18 September 1811, Perang Napoleon di Jawa : Penyerbuan Inggris ke tanah Jawa - Zona Perang

ZONA PERANG(zonaperang.com) Invasi Jawa pada tahun 1811 adalah operasi amfibi Inggris yang berhasil melawan Hindia Belanda di pulau Jawa yang berlangsung antara Agustus dan September 1811 selama Perang Napoleon.

Awalnya didirikan sebagai koloni Republik Belanda, Jawa tetap di tangan Belanda selama Revolusi Perancis dan Perang Napoleon, selama waktu itu Perancis menyerbu Republik dan mendirikan Republik Batavia pada tahun 1795, dan Kerajaan Belanda pada tahun 1806. Kerajaan Belanda telah dianeksasi ke Kekaisaran Prancis Pertama pada tahun 1810, dan Jawa menjadi koloni Prancis tituler, meskipun terus dikelola dan dipertahankan terutama oleh personel Belanda.

Tentara Belanda-Napoleon di Batavia berjumlah sekitar 18.000 orang. Pemimpin mereka adalah gubernur jenderal Jan Willem Janssens, seorang republiken Belanda yang berkomitmen. Dia telah memimpin satu kekalahan penting di tangan Inggris pada Pertempuran Blaauwberg di Afrika Selatan pada tahun 1806, dan dikatakan bahwa Napoleon telah mengirimnya ke Jawa dengan peringatan yang tidak menyenangkan: 'Ketahuilah, Tuan, bahwa seorang Jenderal Prancis tidak ditawari kesempatan kedua.' — Tentara Belanda-Napoleon di Batavia berjumlah sekitar 18.000 orang. Pemimpin mereka adalah gubernur jenderal Jan Willem Janssens, seorang republiken Belanda yang berkomitmen. Dia telah memimpin satu kekalahan penting di tangan Inggris pada Pertempuran Blaauwberg di Afrika Selatan pada tahun 1806, dan dikatakan bahwa Napoleon telah mengirimnya ke Jawa dengan peringatan yang tidak menyenangkan: ‘Ketahuilah, Tuan, bahwa seorang Jenderal Prancis tidak ditawari kesempatan kedua.’

Setelah jatuhnya koloni Prancis di Hindia Barat pada tahun 1809 dan 1810, dan kampanye yang berhasil melawan kepemilikan Prancis di Mauritius pada tahun 1810 dan 1811, perhatian beralih ke Hindia Belanda/nusantara. Sebuah ekspedisi dikirim dari India pada April 1811, sementara satu skuadron kecil fregat diperintahkan untuk berpatroli di luar pulau, menyerang kapal dan meluncurkan serangan amfibi terhadap target yang mungkin.

Pasukan didaratkan pada tanggal 4 Agustus, dan pada tanggal 8 Agustus kota Batavia yang tidak dijaga menyerah. Para pejuang mundur ke posisi benteng yang telah disiapkan sebelumnya, Fort Cornelis, yang dikepung oleh Inggris, merebutnya pada pagi hari tanggal 26 Agustus. Prajurit yang tersisa, campuran tetap Belanda dan Prancis dan milisi asli, mundur, dikejar oleh Inggris.

Serangkaian serangan amfibi dan darat merebut sebagian besar benteng yang tersisa, dan kota Salatiga menyerah pada 16 September, diikuti oleh penyerahan resmi pulau Jawa kepada Inggris pada 18 September. Pulau Jawa tetap di tangan Inggris selama sisa Perang Napoleon, dan dikembalikan ke Belanda dalam Perjanjian Paris pada tahun 1814.

Masa peralihan kekuasaan Inggris selama lima tahun di Jawa, yang dimulai dengan pertempuran di Batavia pada bulan Agustus 1811, merupakan periode kontroversi sengit yang akan memiliki dampak abadi pada sejarah Indonesia. Itu juga menandai babak penting dalam kehidupan pria yang paling dikenal saat ini untuk pendirian Singapura: Thomas Stamford Raffles.

https://www.youtube.com/watch?v=bWd5ihQ2LTg

0Shares

Related Posts