Menyingkap Tabir Pengawasan Global: Perjalanan Edward Snowden
ZONA PERANG(zonaperang.com) Edward Snowden adalah warga Amerika yang terkenal setelah membuka kerahasiaan tentang program pengumpulan data global oleh Lembaga Keamanan Nasional (NSA), milik negaranya.
Snowden lahir di Elizabeth City, North Carolina, pada tahun 1983. Beliau meninggalkan sekolah setelah hanya menempuh pendidikan sederajat hingga tingkat SMA. Namun, beliau memiliki keterampilan teknis yang luar biasa dan akhirnya menemukan pekerjaan di perusahaan kontraktor pertahanan (Dell dan Booz Allen Hamilton).
“Snowden tumbuh dalam keluarga militer dengan ayah yang bekerja di Penjaga Pantai AS dan ibu yang bekerja di pengadilan federal”
Pada tahun 2013, Snowden menyebarkan informasi rahasia tentang program pengumpulan data global oleh NSA ke beberapa media internasional. Informasi tersebut menyebabkan kontroversi besar dan menimbulkan debat global mengenai kebebasan berbicara, privasi, dan keamanan siber.
Snowden mengungkapkan bahwa NSA telah mengumpulkan data telepon, email, dan media sosial dari jutaan orang di seluruh dunia, termasuk warga negara Amerika Serikat. Selain itu, beliau juga mengungkapkan bahwa NSA telah melakukan pengintipan global melalui internet dan telah merusak sistem kriptografi untuk mendapatkan akses ke data pribadi.
Baca juga : Emir Abdelkader, Aljazair dan Perut Pengkhianat
Google dan Facebook
Pengungkapan Snowden menimbulkan kekhawatiran luas mengenai privasi dan keamanan siber. Beberapa negara, termasuk Brasil dan Jerman, menyatakan bahwa mereka merasa dirugikan oleh program pengumpulan data global NSA. Sementara itu, beberapa perusahaan teknologi besar, seperti Google dan Facebook, menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui tentang program pengumpulan data global NSA.
Snowden saat ini tinggal di Rusia, di mana beliau mendapatkan suaka politik setelah meninggalkan Amerika Serikat. Beliau menjadi sasaran keras dari pemerintah Amerika Serikat, yang mengakusinya sebagai pengkhianat dan mencoba mengambil tindakan hukum terhadapnya. Namun, banyak orang di seluruh dunia menyebutnya sebagai pahlawan yang berani mengungkapkan kebenaran tentang program pengumpulan data global NSA.
Indonesia
Menurut laporan yang diterbitkan oleh media internasional, Indonesia juga menjadi sasaran dari program pengumpulan data global NSA. Namun, belum ada informasi lebih lanjut mengenai hubungannya dengan Snowden kecuali boncoran tentang penyadapan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono oleh intelejen Australia selama masa jabatanya
Sekarang, Snowden tetap aktif dalam mengajarkan masyarakat umum tentang keamanan siber dan privasi. Beliau juga menulis buku yang berjudul “Permanent Record”, yang menjelaskan tentang kehidupannya sebelum dan sesudah mengungkapkan program pengumpulan data global NSA.
Kisah Edward Snowden menjadi salah satu yang paling menarik dalam sejarah keamanan siber. Beliau adalah seorang insiden yang berani mengungkapkan kebenaran tentang program pengumpulan data global NSA, yang menimbulkan kontroversi besar dan debat global mengenai kebebasan berbicara, privasi, dan keamanan siber.
Apa yang Dilakukannya?
Snowden melakukan pengunduhan dan penyimpanan dokumen-dokumen rahasia tersebut dengan menggunakan keahliannya sebagai spesialis IT di NSA. Ia kemudian pergi ke Hong Kong untuk bertemu dengan jurnalis dan menyerahkan dokumen-dokumen itu. Beberapa pengungkapan penting yang diungkap Snowden antara lain:
- PRISM: Program pengumpulan data internet yang melibatkan perusahaan teknologi besar seperti Google, Facebook, dan Microsoft.
- XKeyscore: Alat pengawasan yang memungkinkan analisis hampir semua aktivitas internet pengguna.
- Pengawasan telepon: NSA mengumpulkan data panggilan telepon jutaan warga Amerika tanpa sepengetahuan mereka.
Baca juga : Fosfor Putih: Senjata Pembakar Kontroversial yang Digunakan Penjajah Israel di Gaza
Baca juga : Ada sebuah idiom terkenal dari banyak sejarawan, “Andalusia tidak jatuh dalam semalam.”