- 1204: Ketika Tentara Salib Menghancurkan Konstantinopel dan Gereja St. Polyeuctus
- Dari Konstantinopel ke Venesia: Tragedi St. Polyeuctus dan Perang Salib
- Peristiwa penjarahan Konstantinopel oleh Tentara Salib menjadi puncak dari ketegangan panjang antara Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Katolik Roma. Konflik ini tidak hanya dipicu oleh perbedaan teologis, tetapi juga oleh ambisi politik dan ekonomi yang melibatkan berbagai kekuatan di Eropa dan wilayah Bizantium. Penjarahan ini menghancurkan simbol-simbol penting Kekaisaran Bizantium, termasuk Gereja St. Polyeuctus, dan memperdalam perpecahan antara kedua gereja.
Tag: Tentara Salib
Al-Malik Baibars: Sultan Mamluk yang Mengalahkan Mongol dan Tentara Salib
- Jejak Sejarah Al-Malik Baibars: Mengapa Nama Ini Terlupakan?
- Baibars: Panglima Mamluk yang Tak Terkalahkan
- Al-Malik Baibars, atau lebih dikenal sebagai Baibars, adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam yang berasal dari Dinasti Mamluk. Dia lahir pada 19 Juli 1223 di Krimea dan meninggal pada 1 Juli 1277 di Damaskus, Suriah. Baibars dikenal sebagai seorang pemimpin militer yang sangat berpengaruh, terutama dalam mengalahkan pasukan Salib dan Mongol.
Read More “Al-Malik Baibars: Sultan Mamluk yang Mengalahkan Mongol dan Tentara Salib” »
Pentingnya mengajarkan sejarah kepada anak-anak
ZONA PERANG(zonaperang.com) Ketika Jenderal Prancis Henri Joseph Eugène Gouraud mengekpansi dan memasuki negeri syam, dia segera pergi ke makam Salahuddin Al Ayyubi di Damaskus pada 24 Juli 1920 dan menendangnya sambil berkata, “kita telah kembali wahai Salahuddin”. Jenderal Prancis Louis Hubert Gonzalve Lyautey, ketika dia memasuki kota Marrakesh, pergi ke makam Yusuf bin Tashfin dan…
Read More “Pentingnya mengajarkan sejarah kepada anak-anak” »
7 Juni 1099, Pengepungan Yerusalem dimulai dalam Perang Salib Pertama
ZONA PERANG(zonaperang.com) Pada tanggal 7 Juni idi tahun 1099, pasukan Tentara Salib mengepung Yerusalem. Jatuhnya kota ini 38 hari kemudian secara efektif mengakhiri Perang Salib Pertama dan memunculkan Kerajaan Yerusalem selama 200 tahun. Pengepungan Yerusalem (7 Juni – 15 Juli 1099) dilancarkan oleh pasukan Eropa pada Perang Salib Pertama, yang menghasilkan perebutan Kota Suci Yerusalem…
Read More “7 Juni 1099, Pengepungan Yerusalem dimulai dalam Perang Salib Pertama” »
8 Februari 1250, Battle of Mansurah : Usaha perebutan kembali Yerusalem yang gagal dalam Perang Salib Ketujuh dari umat Islam
ZONA PERANG(zonaperang.com) Pertempuran Mansurah/Al-Manṣūrah/El-Mansura atau “Kemenangan” terjadi pada tanggal 8 hingga 11 Februari 1250, antara Tentara Salib yang dipimpin oleh Louis IX/Saint Louis, Raja Prancis, dan pasukan Ayyubiyah yang dipimpin oleh Sultana Shajar al-Durr, Wazir Fakhr ad-Din ibn as-Syaikh, Faris ad-Din Aktai, dan Baibars al-Bunduqdari. “Tempat ini diduduki sebentar oleh Tentara Salib, bertempur kemuadian Raja Louis…
13 Januari 1128, Paus mengakui Ksatria Templar : Awal perbankan barat dan perusahaan multinasional pertama di dunia
ZONA PERANG(zonaperang.com) Pada tanggal 13 Januari 1128, Paus atau kepala Gereja Katolik Roma secara resmi mengakui Ksatria Templar. Mereka dinyatakan sebagai pasukan yang melayani Tuhan. Asal usul para Ksatria berawal pada Perang Salib. “Ksatria Templar, atau hanya Templar, adalah ordo militer Katolik atau anggota Ksatria Kuil Sulaiman salah satu ordo militer yang paling kaya dan populer…
4 Juli 1187 M, Kemenangan Shalahuddin Al Ayyubi di medan Hittin
Pertempuran Ḥaṭṭīn (4 Juli 1187), pertempuran di Palestina utara yang menandai kekalahan dan pemusnahan pasukan Tentara Salib Kristen Guy de Lusignan, raja Yerusalem (memerintah 1186–92), oleh pasukan Muslim Saladin. Pertempuran ini membuka jalan bagi penaklukan kembali kota Yerusalem oleh Muslim (Oktober 1187) dan sebagian besar dari tiga negara Tentara Salib—wilayah Tripoli, kerajaan Antiokhia, dan kerajaan Yerusalem—sehingga membatalkan pencapaian yang dibuat di Tanah Suci oleh para pemimpin Perang Salib Pertama dan mengingatkan Eropa akan perlunya Perang Salib Ketiga.
Read More “4 Juli 1187 M, Kemenangan Shalahuddin Al Ayyubi di medan Hittin” »