Pada tahun 1978, sekelompok pemberontak bersenjata lengkap dari Katanga menyerang kota pertambangan Kolwezi di Zaire dan mulai membunuh warga sipil, termasuk banyak orang Eropa. Prancis mengirim legiun untuk mengevakuasi penduduk sipil.
ZONA PERANG(zonaperang.com) La légion saute sur Kolwezi, juga dikenal sebagai Operation Leopard, adalah film perang Prancis yang disutradarai oleh Raoul Coutard dan difilmkan di Guyana Prancis. Naskah film ini didasarkan pada kisah nyata Pertempuran Kolwezi / Battle of Kolwezi yang terjadi pada tahun 1978.
“Pertempuran Kolwezi adalah operasi udara oleh pasukan udara Prancis dan Belgia serta didukung oleh Maroko yang berlangsung pada Mei 1978 di Zaire selama invasi Shaba II ke Zaire oleh Front Pembebasan Nasional Kongo (FLNC).”
Operasi Bonite (atau Léopard) Prancis dan Red Bean Operations / Kacang Merah Belgia
Prancis ingin mengerahkan pasukan mereka untuk menetralisir pemberontak dan mengamankan kota, sementara Belgia ingin mengevakuasi orang asing. Akhirnya Resimen Paracommando Belgia/Special Operations Regiment dikirim secara independen. Sementara itu, elemen-elemen operasi yang direncanakan mulai bocor ke media, menyebabkan kekhawatiran bahwa kejutan akan hilang jika tindakan cepat tidak diambil.
Peristiwa tersebut dideskripsikan dengan cermat dalam sebuah buku dengan judul yang sama oleh mantan Kapten Resimen Parasut Legiun Asing ke-1 / 1er REP, Pierre Sergent. Ia menerbitkan bukunya pada tahun 1979, dan filmnya dirilis pada tahun 1980. Coutard merekam film ini dengan gaya dokumenter.
Baca juga : Penjajahan Belgia
Plot
Film ini didasarkan pada kejadian nyata. Pada tahun 1978, sekitar 3.000 pejuang bersenjata lengkap dari Katanga menyeberangi perbatasan ke Zaire dan berbaris menuju Kolwezi/Mariaville, sebuah pusat pertambangan tembaga dan kobalt. Mereka menyandera 3.000 warga sipil. Dalam beberapa hari, antara 90 hingga 280 sandera dibunuh. Para pemberontak tampaknya tidak dapat diprediksi dan dilaporkan telah mengancam untuk memusnahkan semua warga sipil.
Joseph Mobutu-Sese Seko, kepala negara Zaire, mendesak Belgia, Prancis, dan Amerika Serikat untuk membantu. Prancis mengirimkan Resimen Parasut Asing ke-2 Legiun Asing, yang diterbangkan dari Corsica ke Kolwezi. Setelah kedatangan mereka, mereka mengamankan perimeter, bekerja sama dengan tentara Belgia dari Zaire, dan kemudian mulai mengevakuasi warga sipil.
Dalam waktu dua hari, lebih dari 2.000 orang Eropa dan sekitar 3.000 warga Afrika berhasil diselamatkan. Film ini berusaha untuk menggambarkan peristiwa tersebut dalam bentuk yang dramatis, dengan memusatkan perhatian pada penderitaan orang-orang Eropa.
Baca juga : 22 Januari 1879, Battle of Isandlwana : Kekalahan memalukan pasukan Inggris di tanah Afrika