG(zonaperang.com) Konon, ketika pemerintahan pertama Taliban diundang dalam konferensi mengenai isu Palestina di salah…

1 bulan ago

Mesir

Pada tanggal 5 Oktober 1985, selama dinas wajibnya di Pasukan Keamanan Pusat Polisi Mesir di…

1 bulan ago

Fakta unik peranan rusia dalam hubungan dengan Amerika

Siapa yang mendukung Amerika dalam Revolusi Amerika melawan Inggris? RUSIA.

2 bulan ago

Jordan Files : Mengapa kerajaan Yordania melindungi zionis Israel Dari serangan lawan-lawanya?(Bagian ke-2)

ZONA PERANG(zonaperang.com) Salah satu peran yang ditugaskan kepada Yordania adalah koordinasi keamanan, karena Yordania memainkan…

2 bulan ago

Garis waktu perang Kolonial Zionis Israel vs Palestina 8 – 15 Mei 2024 (bagian 27): “Ada indikasi jelas bahwa Israel akan segera berakhir”

Faktor2 pendorong kehancuran rezim Zionis: kurangnya kohesi sosial di tengah masyarakat Israel, ledakan problem ekonomi,…

2 bulan ago

10 Pesawat Terburuk di Perang Dunia ke-2

Dengan meningkatnya ketegangan di Eropa pada akhir tahun 1930-an, beberapa negara seperti Amerika, Inggris, Prancis,…

2 bulan ago