Pertempuran Yeongpyeong 2002: Ketika Tensi Korea Utara-Selatan Memuncak
ZONA PERANG(zonaperang.com) Pertempuran Yeongpyeong, juga dikenal sebagai Pertempuran Kedua Yeonpyeong, adalah konfrontasi laut antara kapal patroli milik Korea Selatan dan Korea Utara yang terjadi pada tanggal 29 Juni 2002 di Laut Kuning. Pertempuran ini terjadi di sepanjang garis batas sengketa maritim yang dikenal sebagai Garis Batas Utara (Northern Limit Line).
Meskipun hanya berlangsung 30 menit, intensitas tembakan dan jumlah korban membuat pertempuran ini menjadi salah satu bentrokan paling berdarah sejak gencatan senjata 1953.
Garis Batas Utara adalah garis yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1953 sebagai batas maritim antara Korea Selatan dan Korea Utara. Namun, Korea Utara tidak mengakui garis ini dan mengklaim bahwa batas seharusnya lebih jauh ke selatan. Konflik ini adalah lanjutan dari serangkaian insiden yang terjadi sejak tahun 1999, di mana kapal-kapal Korea Utara sering kali melintasi garis batas dan diusir oleh kapal patroli Korea Selatan.
“Korea Utara secara rutin menolak keberadaan NLL dan sering mengirim kapal-kapalnya untuk melanggar batas tersebut, memicu serangkaian insiden kecil yang sewaktu-waktu bisa berubah menjadi konflik besar. Salah satunya adalah pertempuran sengit yang terjadi pada musim panas 2002.”
Pertempuran ini terjadi di tengah suasana Piala Dunia FIFA 2002, yang berlangsung di Korea Selatan. Meskipun dunia sedang merayakan olahraga, ketegangan militer di perbatasan tetap tinggi. Pada pagi hari itu, dua kapal patroli Korea Utara melintasi Northern Limit Line (NLL), perbatasan laut de facto, batas maritim yang tidak diakui oleh Pyongyang dan dianggap sebagai provokasi oleh Seoul. Kapal-kapal tersebut melakukan serangan mendadak terhadap kapal patroli Korea Selatan, Chamsuri PKM-357 “patrol killer medium”, yang sedang berpatroli di wilayah tersebut.
“Insiden ini terjadi hanya beberapa hari sebelum Piala Dunia FIFA 2002 berakhir di Korea Selatan dan Jepang, saat ketegangan di Semenanjung Korea memuncak.”
1. Serangan Awal: Sekitar pukul 10:25, kapal patroli Korea Utara mulai menembaki PKM-357 dengan meriam 85 mm, mengenai ruang kemudi dan menyebabkan beberapa korban jiwa.
“Kapal patroli Korea Utara menggunakan manuver agresif untuk mendekati kapal lawan secara cepat, kemudian melepaskan tembakan mendadak sebelum mundur.”
2. Balasan dari Korea Selatan: Setelah mengalami serangan, PKM-357 dan kapal patroli lainnya segera membalas tembakan menggunakan meriam 40 mm dan 20 mm. Pertempuran berlangsung selama sekitar 30 menit namun berakibat kapal harus tenggelam karena kerusakan yang ada saat ditarik(6 terbunuh, 18 awak terluka).
3. Bala Bantuan: Dua korvet Korea Selatan tiba untuk memberikan dukungan, menyebabkan kapal-kapal Korea Utara mengalami kerusakan parah(13 awak meninggal, 25 orang terluka) sebelum akhirnya mundur ke wilayah mereka.
Battle of Yeongpyeong (2002) adalah pengingat betapa rapuhnya perdamaian di Semenanjung Korea. Konflik ini menunjukkan bahwa sengketa perbatasan maritim yang tampak kecil dapat memicu pertempuran mematikan. Bagi kedua Korea, insiden ini menjadi simbol ketegangan abadi yang bisa meledak kapan saja, menandai pentingnya diplomasi, kesiapsiagaan militer, dan strategi untuk mencegah konflik lebih besar di masa depan.
Jenis Kapal patroli, Kelas Chamsuri dirancang pada tahun 1970-an sebagai dasar pertahanan pantai Korea Selatan terhadap serangan amfibi Korea Utara.
Bobot kosong 113 t
Beban penuh 156 t
Panjang 33,10 m (108 kaki 7 inci)
Lebar 6,92 m (22 kaki 8 inci)
Draft 1,75 m (5 kaki 9 inci)
Propulsi 2 × mesin diesel MTU 16V 538 TB90 (8,100 kW)
Kecepatan maks. 38 knot (70 km/jam; 44 mph)
Jangkauan 1.000 nmi (1.900 km; 1.200 mi) pada kecepatan 20 knot (37 km/jam; 23 mph)
Crew 31 termasuk 5 perwira
Sensor dan sistem pemrosesan Radar pencarian permukaan Raytheon 1645
Persenjataan 1 × 40 mm (1,6 in) Bofors 40 mm L/60 gun, 2 × senjata Gatling Sea Vulcan 20 mm (0,79 in),
2 × senjata mesin Browning M2 12,7 mm (0,50 in)
Baca juga : Kamikaze: Keberanian dan Keputusasaan Jepang dalam Perang Dunia II
Baca juga : Krisis Penduduk di Jepang, China, dan Korea Selatan: Apakah Indonesia Bisa Bernasib Sama?
Kawasaki P-1: Solusi Canggih untuk Ancaman Maritim Abad ke-21 Kawasaki P-1 adalah pesawat patroli maritim…
Ketika Drone Lepas Kendali: Pertempuran Palmdale 1956 Pertempuran Palmdale 1956: Ketika Jet Tempur Gagal Mengalahkan…
Bukit 937: Perjuangan dan Pengorbanan di Vietnam Hamburger Hill: Kisah Nyata Pertempuran yang Terlupakan Film…
Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Palestina, perempuan telah memainkan peran yang sangat penting, tidak hanya sebagai…
Proyek Kuba dan Upaya Rahasia untuk Menaklukkan Komunisme di Belahan Barat Operasi Mongoose, atau Proyek…
Lawan Penindasan! Begini Cara Anda Bisa Membantu Palestina Lima Langkah Konkret untuk Mendukung Palestina dari…