PKI: Sang Pengkhianat dan Penipu
Pembohongan tentang jumlah korban
PKI sering kali melebih-lebihkan jumlah korban yang mereka alami dalam peristiwa G30S/PKI. Dalam sebuah buku berjudul “Tragedi Nasional Indonesia 1965: Dari Pemberontakan PKI ke Kudeta Militer”, PKI mengklaim bahwa jumlah korban tewas mencapai jutaan orang. Namun, penelitian yang dilakukan oleh para sejarawan menunjukkan bahwa jumlah korban yang sebenarnya jauh lebih kecil, yaitu sekitar 500.000 orang.
Baca juga : Cambodia’s killing fields : Kisah nyata Kekejaman komunis Khmer Merah pimpinan Pol Pot
Baca juga : Umat Islam, PKI dan Militer : Babak Akhir Jelang Pemberontakan Komunis September 1965
Manipulasi data tentang korban
PKI juga sering kali memanipulasi data tentang korban. Misalnya, PKI sering kali menuduh bahwa para korban yang tewas dalam peristiwa G30S/PKI adalah para pejuang revolusi yang dibunuh secara brutal oleh militer. Namun, penelitian yang dilakukan oleh para sejarawan menunjukkan bahwa banyak korban yang tewas dalam peristiwa G30S/PKI adalah para anggota PKI sendiri yang dibunuh oleh sesama anggota PKI.
Pemutarbalikan fakta
PKI juga sering kali memutarbalikkan fakta tentang peristiwa G30S/PKI. Misalnya, PKI sering kali menuduh bahwa peristiwa G30S/PKI adalah sebuah kudeta yang dilakukan oleh militer yang dibantu CIA. Namun, penelitian yang dilakukan oleh para sejarawan menunjukkan bahwa peristiwa G30S/PKI adalah sebuah pemberontakan yang dilakukan oleh PKI.
Baca juga : Mao Zedong, Pendiri negara komunis Cina dan Pembunuh massal terbesar dalam sejarah dunia
Kekerasan HAM
PKI juga sering kali melakukan kekerasan HAM. Misalnya, PKI sering kali melakukan pembantaian terhadap para anggota partai politik dan kelompok masyarakat lainnya yang dianggap sebagai musuh. Selain itu, PKI juga sering kali melakukan penyiksaan dan penahanan terhadap para tahanan politik yang berseberangan.
Berikut adalah beberapa contoh peristiwa PKI melakukan kekerasan HAM yang sebenarnya dilakukan oleh mereka tetapi menuduh pihak lain:
- Pembantaian di Madiun (1948)
Pada tahun 1948, PKI pimpinan Musso dan Amir Syarifudin melakukan pemberontakan di Madiun, Jawa Timur. Dalam pemberontakan tersebut, PKI membantai ribuan orang, termasuk para anggota TNI, gubernur Jawa Timur, polisi, dan masyarakat sipil. Namun, PKI menuduh bahwa pembantaian tersebut dilakukan oleh TNI.
- Pembantaian di Jawa Tengah dan Jawa Timur (1965-1966)
Pada tahun 1965-1966, PKI melakukan pemberontakan yang gagal. Dalam pemberontakan tersebut, PKI membantai ribuan orang, termasuk para pejabat pemerintah, anggota TNI, polisi, dan masyarakat sipil. Namun, PKI menuduh bahwa pembantaian tersebut dilakukan oleh militer atau lawan politiknya.
- Penyiksaaan dan penahanan terhadap para tahanan politik
PKI juga sering kali melakukan penyiksaan dan penahanan terhadap para tahanan politik. Para tahanan politik tersebut sering kali disiksa secara brutal dan dipaksa untuk mengakui kejahatan yang tidak mereka lakukan. Namun, PKI menuduh bahwa penyiksaan dan penahanan tersebut dilakukan oleh militer.
Pembohongan, manipulasi data, pemutarbalikan fakta, dan kekerasan HAM yang dilakukan oleh PKI telah menyebabkan penderitaan yang sangat besar bagi rakyat Indonesia. Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan contoh nyata dari kejahatan kemanusiaan yang tidak boleh dilupakan.
Baca juga : Revolusi tahun 1989 : Hancurnya paham komunis dunia