ZONA PERANG (zonaperang.com) Tanggal 4 Maret 1519, Hernán Cortés de Monroy y Pizarro Altamirano tiba di Meksiko dengan 500 tentara untuk menghancurkan kekaisaran Aztec.
Setelah tiba di darat, dia memerintahkan kapalnya untuk ditenggelamkan. Cortés percaya bahwa dengan menghilangkan satu-satunya cara ekspedisi untuk melarikan diri, anak buahnya akan berjuang lebih keras.
Wabah cacar yang dibawa oleh bangsa Eropa
Hernan Cortes pertama kali mendarat di Tabasco dan mulai belajar dari penduduk asli tentang peradaban Aztec, yang kala itu dikuasai Moctezuma II. Berkat ketidakstabilan dalam Kekaisaran Aztec, Cortes berhasil membentuk aliansi dengan Tlascalans, yang sangat membenci Suku Aztec.
Setelah itu, Cortes memimpin serbuan yang berhasil menggulingkan Kekaisaran Aztec dan merebut Tenochtitlan dua tahun kemudian, yakni pada 1521. Selain itu, Suku Aztec terancam punah karena wabah cacar yang dibawa oleh bangsa Eropa. Wabah ini menjadi senjata mematikan bagi bangsa Aztec yang tidak memiliki kekebalan terhadapnya.
Membangun Mexico City
Dalam satu tahun, cacar diketahui telah mengurangi populasi Tenochtitlan sebesar 40 persen. Penaklukan yang dilakukan oleh Cortes diduga telah menewaskan sekitar 240.000 penduduk, yang secara efektif mengakhiri peradaban Aztec.
Setelah kemenangannya, Cortes menghancurkan Tenochtitla dan membangun Mexico City di atas reruntuhannya. Saat ini, keturunan Suku Aztec dikenal sebagai Nahua, yang tersebar di wilayah pedesaan Meksiko. Nahua menjadi salah satu dari sekitar 60 masyarakat adat yang masih hidup di Meksiko. Seperti leluhurnya, mereka bertahan hidup dengan cara bertani dan menjual kerajinan.
Baca juga : 16 November 1532 : Penjajah Spanyol Francisco Pizarro menjebak kaisar Inca Atahualpa