ZONA PERANG(zonaperang.com) Sebagai pembalasan atas rencana Irak untuk membunuh mantan Presiden AS George H.W. Bush selama kunjungannya ke Kuwait pada bulan April, Presiden William Jefferson Clinton memerintahkan kapal perang AS untuk menembakkan rudal jelajah BGM-109 The Tomahawk Land Attack Missile (TLAM) ke markas besar intelijen Irak di pusat kota Baghdad.
Pada tanggal 13 April 1993, sehari sebelum George Bush dijadwalkan untuk mengunjungi Kuwait dan menerima penghargaan atas kemenangannya dalam Perang Teluk Persia 1991, pihak berwenang Kuwait menggagalkan rencana pembunuhan dengan menggunakan bom mobil.
Rudal Tomahawk
Empat belas tersangka, sebagian besar dari mereka adalah warga negara Irak, ditangkap, dan keesokan harinya bom mobil besar mereka ditemukan di Kuwait City. Dengan mengutip “bukti kuat” keterlibatan langsung intelijen Irak dalam upaya pembunuhan tersebut, Presiden Clinton memerintahkan serangan balasan terhadap markas yang diduga sebagai markas mereka di ibukota Irak pada tanggal 26 Juni.
Dua puluh tiga rudal Tomahawk, yang masing-masing berharga lebih dari satu juta dolar ($2,104,685 nilai 2023), ditembakkan dari Spruance-class destroyer (DD-969) USS Peterson di Laut Merah dan kapal penjelajah Ticonderoga-class (CG-62) USS Chancellorsville di Teluk Persia, menghancurkan gedung dan, menurut laporan Irak, menewaskan beberapa warga sipil.
Baca juga : 19 Maret 2003, Amerika Serikat memulai invasi ke negara merdeka Irak : Dosa Besar Abad Modern
Baca juga : The Hurt Locker : Kisah Penjinak Bom yang Raih 6 Piala Oscar 2010