ZONA PERANG(zonaperang.com) Pada tahun 1258, jenderal Mongol Hulegu, cucu Jenghis Khan, menjarah Baghdad, membunuh 800,00 orang dan mengakhiri pentingnya kota tersebut sebagai kota terbesar di dunia Arab & Islam – Pada bulan September 2003, bangsa Mongol kembali ke Irak sekali lagi, tetapi kali ini sebagai penjaga perdamaian.
Pasukan Mongolia berkekuatan 173 orang dari Batalyon Penjaga Perdamaian ke-150 yang awalnya merupakan unit tempur serta bermarkas di Ulaanbaatar memulai misinya bersama pasukan Polandia dan bertindak di bawah komando Polandia, kemudian mereka akan dialihkan ke komando AS. Seluruh pasukan yang dikerahkan adalah sukarelawan.
“Pada awal tahun 2004, Ketua Gabungan Kepala Staf Amerika Serikat saat itu, Jenderal Richard Myers, mengunjungi Mongolia dan menyatakan apresiasinya atas pengerahan kontingen.”
Pasukan Mongolia dikerahkan di Kamp Echo, provinsi Al-Qādisiyyah, meskipun misi mereka sebagian besar dilakukan di sekitar Irak Selatan dan Baghdad. Peran mereka sebagian besar adalah keamanan pangkalan, patroli, dan tugas logistik.
Totalnya, sekitar 1.200 tentara Mongolia bertugas Irak. Misi Mongolia akan berakhir pada bulan September 2008, tanpa satu pun KIA – killing in action untuk Militer Mongolia.
Baca juga : 19 Maret 2003, Amerika Serikat memulai invasi ke negara merdeka Irak : Dosa Besar Abad Modern