ZONA PERANG (zonaperang.com) – Di Pulaski, Tennessee, AS, pada 24 Desember 1865, sekelompok veteran Konfederasi berkumpul untuk membentuk perkumpulan rahasia yang mereka namakan “Ku Klux Klan” (KKK). Kelompok ini berkeyakinan bahwa ras kulit putih adalah ras yang terbaik.
KKK dengan cepat tumbuh dari persaudaraan sosial rahasia menjadi kekuatan paramiliter yang bertekad untuk membalikkan kegiatan-kegiatan Era Rekonstruksi progresif pemerintah federal di Selatan(mereka pro perbudakan), terutama kebijakan yang meningkatkan hak-hak penduduk keturunan Afrika Amerika(Negro/Kulit Hitam) setempat.
Baca Juga : 21 Agustus 1969: Mesjid Al Aqsha Dibakar oleh Ekstrimis Yahudi
Dikutip dari History.com, nama Ku Klux Klan berasal dari kata Yunani kyklos, yang berarti “lingkaran” dan kata “klan” dalam bahasa Gaelik-Skotlandia, yang mungkin dipilih karena alasan aliterasi.
Di bawah platform filosofi superioritas rasial kulit putih, kelompok rasisme tersebut menggunakan kekerasan sebagai sarana untuk mendorong kembali rekonstruksi dan pencabutan hak kepada orang Afrika-Amerika. termasuk juga kaum minoritas lainnya di AS, seperti orang Yahudi, Latin, Imigran, Penduduk asli Amerika, Muslim, Ateis dan juga Katolik Roma
Aktivitas mereka sangat menonjol di negara bagian AS yang memiliki jumlah ras yang setara. KKK melakukan upaya teror terhadap orang Afrika-Amerika dan kaum Republikan kulit putih di malam hari.