Kematian presiden Rwanda Juvenal Habyarimana yang beretnis Hutu tahun 1994 adalah pemicu genosida.
ZONA PERANG (zonaperang.com) Pesawat yang membawa Habyarimana yang memerintah sejak 1973 lewat kudeta ditembak jatuh oleh rudal, memicu pembantaian besar-besaran secara sistematis di Rwanda yang menimbulkan korban 800.000 etnis Tutsi dan Hutu tewas.
Kesepakatan damai dengan pemberontak Tutsi
Habyarimana telah menandatangani kesepakatan damai dengan pemberontak Tutsi – sedang terbang ke ibu kota, Kigali, dengan Presiden Burundi Cyprien Ntaryamira ketika sebuah rudal menjatuhkan pesawat itu, menewaskan semua penumpang.
Baca juga : 25 Maret 1975, Raja Faisal Penguasa Arab Saudi Pembela Palestina Ditembak Mati
Baca juga : 18 Februari 2001, Tragedi Sampit : Kekerasan antar-etnis Dayak dan Madura pecah di Sampit, Kalimantan Tengah
Penyelidikan
Penyelidikan diluncurkan pada tahun 1998, atas permintaan kerabat pilot, yang berkebangsaan Prancis. Penyelidikan itu merupakan sumber utama ketegangan antara Prancis dan Rwanda.
Awalnya dilakukan oleh hakim terkemuka, Jean-Louis Bruguière, yang menyimpulkan bahwa Kagame – yang memimpin pemberontak RPF(Rwandan Patriotic Front) pada 1994 – telah memerintahkan serangan itu. Pada tahun 2006, Bruguière mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap beberapa pembantu Presiden Kagame.
Pemerintah Rwanda menggambarkan penyelidikan sebagai bermotivasi politik dan menuduh Prancis – yang telah mendukung rezim Hutu sebelumnya – terus mendukung mereka yang telah melakukan genosida.
Hubungan kedua negara kemudian membaik. Pada 2012, sebuah laporan oleh hakim Prancis yang menggantikan Bruguière meragukan gagasan bahwa pemberontak telah menembak jatuh pesawat itu, dan berkesimpulan bahwa ekstremis Hutu kemungkinan besar bertanggung jawab.
Penyelidikan oleh pemerintah Kagame mengatakan rudal yang menjatuhkan jet itu ditembakkan dari sebuah kamp tentara yang dikendalikan oleh Hutu.
Tentang Front Patriotik Rwanda (RPF)
Front Patriotik Rwanda (RPF– Front patriotique rwandais, FPR) adalah partai politik yang berkuasa di Rwanda. Dipimpin oleh Presiden Paul Kagame, partai tersebut telah memerintah negara itu sejak sayap bersenjatanya mengalahkan pasukan pemerintah, memenangkan Perang Saudara Rwanda pada tahun 1994.
Baca juga : (Kebiadaban PKI) Kesaksian Anak-anak Pahlawan Revolusi yang Ayahnya Dibantai PKI