Seragam Unik Perang Rhodesia: Kenapa Celana Pendek Jadi Pilihan?
ZONA PERANG(zonaperang.com) Celana pendek sebagai seragam militer mungkin terdengar tidak biasa jika dibandingkan dengan gambaran tentara modern yang identik dengan pakaian taktis lengkap. Namun, di era kolonial Afrika dan khususnya dalam Perang Rhodesia (1964–1979), celana pendek menjadi salah satu elemen seragam utama tentara. Pilihan ini bukan sekadar estetika, melainkan keputusan praktis yang dipengaruhi oleh lingkungan, kebutuhan logistik, dan tradisi budaya.
“Celana pendek adalah pilihan yang wajar bagi tentara. Anak laki-laki sekolah mengenakan celana pendek sebagai seragam sejak hari pertama di sekolah dan di rumah, anak laki-laki mengenakan celana pendek tanpa memikirkannya.”
Penggunaan celana pendek dalam seragam militer memiliki akar sejarah panjang, terutama di negara-negara dengan iklim tropis atau panas. Tentara Inggris adalah pelopor penggunaannya selama era kolonial, termasuk di India, Afrika, dan Timur Tengah. Ketika Rhodesia—yang sekarang dikenal sebagai Zimbabwe—berada di bawah pemerintahan kolonial, seragam tentara lokal banyak mengadopsi gaya tentara Inggris.
Baca juga : Ketangguhan Denim: Mengapa Pasukan Khusus Amerika Memilih Celana Jeans di Vietnam
Baca juga : Yasuke: Kisah Samurai Afrika di Jepang
Meskipun celana pendek tampak kurang protektif dibandingkan celana panjang, penggunaannya memiliki beberapa keuntungan:
“Penampilan khas tentara dalam celana pendek dapat memiliki dampak psikologis pada sekutu dan musuh. Ini memproyeksikan rasa kesiapan dan adaptabilitas, yang mungkin telah meningkatkan semangat di antara pasukan Rhodesia dan menakuti lawan.”
“Perang Rhodesia terjadi di wilayah dengan iklim yang panas dan kering, sehingga penggunaan celana pendek memungkinkan para tentara untuk tetap nyaman dan tidak kepanasan saat bertempur di medan perang yang sulit”
Namun, ada kekurangan yang signifikan:
Celana pendek militer sering kali dirancang dengan motif kamuflase untuk membantu prajurit bersembunyi dari pandangan musuh. Di Rhodesia, desain ini sangat penting mengingat medan perang yang dipenuhi semak belukar dan pepohonan. Selain itu, beberapa celana pendek dilengkapi dengan kantong tambahan untuk membawa perlengkapan penting.
‘Seragam celana pendek militer di Rhodesia biasanya menggunakan motif kamuflase khas yang disebut “Rhodesian Brushstroke”. Motif ini dirancang untuk menyatu dengan lingkungan alami Afrika Selatan, terutama hutan dan semak belukar.’
Penggunaan celana pendek di medan perang Rhodesia terbukti efektif dalam beberapa aspek. Mereka memberikan kenyamanan dan mobilitas yang lebih baik, serta membantu dalam identifikasi pasukan. Namun, setelah perang berakhir, penggunaan celana pendek sebagai seragam militer menjadi kurang populer. Hari ini, celana pendek lebih sering dikaitkan dengan seragam olahraga atau seragam santai daripada seragam militer.
“Penggunaan celana pendek terbukti efektif dalam konteks perang tersebut, membantu tentara dalam menjalankan tugas mereka dengan lebih efisien. Meskipun saat ini tidak lagi umum digunakan sebagai seragam resmi, celana pendek tetap menjadi pilihan di beberapa unit militer atau dalam kegiatan luar ruangan di negara-negara dengan iklim serupa”
Sumber Buku:
Baca juga : Rhodesian Bush War 1964-1979: Perjuangan Menuju Kemerdekaan Zimbabwe
Baca juga : Genjutsu Israel: Menguak Taktik Ilusi Dibalik Kekuatan Militer Super dan “Kepintaran” kaum pilihan
Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Palestina, perempuan telah memainkan peran yang sangat penting, tidak hanya sebagai…
Proyek Kuba dan Upaya Rahasia untuk Menaklukkan Komunisme di Belahan Barat Operasi Mongoose, atau Proyek…
Lawan Penindasan! Begini Cara Anda Bisa Membantu Palestina Lima Langkah Konkret untuk Mendukung Palestina dari…
Air Sebagai Senjata: Bagaimana Proyek Anatolia Tenggara Mengubah Dinamika Geopolitik Dari Pembangunan ke Penguasaan: Dampak…
Operasi Swift Retort vs Operasi Bandar: Analisis Pertempuran Udara India-Pakistan Aset IAF tidak berada di…
Pioneering Flight: The Story of Yak-141 and Its Influence on F-35B Development Yak-141: Jet Tempur…