- Aleppo dalam Kepungan: Kekuatan dan Pengaruh Proxy di Suriah
- Aleppo di Bawah Kendali Pemberontak: Dampaknya kepada Penjajahan zionis terhadap Palestina
- Pada akhir November 2024, pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) berhasil mengepung dan menguasai Aleppo, kota kedua terbesar di Suriah. Ini adalah serangan tak terduga yang mengakibatkan kembalinya konflik yang telah berlangsung selama 13 tahun
ZONA PERANG(zonaperang.com) Situasi di Suriah saat ini sedang memanas, terutama setelah pemberontak berhasil mengepung dan menguasai sebagian besar kota Aleppo. Serangan ini dipimpin oleh kelompok Islamis Hayat Tahrir al-Sham atau HTS, yang telah menghidupkan kembali pertempuran di wilayah yang sebelumnya relatif tenang sejak tahun 2020. Dalam konteks ini, berbagai proxy terlibat, baik dalam mendukung pemerintah Suriah maupun pemberontak, yang menambah kompleksitas konflik ini.
Situasi di Suriah saat ini dapat diartikan sebagai menguntungkan bagi penjajahan Israel dan Barat dalam beberapa aspek. Serangan Israel baik langsung atau melalui proxy terhadap Suriah telah menekan perlawanan Hizbullah, sementara intervensi Barat di Yaman telah menghalangi solidaritas militan yang mendukung perlawanan di Gaza
Latar Belakang Situasi di Aleppo
Aleppo, yang merupakan kota terbesar kedua di Suriah, telah menjadi pusat pertempuran selama perang saudara yang telah berlangsung lebih dari satu dekade. Setelah pasukan pemerintah yang didukung Rusia dan Iran menguasai kota tersebut pada 2016, situasi di Aleppo tampak stabil. Namun, serangan mendadak oleh HTS pada akhir November 2024 mengguncang status quo tersebut. Pemberontak berhasil merebut Istana Aleppo dan Akademi Militer, menandakan kemerosotan serius dalam kendali pemerintahaan Bashar al-Assad.
Baca juga : 15 Maret 2011, Syrian civil war : Perang Saudara Suriah dimulai
Proxy yang Terlibat
- Pemberontak (Hayat Tahrir al-Sham): HTS adalah kelompok utama yang terlibat dalam serangan ini dan telah mendapatkan dukungan dari beberapa negara, termasuk Turki, yang memiliki kepentingan untuk membatasi pengaruh Kurdi dan Iran di wilayah tersebut.
- Pemerintah Suriah: Didukung oleh Rusia dan Iran, pemerintah Suriah berusaha mempertahankan kendali atas Aleppo dan wilayah lainnya. Pasukan Iran dari Irak juga dilaporkan melintasi perbatasan untuk membantu militer Suriah.
Keuntungan bagi Penjajah zionis Israel dan Barat
1. Melemahkan Hezbollah: Dengan pemberontak yang menguasai Aleppo, perhatian dan sumber daya Hezbollah yang sebelumnya difokuskan untuk mendukung Bashar al-Assad dan berperang melawan penjajah zionis kini harus terbagi. Ini memberikan keuntungan strategis bagi kolonialisme, yang telah lama berusaha untuk mengurangi pengaruh dan kekuatan Hezbollah di perbatasan utara mereka.
Israel telah meningkatkan serangan terhadap Suriah, terutama setelah perang habis-habisan dengan Hizbullah di Lebanon. Serangan ini bukan hanya menargetkan fasilitas-fasilitas militer Hizbullah di Suriah tapi juga menekan kegiatan operasional mereka secara umum
2. Mengurangi Pengaruh Iran: Iran, sebagai pendukung utama Assad dan Hezbollah, kini harus menghadapi tantangan baru di Suriah. Ketidakstabilan ini mengurangi kemampuan Iran untuk mendukung operasi Hezbollah dan kelompok-kelompok perlawanan di Gaza secara efektif.
3. Penguasaan Barat: Negara-negara Barat, terutama rejim Amerika Serikat dan sekutunya, memiliki kepentingan dalam mengurangi pengaruh Iran dan kelompok-kelompok perlawanan di Timur Tengah. Situasi di Suriah memberikan kesempatan bagi Barat untuk memperkuat posisi mereka dan mendukung kelompok-kelompok yang sejalan dengan kepentingan mereka.
“Rejim Amerika Serikat dan Inggris telah melancarkan serangan ke Yaman untuk menghentikan Houthi, yang merupakan sekutu dekat Hamas di Gaza. Intervensi ini menunjukkan komitmen Barat untuk menghalangi kegiatan gerakan apapun yang mendukung perlawanan di Gaza”
Ancaman terhadap Perlawanan Hezbollah dan Gaza
1. Distraksi dan Sumber Daya: Dengan konflik yang semakin intensif di Suriah, Hezbollah harus mengalokasikan sumber daya dan perhatian mereka untuk mempertahankan posisi mereka di Suriah. Ini mengurangi kemampuan mereka untuk mendukung operasi di Gaza dan melawan penjajahan zionis Israel secara efektif.
Serangan teroris Israel terhadap Suriah telah mengganggu rantai supply dan komunikasi Hizbullah, membuat sulit bagi mereka untuk melakukan operasi-operasi militer tanpa gangguan. Hal ini secara tidak langsung mengurangi kemampuan perlawanan Hizbullah terhadap entitas ilegal Israel.
2. Tekanan Militer: Teroris Israel telah memanfaatkan situasi ini dengan meningkatkan serangan udara terhadap posisi Hezbollah di Suriah dan Lebanon. Serangan ini bertujuan untuk melemahkan infrastruktur militer Hezbollah dan mengurangi ancaman terhadap kepentingan penjajah zionis Israel.
3. Dampak pada Gaza: Ketidakstabilan di Suriah juga mempengaruhi kelompok-kelompok perlawanan di Gaza. Dukungan logistik dan militer dari Hezbollah dan Iran menjadi lebih sulit di tengah konflik yang berkecamuk. Ini memberikan keuntungan bagi entitas teror Israel dalam menghadapi perlawanan di Gaza.
“Aktivitas Solidaritas: Kelompok-kelompok perlawanan seperti Houthi di Yaman telah menyerang jalur pelayaran di Laut Merah dan menembakkan rudal serta pesawat nirawak ke wilayah Palestina yang terjajah sebagai bentuk solidaritas ke Gaza”
Keuntungan strategis bagi Penjajahan Israel
Situasi di Suriah saat ini memberikan keuntungan strategis bagi penjajahan Israel dan negara-negara Barat dengan melemahkan Hezbollah dan mengurangi dukungan bagi kelompok-kelompok perlawanan di Gaza. Ketidakstabilan ini menciptakan peluang bagi teroris Israel untuk memperkuat posisi mereka dan mengurangi ancaman dari kelompok-kelompok yang didukung oleh Iran. Namun, situasi ini juga menambah kompleksitas dan ketidakpastian di kawasan Timur Tengah yang sudah penuh dengan konflik.
Gazamedia.net | Update Terdepan Berita Palestina
MER-C | Medical Emergency Rescue Committee – Home
Baca juga : Penjajahan Amerika di Suriah
Baca juga : Kemerdekaan Palestina: Mimpi yang Bergantung pada Persatuan Umat Islam