Selama Perang Dingin, AS dan Uni Soviet bersaing ketat untuk mengembangkan armada kapal selam yang unggul, yang penting untuk penangkalan nuklir. Kapal selam Soviet, meskipun cepat dan bersenjata lengkap, terkenal berisik karena adanya kavitasi-cacat yang dieksploitasi oleh AS untuk deteksi. Alih-alih melakukan inovasi, Soviet justru beralih ke spionase, dengan mengandalkan perwira Angkatan Laut AS John Walker, yang memberikan informasi rahasia selama hampir dua dekade. Pengkhianatan Walker memungkinkan Soviet untuk mengurangi tanda akustik kapal selam mereka secara signifikan, terutama kapal selam kelas Victor III.