Pada akhir 2023 yuan akan menjadi mata uang perdagangan utama antara Rusia dan Cina
Rusia akan semakin menjadi gudang komoditas bagi Cina karena Moskow semakin bergantung secara ekonomi pada Beijing, sebuah sumber yang dekat dengan Kremlin mengatakan kepada Financial Times.
Ancaman yang dirasakan dari badan-badan seperti NATO dan AUKUS – pakta keamanan yang terdiri dari Australia, Inggris, Amerika Serikat – muncul juga sebagai fokus yang jelas bagi kedua pemimpin, termasuk implikasinya terhadap Asia.
Rusia dan Cina telah berjanji untuk “semakin memperdalam rasa saling percaya militer,” dengan memperkuat pertukaran dan kerja sama militer mereka dan secara teratur menyelenggarakan patroli laut dan udara bersama.
Baca juga : Kebijakan berbahaya Presiden Xi Jinping rangkul masyarakat Cina perantauan
Baca juga : 26 November 1950 : China Masuk ke Perang Korea (Hari ini dalam Sejarah)
Kemitraan yang tidak setara itu terlihat minggu ini (20 Maret 2023) ketika Presiden RRC Xi Jinping bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin, menandai pertemuan puncak pertama mereka sejak Rusia menginvasi Ukraina tahun lalu (24 Februari 2022).
Setelah Putin melancarkan perangnya, Barat sebagian besar memutus Rusia dari sistem keuangan global (krisis kredit, dilarang menggunakan SWIFT, cadangan devisa dibekukan) dan menjauhi ekspor energinya, memaksa Rusia untuk mengalihkan minyak dan gasnya ke Cina dan India.
Memang, pembelian energi Rusia oleh Cina melonjak 54% menjadi 81,3 miliar dolar AS tahun lalu, menyumbang 40% dari pendapatan anggaran Kremlin. Dan pada bulan Januari, Rusia mengekspor 2,7 miliar meter kubik gas alam ke Cina, menjadi pemasok utamanya, menurut data yang dikutip oleh FT.
“Logika peristiwa menunjukkan bahwa kita sepenuhnya menjadi koloni sumber daya Cina,” kata sumber itu kepada FT. “Server kami akan berasal dari Huawei. Kami akan menjadi pemasok utama Cina untuk segala hal. Mereka akan mendapatkan gas dari Power of Siberia. Pada akhir 2023, yuan akan menjadi mata uang perdagangan utama kami.”
Baca juga : 22 Desember 1971, Uni Soviet menyerang kebijakan Cina terhadap Vietnam
Baca juga : 05 Juni 1933, Great Depression : Dollar Amerika Serikat keluar dari standar emas dan pencurian harta dunia
Rusia melihat hubungan ekonominya dengan China sebagai kunci untuk memenangkan perang di Ukraina, kata sumber tersebut, menambahkan bahwa Beijing sangat penting untuk menghadapi sanksi-sanksi Barat sementara sumber daya alam Rusia membantu mengunci dukungan China.
Namun, pertemuan Xi-Putin telah gagal menghasilkan salah satu prioritas utama Rusia: menyelesaikan kesepakatan untuk membangun sebuah pipa gas alam baru ke Cina.
Pipa Power of Siberia 2 sangat penting bagi prospek ekonomi Rusia karena industri energinya ingin menjual lebih banyak gas ke China setelah memutuskan hubungan dengan Eropa sebagai pembalasan atas sanksi perang Ukraina.
Namun, sementara Putin mengatakan pada hari Selasa bahwa “hampir semua parameter dari perjanjian itu telah diselesaikan,” sebuah pernyataan bersama dari kedua negara mengatakan bahwa mereka akan “melakukan upaya-upaya untuk memajukan pekerjaan dalam mempelajari dan menyepakati” pipa tersebut.
Baca juga : Putin : Keruntuhan Uni Soviet adalah Bencana Geopolitik Terbesar Abad Dua Puluh
Baca juga : 9 perang yang diikuti pasukan Soviet
Suriah 2011-2025: Dari Protes Damai ke Perang Saudara yang Berkepanjangan Perang Saudara Suriah, yang dimulai…
Pada dekade 1950-an, dunia penerbangan militer Amerika Serikat dipenuhi semangat inovasi dan eksperimen. Salah satu…
Gerakan #NotInOurName menggema di kalangan militer Fenomena pengunduran diri massal tentara dan diplomat Amerika Serikat…
Maginot Line: Benteng Impian yang Menjadi Kuburan Harapan Prancis Maginot Line: Kisah Benteng Pertahanan yang…
Sejarah manusia dipenuhi oleh konflik yang diawali oleh pertikaian ekonomi. Perang dagang bukanlah fenomena baru,…
Pelajaran dari Lautan: Kerentanan Kapal Induk dalam Era Perang Modern Pada tahun 2015, dunia militer…