- Sukhoi Shkval: Interceptor Soviet yang Menghidupkan Imajinasi Film Star Wars
- Teknologi Masa Depan: Sukhoi Shkval, X-Wing Soviet ala SpaceX
- Sukhoi Shkval adalah salah satu proyek pesawat tempur yang paling menarik dan inovatif yang pernah dikembangkan di Uni Soviet. Meskipun tidak pernah diproduksi secara masal, desainnya yang unik dan ambisius mencerminkan kreativitas dan semangat para insinyur Soviet pada masanya.
ZONA PERANG(zonaperang.com) Rancangan pesawat tempur X-Wing, dikenal sebagai Sukhoi Shkval yang berarti “Badai” atau “Gelombang Besar”, adalah salah satu konsep yang menarik dalam sejarah aviasi militer Soviet. Meskipun proyek ini tidak pernah terealisasi sepenuhnya, rancangan ini mencerminkan ambisi dan inovasi teknologis pada masa Perang Dingin.
“Uni Soviet melalui biro desain Sukhoi mengembangkan beberapa proyek pesawat tempur canggih untuk menghadapi tantangan dari Barat. Salah satu proyek yang menarik perhatian adalah Sukhoi Shkval, sebuah pesawat tempur dengan desain unik yang menyerupai X-Wing dari film fiksi ilmiah Star Wars.”
Sejarah dan Konsep Desain
Dikembangkan pada awal 1960-an oleh tim insinyur di Sukhoi, dipimpin oleh Rolan G. Martirosov, Sukhoi Shkval-1 dirancang sebagai pesawat interceptor tipe “tail-sitter”. Konsep ini mengacu pada kemampuan pesawat untuk lepas landas dan mendarat dalam posisi vertikal, mirip dengan konsep pesawat X-wing fiksi dari film Star Wars. Desain ini memiliki empat sayap yang disusun dalam konfigurasi X, dengan tangki bahan bakar terintegrasi di ujung sayap.
Desain awalnya menggunakan fuselage yang mirip dengan Su-15, tetapi setelah melakukan beberapa pengujian di terowongan angin, tim beralih ke desain dengan saluran udara berbentuk D, seperti pada MiG-25. Pesawat ini direncanakan untuk dilengkapi dengan dua mesin jet dan senjata otomatis yang terintegrasi, serta sistem radar untuk mendeteksi dan menyerang target udara.
Pada saat itu, Biro Desain Yakovlev tengah mengembangkan Yak-36, sementara di Inggris, Hawker Siddeley Group tengah mengerjakan model Hawker Siddeley Harrier. Kedua desain tersebut dilengkapi dengan roda pendaratan konvensional. Namun, Shkval dirancang untuk lepas landas dan mendarat dengan ekornya, mirip dengan Lockheed XFV-1 milik Amerika. Akibatnya, pesawat tersebut membutuhkan ruang yang jauh lebih sedikit.
Baca juga : Kapal Selam Kelas Alfa adalah ‘Mimpi Buruk Nuklir’ bagi Rusia
Baca juga : 10 Museum Penerbangan di Seluruh Dunia yang Layak Dikunjungi
Inovasi Teknologi
Salah satu inovasi menarik dari Sukhoi Shkval adalah kursi pilot yang dapat berputar. Ini memungkinkan pilot untuk memiliki visibilitas yang lebih baik saat mendarat dalam posisi vertikal. Selain itu, sayap pesawat dilengkapi dengan flap yang berfungsi ganda sebagai aileron dan rudder, memberikan kemampuan manuver yang lebih baik.
Pesawat ini dirancang untuk diluncurkan dari trailer transportasi, mirip dengan peluncur rudal mobile, sehingga memerlukan jejak operasional yang minimal.
Pada bulan Agustus 1963, sebuah komisi di Kementerian Industri Penerbangan menilai proyek tersebut. Diskusi yang panas berlangsung, dan pencapaian tim desain diakui. Akan tetapi, karena kegagalan tim untuk menjawab semua pertanyaan komisi secara komprehensif, pendanaan untuk pembangunan prototipe ditolak. Alasan lain penolakan tersebut adalah doktrin militer yang dianut oleh Nikita Khrushchev, yang semakin mengandalkan roket untuk serangan dan pertahanan, sehingga secara signifikan mengurangi pengeluaran untuk pembangunan pesawat militer.
“Meskipun banyak ide inovatif diimplementasikan dalam desain ini, proyek Sukhoi Shkval akhirnya dihentikan karena perubahan dalam kebijakan pemerintah dan situasi politik di Uni Soviet saat itu.”
Jejak dalam Sejarah Militer
Meskipun Sukhoi Shkval tidak pernah diproduksi atau digunakan dalam konflik nyata, konsepnya memberikan wawasan tentang pendekatan Soviet terhadap desain pesawat tempur selama Perang Dingin. Proyek ini menunjukkan bagaimana insinyur muda di Sukhoi berusaha untuk menciptakan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan militer baru.
Baca juga : Pesawat ulang-alik Buran : Akhir mimpi proyek raksasa ruang angkasa Uni Soviet