Rute tersebut mengirim senjata, amunisi, tenaga kerja dan pasokan lainnya dari Vietnam Utara yang dipimpin komunis kepada pendukung mereka di Vietnam Selatan selama Perang Vietnam.
ZONA PERANG (zonaperang.com) Jejak itu dinamai Ho Chi Minh, presiden Vietnam Utara. Selama tahun 1960-an, Jalur Ho Chi Minh (saat ini merupakan jaringan jalan setapak dan jalan raya) yang memindahkan beberapa ton perbekalan setiap hari melalui pegunungan yang terjal dan hutan lebat.
Perang revolusioner untuk menyatukan kembali Selatan dengan Vietnam Utara
Jalur tersebut mulai dioperasikan pada tahun 1959, setelah kepemimpinan Vietnam Utara memutuskan untuk menggunakan perang revolusioner untuk menyatukan kembali Selatan dengan Vietnam Utara.
Oleh karena itu, pekerjaan dilakukan untuk menghubungkan serangkaian jalur lama yang mengarah dari Vietnam Utara ke selatan di sepanjang lereng atas Cordillera Annam (Prancis: Chaîne Annamitique; Vietnam: Truong-Son) ke timur Laos dan Kamboja dan kemudian ke Vietnam Selatan.
Mulai dari selatan Hanoi di Vietnam Utara, jalur utama berbelok ke barat daya untuk memasuki Laos, dengan cabang-cabang samping atau jalan keluar berkala mengarah ke timur ke Vietnam Selatan. Jalur utama berlanjut ke selatan ke Kamboja timur dan kemudian bermuara ke Vietnam Selatan di titik-titik barat Da Lat.
Jaringan jalan dan volume lalu lintas meluas secara signifikan
Jaringan jalan dan volume lalu lintas meluas secara signifikan mulai tahun 1960-an, tetapi masih membutuhkan lebih dari satu bulan perjalanan dari Vietnam Utara ke Vietnam Selatan untuk menggunakannya.
Lalu lintas di jalan setapak itu sedikit terpengaruh oleh serangan bom Amerika yang berulang-ulang. Upaya secara bertahap dilakukan untuk memperbaiki jalur tersebut, yang pada akhir 1960-an dapat menampung truk-truk besar di beberapa bagian dan memasok kebutuhan beberapa ratus ribu tentara reguler Vietnam Utara yang aktif di Vietnam Selatan.
Pada tahun 1974, jalur tersebut merupakan rangkaian jalan hutan yang ditandai dengan baik (beberapa di antaranya diaspal) dan fasilitas pendukung bawah tanah seperti rumah sakit, tangki penyimpanan bahan bakar, dan gudang senjata dan persediaan.
Jalur Ho Chi Minh adalah jalur suplai utama bagi pasukan Vietnam Utara yang berhasil menginvasi dan menyerbu Vietnam Selatan pada tahun 1975.
Menurut sejarah resmi Badan Keamanan Nasional AS, sistem jalur ini adalah “salah satu pencapaian besar teknik militer abad ke-20”. Rute itu mampu secara efektif memasok pasukan yang bertempur di selatan, suatu prestasi militer yang tak tertandingi, mengingat itu adalah tempat kampanye larangan udara tunggal paling intens dalam sejarah.
Baca juga : 11 Oktober 1954, Ho Chi Minh dan Viet Minh menguasai Vietnam Utara(Hari ini dalam Sejarah)
Baca juga : 30 April 1975, Fall of Saigon/Kejatuhan Saigon : Vietnam Selatan menyerah