STARStreak serbaguna, cepat, dan mematikan
ZONA PERANG (zonaperang.com) STARStreak High Velocity Missile dirancang untuk memberikan perlindunganudara jarak dekat terhadap ancaman udara konvensional seperti pesawat tempur sayap tetap dan target helikopter yang bergerak lambat.
STARStreak memenuhi kebutuhan pengguna militer di seluruh dunia dan memperkenalkan peningkatan besar untuk memberikan peningkatan jangkauan di atas 7 km, peningkatan cakupan dan ketinggian, serta peningkatan presisi panduan terhadap target kecil.
Berkecepatan sangat tinggi
Konfigurasi STARStreak didasarkan pada prinsip kecepatan tinggi yang telah terbukti untuk mengalahkan target dengan waktu yang singkat.
Anak panah
Payload tiga anak panah memaksimalkan tingkat mematikan dan garis pandang yang akurat; panduan sinar laser memungkinkan mengatasi target berjejak terkecil, yang sangat sulit untuk dikalahkan dan dikunci dengan tembakan tradisional meriam atau rudal “tembak-dan-lupakan” seperti Stinger.
Rudal STARStreak mampu diluncurkan dari platform darat, laut(Seastreak )dan udara ATASK (Air To Air Starstreak) yang ringan, baik dari sistem kontrol tembakan otomatis seperti RAPIDRanger atau STARStreak Lightweight Multiple Launcher, Next Generation (LML NG). Oleh karena itu STARStreak dapat digunakan dengan cepat ke dalam operasi dan mudah diintegrasikan ke dalam struktur kekuatan.
Tidak perlu menunggu hingga target terkunci
STARStreak adalah rudal yang benar-benar serbaguna dan paling
efektif ketika berhadapan dengan target dengan waktu paparan singkat. Begitu target terdeteksi, operator menekan pelatuk dan meluncurkan peluru kendali (Tidak ada menunggu untuk mengunci).
Roket sistem motor mempercepat alselerasi rudal menjadi lebih besar dari Mach 3 dalam sepersekian detik. Rudalnya kemudian melepaskan tiga hittile yang dipandu laser ke arah target.
Tidak mampu dicegah
Panduan menggunakan sinar laser, yang memungkinkan keterlibatan presisi dari yang terkecil dari target, kebal terhadap semua tindakan pencegahan yang diketahui. Hittiles dalam penerbangan tidak dapat ditipu bahkan oleh flare terbaru atau Electronic Countermeasures (ECM) seperti RBS-70 Swedia.
Hittile STARStreak dirancang untuk mengalahkan target udara lapis baja berat dan tipis. hittiles menembus target dan menimbulkan tingkat kerusakan tinggi karena energi kinetik dan setiap hittile
juga memiliki hulu ledak yang pecah yang meledak dalam target untuk memaksimalkan efek mematikan.
Kerusakan terhadap target dimaksimalkan sementara kerusakan sekeliling target yang mungkin timbul diminimalkan.
Tiga sub-munisi terbang dalam formasi radius sekitar 1,5 meter (4,9 kaki), dan memiliki energi kinetik yang cukup untuk bermanuver untuk memenuhi target yang menghindar dengan manuver 9 g pada jarak 7.000 meter (23.000 kaki)
Target darat
Sebuah demonstrasi dilakukan pada bulan September 1999 yang menunjukkan rudal yang digunakan melawan pengangkut personel lapis baja FV432, menunjukkan efektivitas rudal sebagai senjata permukaan-ke-permukaan.
Setiap anak panah sub-munisi yang melaju dengan kecepatan 4.500 kilometer per jam (2.800 mph) memiliki energi kinetik yang sebanding dengan peluru dari meriam 40 mm Bofors. Namun, ia tidak memiliki kemampuan melakukan penetrasi ke lapis baja modern.
FITUR & KEUNTUNGAN
• Kemampuan yang terbukti terhadap target udara
• Kemampuan peluncuran langsung – tidak ada pencari yang membutuhkan pendinginan seperti rudal IR atau diperlukannya lock-on terlebih dahulu terhadap target
• Panduan sinar laser presisi tinggi yang kebal terhadap semua tindakan pencegahan yang diketahui saat ini.
• Motor roket berjejak rendah dengan waktu pembakaran yang singkat
• Tingkat energi sinar laser rendah memastikan tidak ada
peringatan bagi target.
• Kemampuan memotong otomatis untuk rudal dalam penerbangan
(untuk menghindari tembakan terhadap teman)
• Rudal pemeliharaan nol – tidak diperlukan dukungan layanan
• Pukulan presisi/kerusakan diluar target yang rendah
• Kepatuhan Amunisi Tidak Sensitif (IM)
Kekurangan
Meski modern, bukan berarti Starsrtreak tanpa kekurangan. Musuh utama dari rudal ini adalah cuaca, dalam kondisi berkabut atau berasap, pancaran laser dapat menjadi bias dan tidak efektif. Selain itu, Starstreak dianggap kurang fleksibel dalam menggasak sasaran, lantaran mengisyaratkan mutlak perkenaan langsung (impact), jadi rudal ini tidak mampu menghancurkan sasaran dengan meledak dekat posisi sasaran (proximity detonation).
SPESIFIKASI MISIL
• Rudal ringan, hanya 14kg
• Kecepatan Mach 3+
• Jangkauan operasional lebih dari 7000m
• Hulu ledak tungsten berkinerja tinggi
• Memenuhi syarat untuk operasi di iklim yang ekstreem/EM/
kondisi NBC
Rudal Starstreak Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI Angkatan Darat
Mengutip sumber dari TheJakartaPost.com (17/1/2013), pengadaan alutsista ini sudah mulai dibicarakan sejak kedatangan PM Inggris, Tony Blair saat berkunjung ke Jakarta pada tahun 2006 silam. Alhasil kemudian berlangsunglah kontrak pembelian rudal Starstreak pada tahun 2012.
Merujuk ke siaran pers dari Thales (15/1/2014), tersebut bahwa Kemhan RI telah melakukan penandatangan kontrak pembelian paket sistem rudal Starstreak senilai 100 juta pounsterling.
Starstreak masuk dalam SHORAD (short range air defence), komponennya terdiri dari radar CONTROLMaster200, RAPIDRanger mobile weapon systems, dan Lightweight Multiple Launcher (LML). Kontrak pemebelian Starstreak juga mencakup materi komunikasi, pelatihan dan logistik suku cadang.
1 baterai telah dipesan Kementerian pertahanan, yang setiap Satu (1) baterai Rudal Starstreak terdiri dari 1 unit kendaraan commander, 1 kendaraan pengangkut misil, 1 unit kendaraan maintenance logistik, 1 unit radar Shikra CM 200, 4 kendaraan multi-mission system dan 8 unit lightweight multiple launcher new generation.(https://www.len.co.id/kemhan-mabes-tni-ad-dan-pt-len-industri-lakukan-uji-tembak-rudal-starstreak/)
Baca juga : Rudal darat-ke-udara jarak pendek Matra Mistral(1974) : perontok pesawat andalan negeri mode Perancis
Baca juga : Rudal portabel anti pesawat 9K38 Igla(SA-18 Grouse) & Igla-1(SA-16 Gimlet), Uni Soviet 1981