ZONA PERANG(zonaperang.com) Ketika Jenderal Prancis Henri Joseph Eugène Gouraud mengekpansi dan memasuki negeri syam, dia segera pergi ke makam Salahuddin Al Ayyubi di Damaskus pada 24 Juli 1920 dan menendangnya sambil berkata, “kita telah kembali wahai Salahuddin”. Jenderal Prancis Louis Hubert Gonzalve Lyautey, ketika dia memasuki kota Marrakesh, pergi ke makam Yusuf bin Tashfin dan menendang kuburan dengan kakinya dan berkata, “Bangunlah wahai ibnu Tashfin, kami telah sampai di rumahmu”.
Ketika Tentara Salib berhasil menaklukkan Andalusia, raja Alfonso datang ke makam Hajib Al Manshur dan mendirikan tenda di atas kuburannya dengan tempat tidur emas di dalamnya, dan dia tidur di atasnya dengan istrinya dan berkata, “Apakah kamu tidak melihatku hari ini, sungguh aku telah menguasai negara-negara Muslim dan Arab !! Dan aku duduk di makam pemimpin terbesar mereka”.
Baca juga : Film Kingdom of Heaven (2005) : Aksi legenda Salahuddin al-Ayubi membebaskan Yerusalem
Baca juga : Jarang Diketahui, 7 Pertempuran yang Menentukan Sejarah Dunia
Mereka tidak melupakannya
Ketika Jenderal Sophocles, putra Venizelos, komandan tentara Yunani yang mengepung kesultanan Utsmani di Bursa, dia pergi ke makam Usman Ghazi ( bapak dari Wangsa Utsmaniyah dan merupakan pemimpin pertama dari Kesultanan Utsmaniyah) dan menendangnya dengan kakinya sambil berteriak, “Bangunlah wahai pemilik sorban keagungan, bangunlah wahai Ustman agung, Bangunlah agar engkau melihat kondisi anak cucumu, kami menghancurkan negara yang kau dirikan, aku datang untuk membunuhmu!”
Mereka tidak pernah lupa akan sejarah mereka meski waktu sudah begitu lama berlalu, penyebab semua ini adalah karena mereka terus mengingat-ingat sejarah perlawanan mereka yang terus di turunkan kepada anak cucu mereka hingga ternanam di pikiran mereka bahwa islam adalah musuh abadi mereka.
Namun hari ini, umat islam lupa akan sejarah perlawanan dan perjalanan kebesaran agamanya hingga tidak tahu lagi mana kawan dan mana lawan. Maka belajarlah wahai Umat Muhammad.
Disinilah pentingnya mengajarkan sejarah kebesaran agama ini kepada anak-anak kita. fa‘tabiru ya ulil abshar (Maka ambillah pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai wawasan)”
Baca juga : Muhammad Al Fatih/Mehmed II : Mengapa Beliau disebut sebaik-baiknya pemimpin?
Baca juga : Daftar Nama Besar Para Pejuang Islam Sepanjang Masa