Pengepungan Tbilisi (1226) adalah pengepungan yang sukses oleh Jalal al-Din Mangburni
ZONA PERANG(zonaperang.com) Jalal al-Din Mangburni meraih kemenangan besar dalam Pertempuran Garni. Dia melakukan ekspedisi ke Georgia lagi pada tahun 1226. Sultan bertanya kepada jenderal Georgia Shalva dari Akhaltsikhe/Shalva Toreli-Akhaltiskheli ke mana ia harus pergi, tetapi Shalva ingin memancing sultan untuk melakukan penyergapan.
“Dinasti Anushtegin atau Anushteginids juga dikenal sebagai dinasti Khwarazmian adalah sebuah dinasti Persia beragama Islam Sunni yang berasal dari mamluk Turki yang berasal dari klan Bekdili dari bangsa Turki Oghuz. Dinasti ini memerintah sebagian besar wilayah yang saat modern merupakan Asia Tengah, Afganistan, dan Iran pada sekitar periode 1077 hingga 1231, pertama-tama sebagai bawahan Seljuk dan Qara Khitai (Liao Barat), dan kemudian sebagai penguasa independen, hingga penaklukan Mongol atas Kekaisaran Khwarazmian pada abad ke-13.”
Baca juga : 24 November 1221, Battle of the Indus : kemenangan Mongol atas kerajaan muslim Khwarazmian
Baca juga : Saifuddin al-Qutuz : Penghancur mitos tidak terkalahkan pasukan invasi Mongol
Jebakan
Sultan menyadari hal ini dan membunuh Shalva. Sultan mengumpulkan 10.000 orang untuk melawan tentara Georgia yang ingin menyergapnya dan memberikan kekalahan telak kepada mereka dalam Pertempuran Bendi Pembe. Kemudian Jalal al-Din menuju ke Tbilisi.
Pada saat itu, Ratu Georgia Rusudan meninggalkan Tbilisi. Jalal al-Din Mangburni ingin mengusir orang-orang Georgia dari benteng dan untuk itu ia mengirim 3.000 orang dari depan. Orang-orang Georgia mengira bahwa Sultan memiliki terlalu sedikit pasukan dan meninggalkan benteng dan menyerangnya, tetapi ini adalah jebakan.
Jalal al-Din segera mengirim 7.000 anak buahnya di belakang orang-orang Georgia dan dia mengepung serta menghancurkan orang-orang Georgia dan merebut ibukotannya.
“Gereja Ortodoks Georgia selalu memperingati Seratus Ribu Martir (ასი ათასი მოწამე) pada tanggal 13 November setiap tahunnya setelah setelah ibu kota Georgia, Tbilisi, pada tahun 1226 itu.”
Baca juga : 10 Februari 1258, Pasukan Mongol menduduki Bagdad : Saat warna sungai Tigris Irak berubah menjadi hitam