MER-C membantah tuduhan Israel bahwa Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza dilalui jaringan terowongan Hamas dan digunakan untuk menyerang Israel. MER-C menegaskan rumah sakit itu sejak awal dibangun untuk pengobatan bagi warga Gaza semata.
ZONA PERANG(zonaperang.com) Operator Rumah Sakit Indonesia di Gaza – MER-C, Senin (6/11) membantah tuduhan militer Israel bahwa fasilitasnya telah digunakan oleh Hamas untuk melancarkan serangan.
Berbicara dalam konferensi pers di Jakarta, yang disiarkan secara langsung melalui berbagai aplikasi, Presidium MER-C Dr. Henry Hidayatullah dengan tegas membantah tuduhan itu.
“Kami dengan tegas menyampaikan bahwa Rumah Sakit Indonesia yang berdiri di Gaza, Palestina, merupakan rumah sakit yang dibangun untuk memberikan pengobatan dan melayani masyarakat Gaza. Oleh karena itu disain dan proses pembangunan dirancang sesuai kebutuhan rumah sakit. Kami tidak pernah membuat terowongan terkait Hamas. Jika ada tanki di bawah tanah, itu memang tangki untuk menyimpan bahan bakar dan air,” tandasnya.
Lebih jauh Henry yang lulus dari kedokteran Universitas Indonesia dan praktek di RS Pertamina sejak 2004 tersebut menegaskan, “Rumah Sakit Indonesia tidak memiliki hubungan dengan gerakan apapun, fokus hanya pada bantuan medis… Kami tidak pernah membuat terowongan apapun di dalam rumah sakit. Rumah sakit ini murni untuk bantuan medis warga Palestina di Jalur Gaza,” ujarnya.
Pemerintah Gaza
Menjawab pertanyaan wartawan tentang keamanan di rumah sakit demi memastikan agar bahan bakar untuk operasionalisasi tidak direbut pejuang Hamas, Henry mengatakan, “Secara manajemen telah menyerahkan soal pengelolaan rumah sakit kepada pemerintah setempat. Kami hanya mendukung apa yang dibutuhkan rumah sakit dalam kaitan dengan kebutuhan medis.”
Sejak berkecamuknya perang Israel-Hamas, Rumah Sakit Indonesia yang beroperasi mulai tahun 2016 itu kini melayani lebih dari lima ribu warga di Jalur Gaza yang terjajah.
“Rumah sakit ini sekarang sangat penuh sesak dan sebenarnya tidak lagi dapat menampung pasien yang datang. Tim medis di dalam rumah sakit juga sangat kewalahan, mereka tidak dapat membantu begitu banyak pasien yang datang. Terlebih sebagian besar warga sipil Palestina juga tinggal di rumah sakit ini,” ujar Nur Ikhwan Abadi, salah seorang sukarelawan MER-C.
Baca juga : Yahudi, Zionisme, dan Israel: Tiga Hal yang Sering Disalahpahami
Baca juga : Perang Palestina – Penjajah Israel: 4 Kebohongan Zionis yang Terbongkar
IDF Tuduh Hamas Luncurkan Roket dari Sebelah RS Indonesia
Juru bicara militer Israel mengatakan pada hari Minggu (5/11) bahwa sebuah gambar satelit menunjukkan peluncur roket terletak di seberang jalan dari Rumah Sakit Indonesia.
Selain menyampaikan pernyataan tentang operasi Hamas yang menyalahgunakan fungsi rumah sakit, termasuk membangun jaringan terowongan bawah tanah di beberapa fasilitas kemanusiaan itu, termasuk di bawah Rumah Sakit Indonesia, juru bicara Angkatan Bersenjata Israel IDF Daniel Hagari juga menunjukkan foto-foto yang diklaimnya sebagai “landasan peluncuran bawah tanah,” yang letaknya di samping Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, yang digunakan Hamas untuk menembakkan roket.
Ada pula rekaman video yang menunjukkan satu lubang berbentuk persegi di tanah sebelah rumah sakit yang dikelola MER-C itu, dan tembakan yang berasal dari jendela lantai atas rumah sakit, yang menurut Hagari ditembakkan oleh pejuang Hamas.
Tidak ada rincian kapan foto dan video yang ditunjukkan Hagari itu diambil. Tetapi pernyataan Hagari pada hari Minggu itu disampaikan hanya beberapa hari setelah militer Israel mengklaim bahwa Hamas menjalankan basis operasi utama di bawah Rumah Sakit Shifa, rumah sakit terbesar di Jalur Gaza. Angkatan Bersenjata Israel IDF menuduh Hamas menggunakan fasilitas-fasilitas medis untuk melakukan kegiatan balasan dan menggunakan pasien serta staf rumah sakit sebagai perisai manusia.
Tuduhan pra-kondisi sebagai alasan menyerang Rumah Sakit Indonesia
Namun, pejabat MER-C menandaskan bahwa tidak ada terowongan di bawah rumah sakit dan bahwa tangki bahan bakar serta generator-generator listriknya disimpan di gedung terpisah di dekatnya untuk alasan keamanan.
Komentar tersebut merupakan tanggapan terhadap tuduhan militer Israel bahwa Hamas menggunakan rumah sakit, termasuk rumah sakit utama Gaza al-Shifa, Rumah Sakit Sheikh Hamad yang didanai Qatar dan sebuah rumah sakit yang dibangun oleh Indonesia, sebagai penutup untuk melindungi operasi bawah tanahnya.
“Kami membangun rumah sakit ini untuk membantu orang lain, sesuai dengan kebutuhan warga Gaza,” kata Sarbini Abdul Murad, ketua MER-C.
“Tuduhan Israel merupakan alasan agar mereka dapat menyerang Rumah Sakit Indonesia di Gaza,” imbuhnya dalam konferensi pers di Jakarta.
Belum ada tanggapan dari pihak Pasukan Pertahanan Israel terhadap bantahan MER-C ini.
“RS Indonesia di Gaza adalah fasilitas yang dibangun masyarakat Indonesia sepenuhnya untuk tujuan kemanusiaan dan untuk melayani kebutuhan medis masyarakat Palestina di Gaza,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (7/11)Menurut Iqbal, RS Indonesia saat ini sudah dikelola sepenuhnya oleh otoritas Palestina di Gaza. Meskipun demikian, dari waktu ke waktu selalu ada relawan Indonesia yang membantu
Indonesia, sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, telah menyerukan gencatan senjata segera dan telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad membantah tuduhan yang dilancarkan pihak militer Israel (IDF).
Mereka menyebut bahwa RS Indonesia di Gaza menyimpan solar di lorong bawah tanah untuk digunakan Hamas.
“Apa yang dituduhkan oleh Israel bisa jadi merupakan satu… pic.twitter.com/1WdgiXM6OE
— Narasi Newsroom (@NarasiNewsroom) November 6, 2023
Baca juga : Menteri Zionis Amichay Eliyahu: Menjatuhkan Bom Nuklir Di Gaza adalah Opsi di atas Meja