Wrt Off Asghar dan Wrt Off Muhammad Ghazanfar dari PAF(Pakistan Air Force) sedang bertugas. Mereka diperintahkan untuk membuat stasiun observasi di atas tangki air dan memindai langit untuk mencari pesawat India yang datang. Saat itu masih pagi ketika mereka berdua mendengar suara dengungan dari timur dan segera mereka melihat pesawat IAF Mystere yang datang.
ZONA PERANG(zonaperang.com) Perwira Angkatan Udara Pakistan Kopral Teknis Muhammad Ghazanfar saat itu bertugas di Skuadron 243 PAF, di bawah sayap pengamat bergerak.
Ia dikirim ke Bahawalnagar Punjab dalam Perang India-Pakistan tahun 1971. Tugasnya adalah mengawasi langit dan melaporkan keberadaan pesawat musuh.
Bersama dengan bintara lainnya, Asghar Ali, mereka mendirikan pos pengamatan di tangki air tinggi dekat stasiun kereta api.
Keesokan harinya, tepatnya pada tanggal 08 Desember 1971, mereka melihat sebuah pesawat Dassault MD.454 Mystère IV buatan Perancis milik Angkatan Udara India terbang rendah dengan kecepatan tinggi mendekati pos mereka. Pesawat Mystère melepaskan tembakan meriam 2× 30 mm (1.18 in) DEFA ke arah mereka, tetapi untungnya tidak mengenai sasaran.
Lawan tidak sebanding
“Saat pesawat itu terbang di ketinggian yang sangat rendah, Pilot India mengidentifikasi keberadaan sebuah pos di atas tangki air. Mystere mulai menembaki kedua penerbang itu. Keduanya tidak sebanding dengan kecepatan dan daya tembak Mystere. Pesawat itu berhasil membuat beberapa lubang di tangki air dan lewat.“
Untuk serangan kedua, saat pesawat datang, kedua pria itu mengambil senapan buatan Jerman Barat Heckler & Koch G3 kaliber 7.62×51mm NATO mereka. Kopral Ghazanfar menembaki pesawat dan melepaskan 18 tembakan dengan akurasi tinggi. Saat itu, pesawat mulai mengeluarkan asap. Pesawat menukik tajam dan jatuh beberapa mil jauhnya.
Kopral teknik Ghazanfar mengejar pesawat dengan meminta tumpangan kepada pengendara sepeda motor dan dia mengejarnya sejauh yang dia bisa. Kemudian dia kembali dan kemudian hal itu dikonfirmasi. Atas tindakan keberanian yang luar biasa ini, dia dianugerahi Tamgha e Jurat(penghargaan militer tertinggi keempat di Pakistan. Penghargaan ini diberikan atas kepahlawanan luar biasa saat terlibat dalam pertempuran bersenjata dengan pasukan lawan di tanah Pakistan atau di luar perbatasannya).
Baca juga : Ketika jet tempur Mig-25 Foxbat India terbang tanpa perlawanan di atas Islamabad
Baca juga : Muhammad Mahmood Alam: Penerbang Tempur Legendaris Pakistan yang Mengukir Rekor Dunia