Tentara Muslim yang dipimpin oleh Nour al-Din Zinki bertemu dengan Tentara Salib di kota “Harim” dekat Idlib di Suriah, dan di sana mereka berhadapan dengan empat tentara Tentara Salib yang paling kuat saat itu, tetapi, tentara Muslim mengikuti metode penipuan dalam perang; mereka mengelabui tentara Tentara Salib, mundur dan kemudian mengalahkan mereka. Perlu dicatat bahwa mereka membunuh sekitar sepuluh ribu orang dari tentara Tentara Salib; pertempuran ini dianggap sebagai terobosan besar bagi Nour Al-Din Zinki dalam perjalanannya menuju Yerusalem.
ZONA PERANG (zonaperang.com) – 22 Ramadhan tahun 559 Hijriah bertepatan dengan 13 Agustus 1164, terjadi sebuah peristiwa besar yang sangat langka diketahui oleh anak-anak Muslim dan orangtuanya. Padahal peristiwa ini adalah salah satu kemenangan besar bulan Ramadhan dimana Kaum Muslimin melalui tangan seorang mujahid bernama Sultan Nuruddin Zanki, gurunya Shalahuddin Al Ayyubi.
Peristiwa apakah itu?
Seperti kita ketahui situasi Dunia Islam di kala Abad 12 Masehi, Palestina dalam keadaan terjajah dan negeri-negeri muslim sedang dalam keadaan krisis. Timur Tengah dikuasai oleh Dinasti Syiah Ubaidiyah yang memaksakan masjid-masjid dituliskan kaligrafi yang menghina Abu Bakar, Umar dan Aisyah.
Mereka juga membentangkan jalan pada ratusan ribu tentara Salib untuk datang ke Palestina via pelabuhan Mesir dan Syam. Di sana, Tentara Salib membangun tidak hanya rumah-rumah dan pangkalan militer. Mereka bahkan berhasil membangun 5 negara katolik di atas tanah Syam, yaitu Kingdom of Jerusalem, County of Tripoli, Principality of Antioch, County of Edessa dan Principality of Armenian Cicilia.
Baca Juga : 23 Maret 625 M (Perang Uhud), Di Hamra’ul Asad: Bukti Bahwa di Uhud Muslim Tidak Kalah!
9000 vs 30.000
Peristiwa Harim (Harenc) adalah kemenangan Kaum Muslimin berjumlah 9000 orang melawan 30 ribu pasukan Salib gabungan 4 negara katolik. Antara Sultan Nuruddin dan saudaranya, Qutbuddin bin Maudud melawan pasukan yang dipimpin oleh Raymod of Tripoli, Bohemund III, Konstantinos Kalamanos, Thoros II, Hugh VIII, dan Joscelin III.
Harim adalah sebuah kota berbenteng kokoh di Suriah yang dipimpin kala itu oleh seorang bangsawan Eropa bernama Reginald of Saint Valary. Di sana 30 ribu pasukan salib berkumpul untuk menghadapi serangan 9 ribu tentara muslimin di tengah terik Ramadhan. Melihat jumlah yang sedikit, pasukan Salib melakukan kesalahan besar dengan menganggap remeh kekuatan pasukan pimpinan Nuruddin Zanki.
.
Akhirnya pasukan Salib maju tanpa teratur dan tidak memedulikan kaidah militer menuju pasukan Muslimin. Sementara itu, Sultan Nuruddin menggunakan taktik “mundur untuk mengecoh”, yakni membiarkan pasukan musuh mengira seakan-akan pasukan Muslimin telah mundur ke belakang, namun ternyata pasukan tersebut malah menyerang dari belakang garis lawan dan memisahkan antara kavaleri dan infanteri pasukan Salib.
Ketika pasukan berkuda telah dipisahkan dari pasukan pejalan kaki, Sultan Nuruddin Zanki memberikan komando untuk maju total merangsek ke tengah pasukan musuh dan memberikan efek daya hancur yang sangat besar bagi pasukan Musuh. Dalam berbagai sumber baik Eropa maupun Arab, Kemenangan Kaum Muslimin di Harim adalah pukulan telak yang membuat malu Eropa.
.
Sejarawan Ibnu Atsir menulis dalam Al Kamil fi At tarikh bahwa jumlah tentara Salib yang mati di Pertempuran Harim adalah 10 ribu tentara. Sumber-sumber Eropa seperti diungkapkan Zoé Oldenbourg dalam buku The Crusade mengungkapkan fakta bahwa 5 dari 6 panglima pasukan Salib ditawan oleh Nuruddin Zanki. Mereka semua kebanyakan adalah penguasa negeri dan putra mahkota.
Generasi Shalahudin
.
References :
1. Al Kamil fi At Tarikh, Ibnu Al Atsir
2. Oldenbourg, Zoé (1966). The Crusades. New York: Pantheon Books.
3. Qamus Al Hurub Al Araby
Baca Juga : 3 September 1260, Pertempuran Ain Jalut: Runtuhnya Mitos Kedigdayan dan Awal Hancurnya Kekaisaran Mongol
Baca Juga : 6 Ramadhan 223 Hijriah; Teriakan Muslimah yang membuka gerbang kota Amorium