ZONA PERANG(zonaperang.com) Pada tanggal 2 September 1958, sebuah pesawat pengintai Lockheed C-130 Hercules USAF ditembak jatuh oleh pilot MiG-17 Fresco Soviet. Saat menjalankan misinya, pesawat AS tersesat ke wilayah udara terlarang di atas Armenia Soviet. Pesawat itu seharusnya terbang dengan pola “trek balap” antara kota Trabzon dan Van di Turki, yang pada dasarnya sejajar dengan perbatasan Armenia.
Mengapa C-130A-II 56-0528 menyeberang ke ruang angkasa Armenia? Jawabannya tidak jelas. Salah satu teori yang beredar adalah bahwa para awak pesawat kebingungan dengan rambu-rambu navigasi Turki yang memiliki frekuensi yang sama dengan rambu-rambu di Armenia dan Georgia.
Baca juga : 13 Juni 1952, Catalina affair : Ketika DC-3 Swedia ditembak jatuh oleh pesawat tempur MiG-15 Soviet
Tensi Perang Dingin Meningkat
Pesawat ini terbang sejajar dengan perbatasan Soviet, tetapi tidak mendekati perbatasan lebih dekat dari 100 mil (160 km). Awak pesawat melaporkan bahwa mereka melintas di atas Trabzon di Turki pada ketinggian 25.500 kaki (7.800 m) dan kemudian menerima laporan cuaca dari Trabzon, tetapi itu adalah komunikasi terakhir yang diterima dari penerbangan tersebut. Pesawat tersebut kemudian dicegat dan ditembak jatuh oleh empat MiG-17 Soviet 34 mil (55 km; 30 nmi) di barat laut Yerevan.
Soviet membantah telah menembak jatuh pesawat tersebut, dan mengklaim bahwa pesawat itu “jatuh” ke wilayah mereka. Mereka segera mengembalikan jenazah enam dari 17 orang di dalamnya. AS, yang prihatin dengan nasib 11 orang lainnya, berharap dapat mendorong Soviet untuk lebih terbuka. Mereka merilis rekaman komunikasi pilot-pilot pesawat tempur Soviet selama penembakan.
AS dan Soviet Saling Tuduh
Jelas sekali bahwa para pilot telah mengambil tindakan ofensif terhadap C-130 dari Skuadron Pendukung ke-7406 yang berangkat dari Pangkalan Udara Incirlik. Namun, hal itu tidak menjadi masalah bagi Soviet yang terus menyangkal keterlibatan mereka.
“Setelah runtuhnya Uni Soviet, sebuah tim penggalian AS menemukan ratusan fragmen kerangka; dua jenazah berhasil diidentifikasi”
Masalah ini tidak pernah terselesaikan hingga akhir Perang Dingin ketika dokumen-dokumen rahasia yang sebelumnya dirahasiakan dirilis. Dokumen-dokumen Soviet itu menunjukkan bahwa semua 17 personel AS tewas dalam kecelakaan itu. Pada 1990-an, jenazah mereka akhirnya dikembalikan ke Amerika Serikat.
Baca juga : Transformers (2007) : Ketika A-10 Thunderbolt & AC-130 Spectre Bersatu Menghancurkan Musuh