Artikel

Vikings: War for England – Danelaw: Sejarah dan Pengaruh Viking di Inggris

  • Danelaw: Ketika Viking Menancapkan Kuku Kekuasaan di Inggris
  • Danelaw adalah wilayah di Inggris yang pernah dikuasai oleh bangsa Viking. Wilayah ini terbentuk pada abad ke-9 setelah Viking berhasil menaklukkan dan menetap di beberapa bagian Inggris.
  • Serangan pertama yang terkenal adalah pada tahun 793 di biara Lindisfarne. Serangan ini menandai awal dari periode panjang invasi dan penaklukan Viking di Inggris.

ZONA PERANG(zonaperang.com) Danelaw adalah nama yang diberikan untuk wilayah di Inggris di mana hukum-hukum bangsa Viking, atau lebih khususnya hukum-hukum Denmark, berlaku di bawah kekuasaan bangsa Norse. Dalam konteks sejarah, Danelaw menjadi simbol pertarungan sengit antara Anglo-Saxon dan bangsa Viking yang datang dari Skandinavia dengan satu tujuan—merebut kendali atas Inggris.

Pertarungan untuk Inggris dimulai pada akhir abad ke-8, ketika bangsa Viking pertama kali menyerbu pulau-pulau di sekitar Inggris, membawa serta kematian dan kehancuran. Selama bertahun-tahun, mereka mengincar kekayaan dan sumber daya, menyerbu gereja-gereja, kota-kota, dan desa-desa di sepanjang pesisir Inggris. Namun, gelombang ini berubah drastis pada abad ke-9 ketika bangsa Viking tidak hanya menyerang untuk merampok, tetapi mulai menetap di wilayah Inggris dan berusaha menguasai tanah tersebut.

“Pada tahun 865, Tentara Besar Heathen, sebuah koalisi besar dari berbagai kelompok Viking, tiba di Inggris dengan tujuan untuk menaklukkan dan menetap, bukan hanya merampok.”

Danelaw adalah wilayah Inggris antara awal abad ke-10 dan Penaklukan Normandia di mana hukum bangsa Denmark berlaku. Danelaw berasal dari penaklukan dan pendudukan sebagian besar wilayah Inggris timur dan utara oleh bangsa Viking Denmark pada akhir abad ke-9. Istilah ini berlaku untuk wilayah di mana raja-raja Inggris mengizinkan bangsa Denmark untuk mempertahankan hukum mereka sendiri setelah penaklukan Inggris pada abad ke-10 sebagai imbalan atas kesetiaan para pemukim Denmark kepada mahkota Inggris. "Danelaw" pertama kali tercatat pada awal abad ke-11 sebagai Dena lage.more

Baca juga : Ahmad Ibnu Fadlan Sang utusan Khalifah ke Rusia dan Film Hollywood The 13th Warrior

Baca juga : Lobi Zionis: Bagaimana AIPAC Mempengaruhi Pemilihan Presiden dan Kebijakan Amerika

Lahirnya Danelaw

Pada tahun 865, apa yang dikenal sebagai Great Heathen Army (Pasukan Besar Heathen) mendarat di pantai Inggris. Aliansi tentara Viking dari berbagai wilayah Skandinavia ini menjadi ancaman besar bagi Kerajaan Anglo-Saxon, terutama Wessex, Mercia, dan Northumbria. Setelah serangkaian pertempuran yang brutal, bangsa Viking berhasil menguasai sebagian besar wilayah timur laut Inggris dan menetapkan hukum mereka di sana, yang kemudian dikenal sebagai Danelaw.

Danelaw merupakan wilayah di mana hukum, budaya, dan tradisi Viking diterapkan, yang mencakup kota-kota seperti York (Jorvik), Nottingham, Leicester, Derby, dan Lincoln. Wilayah ini menjadi pusat kekuasaan bangsa Viking di Inggris, yang berbeda dari wilayah Anglo-Saxon di bagian selatan dan barat Inggris yang dipimpin oleh Raja Alfred dari Wessex.

Perang untuk Kendali

Perjuangan antara Anglo-Saxon dan Viking tidak berakhir dengan penetapan Danelaw. Perang terus berlanjut, dengan Wessex, yang dipimpin oleh Raja Alfred, melakukan perlawanan terhadap kekuasaan Viking. Salah satu momen paling penting dalam konflik ini adalah Pertempuran Edington pada tahun 878, di mana Raja Alfred berhasil mengalahkan pasukan Viking yang dipimpin oleh Guthrum. Kemenangan ini menandai titik balik dalam perang untuk kendali Inggris.

Melalui Perjanjian Wedmore, Alfred mengakui Danelaw sebagai wilayah Viking, tetapi juga menetapkan batas kekuasaan mereka dan memastikan bahwa mereka akan memeluk agama Kristen. Perjanjian ini tidak menghentikan perseteruan, tetapi menjadi dasar bagi pembagian kekuasaan di Inggris pada saat itu. Konflik berlanjut hingga abad ke-10, ketika akhirnya bangsa Viking secara bertahap kehilangan kekuasaan mereka di Danelaw, dan kerajaan Inggris bersatu kembali di bawah kendali Anglo-Saxon.

“Setelah kekalahan di Edington, pemimpin Viking Guthrum dan Raja Alfred menandatangani perjanjian yang membagi Inggris menjadi dua bagian: wilayah Anglo-Saxon di selatan dan barat, dan Danelaw di utara dan timur.”

Pengaruh Danelaw di Inggris

Meskipun kekuasaan Viking di Danelaw akhirnya runtuh, pengaruh mereka tetap bertahan dalam berbagai aspek kebudayaan Inggris. Dari bahasa, hukum, hingga struktur sosial, bangsa Viking memberikan dampak yang signifikan. Banyak nama tempat di wilayah timur laut Inggris yang masih menggunakan nama-nama Norse, dan beberapa praktik hukum Viking mempengaruhi perkembangan sistem hukum di Inggris.

Danelaw memiliki sistem hukum yang berbeda, yang dikenal sebagai “Danelag”. Hukum ini lebih mengutamakan denda daripada hukuman fisik dan memiliki pengaruh besar pada sistem hukum Inggris di masa depan.

Danelaw juga menjadi bukti dari kekuatan bangsa Viking sebagai bangsa penakluk, bukan hanya perompak. Mereka tidak hanya sekadar menyerang, tetapi juga menetap, berasimilasi, dan membentuk tatanan sosial baru di wilayah yang mereka kuasai.

Pada tanggal 8 Juni 793 M, sekelompok pelaut bangsa Norse dari Skandinavia menyeberangi Laut Utara dan mendarat di Pulau Suci Lindisfarne, tepat di lepas pantai timur laut Inggris. Mereka menjarah biara Kristen penting St Cuthbert dan dengan demikian menandai dimulainya masa bangsa Viking, sebuah era yang berlangsung selama 300 tahun.more

Baca juga : Mirza Ghulam Ahmad dan Kolonialisme: Sejarah Ahmadiyah yang Kontroversial

Baca juga : Permainan Besar di Timur Tengah: Jalinan Wahabi, Saudi, Inggris dan Zionisme

 

ZP

Recent Posts

The Battle of Algiers: Ketika Sinema Menyuarakan Sejarah

Jejak Luka Kolonialisme dalam The Battle of Algiers Di antara banyak film sejarah, The Battle…

16 jam ago

Operation Trident: Serangan Malam yang Mengubah Sejarah Perang Indo-Pakistan 1971

Serangan Rudal Pertama di Asia Selatan: Kisah Operation Trident Operation Trident, yang dilaksanakan oleh Angkatan…

2 hari ago

Shalahuddin Merebut Palestina dengan Merangkul Syi’ah?

Shalahuddin dan Dinasti Syi'ah: Kolaborasi atau Konflik? Shalahuddin al-Ayyubi, atau lebih dikenal sebagai Saladin, adalah…

3 hari ago

White Death: Kisah Simo Häyhä, Penembak Jitu Paling Mematikan di Dunia

Legenda dari Hutan Salju: Simo Häyhä dan Peperangan Musim Dingin Simo Häyhä, yang lebih dikenal…

4 hari ago

Pesawat Patroli Maritim Kawasaki P-1: Mata Tajam Penjaga Laut Jepang

Kawasaki P-1: Solusi Canggih untuk Ancaman Maritim Abad ke-21 Kawasaki P-1 adalah pesawat patroli maritim…

5 hari ago

Pertempuran Palmdale 1956: Duel Udara yang Memalukan di Langit California

Ketika Drone Lepas Kendali: Pertempuran Palmdale 1956 Pertempuran Palmdale 1956: Ketika Jet Tempur Gagal Mengalahkan…

6 hari ago