- Perjuangan Tanpa Akhir: Mengapa Palestina Tidak Akan Pernah Padam
- Umat Muslim: “Ya Allah, kirimkanlah kepada kami Salahuddin Ayyubi baru untuk membebaskan Al-Quds.” Ketika Allah mengirimkan kepada mereka Salah Al-Din, mereka membiarkannya berperang sendiri dengan tongkat.
- Ide Kebebasan Takkan Pernah Mati: Mengapa Perjuangan Palestina Akan Terus Berlanjut
ZONA PERANG(zonaperang.com) Pertanyaan mengenai masa depan Palestina sering kali terdengar kelam: Apakah Palestina akan berakhir? Apakah rakyat Palestina akan menyerah? Apakah perjuangan mereka akan lenyap dari sejarah? Namun, bagi rakyat Palestina, jawaban atas pertanyaan ini sangatlah jelas—perjuangan mereka akan selalu hidup.
“Pertanyaan tentang masa depan perjuangan Palestina sering kali muncul dalam konteks konflik yang berkepanjangan dan penuh kekerasan. Namun, sejarah menunjukkan bahwa penjajahan tidak akan pernah bisa bertahan selamanya, dan perjuangan untuk kebebasan selalu ada di dalam jiwa rakyat yang terjajah.”
Palestina bukan sekadar wilayah atau batas-batas geografis, tetapi simbol perjuangan melawan penindasan yang dirasakan semua bangsa tertindas. Sejarah menunjukkan bahwa penjajahan dan ketidakadilan tidak akan pernah dapat memadamkan perjuangan untuk kebebasan dan kebenaran.
Baca juga : Nelson Mandela, Sang ‘Teroris’ Bagi Barat Tetapi Pahlawan untuk Afrika Selatan serta Kemanusiaan
Sejarah Penjajahan: Pelajaran dari Kolonialisme di Seluruh Dunia
Penjajahan bukan hal baru dalam sejarah umat manusia. Kolonialisme yang diciptakan Barat pernah mencengkram dunia dengan kekuatannya, merampas hak-hak dan kekayaan penduduk asli di Amerika, Australia, hingga Afrika Selatan. Di Amerika dan Australia, kolonialisme membawa dampak mendalam yang menghancurkan budaya dan menghapus banyak identitas masyarakat asli. Namun, ada satu hal yang diabaikan oleh para penjajah: bahwa semangat kebebasan dan keadilan tidak bisa direnggut begitu saja.
“Di Afrika Selatan, meskipun apartheid berhasil diterapkan selama beberapa dekade, pada akhirnya, dengan perjuangan gigih dari rakyatnya, sistem tersebut runtuh.”
Di Afrika Selatan, misalnya, sistem apartheid yang diterapkan secara brutal oleh pemerintah minoritas kulit putih akhirnya runtuh setelah perjuangan panjang rakyat setempat. Para pejuang seperti Nelson Mandela, Steve Biko, dan Desmond Tutu membuktikan bahwa kekuatan ketidakadilan tidak pernah bisa bertahan selamanya di hadapan semangat perlawanan yang kokoh.
Demikian pula, perjuangan rakyat Palestina hari ini adalah bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan, yang meskipun terus ditekan dan diserang, akan selalu menemukan cara untuk bertahan hidup dan meraih keadilan.
Palestina: Perjuangan Tanpa Henti
Perlawanan Palestina adalah bentuk nyata dari semangat yang tak pernah mati. Generasi demi generasi telah mewarisi cita-cita untuk hidup di tanah air yang bebas dan merdeka, sebuah cita-cita yang bahkan tak terhalang oleh dinding pemisah, pos pemeriksaan, atau senjata api.
“Konflik antara Palestina dan penjajah zionis bukan hanya sekadar masalah teritorial; ini adalah perjuangan melawan penjajahan yang telah berlangsung selama lebih dari tujuh dekade. Meskipun Israel memiliki kekuatan militer yang besar dan dukungan politik dari banyak negara Barat, semangat rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan tetap tak tergoyahkan. Setiap serangan brutal terhadap mereka hanya memperkuat tekad mereka untuk melawan.”
Seperti halnya perjuangan melawan apartheid di Afrika Selatan, rakyat Palestina tetap mempertahankan hak mereka untuk bebas, mendidik generasi muda, menjaga identitas budaya mereka, dan membangun kembali komunitas-komunitas yang hancur akibat konflik.
Penjajahan zionis di Palestina mungkin tampak kuat, dengan dukungan dari kekuatan-kekuatan besar. Namun, Palestina memiliki kekuatan yang lebih besar: kekuatan moral dan legitimasi yang tumbuh dari keyakinan akan keadilan. Selama ada rakyat yang mencintai tanah mereka, yang berani menentang ketidakadilan, perjuangan Palestina akan selalu hidup.
Ide Perlawanan Tidak Akan Pernah Mati
Sejarah telah membuktikan bahwa ide tidak akan pernah mati. Meskipun mungkin orang-orang yang memperjuangkannya dapat ditekan atau dihilangkan, gagasan mengenai keadilan dan kebebasan akan selalu menginspirasi generasi berikutnya. Itulah yang kita lihat di Palestina. Ketika satu generasi telah berlalu, generasi baru hadir untuk melanjutkan perjuangan. Mereka muncul dalam bentuk baru, mungkin dengan cara yang lebih kreatif, lebih terorganisir, atau lebih berani.
Selama dunia masih menyaksikan penderitaan Palestina, selama itu pula dunia akan melihat lahirnya para pejuang baru, baik di dalam maupun di luar Palestina. Solidaritas internasional yang terus tumbuh menunjukkan bahwa Palestina bukan hanya perjuangan satu bangsa, tetapi simbol dari perlawanan universal terhadap penindasan.
Perjuangan untuk keadilan tidak pernah sia-sia
Jika sejarah mengajarkan kita sesuatu, maka hal itu adalah bahwa perjuangan untuk keadilan tidak pernah sia-sia. Seperti halnya perjuangan panjang bangsa-bangsa yang pernah dijajah, Palestina juga memiliki kekuatan yang lebih besar dari apapun: harapan. Harapan inilah yang menjadi energi yang terus menggerakkan rakyat Palestina, yang membuat mereka mampu bertahan dalam situasi tersulit sekalipun.
Mungkin Palestina tidak akan terbebas hari ini atau esok, tetapi seperti yang terjadi pada negara-negara yang pernah melawan kolonialisme, perjuangan rakyat Palestina suatu hari akan membuahkan hasil. Selama ada harapan, perjuangan ini tidak akan pernah padam.
Baca juga : Penjajahan Yerusalem, Pembebasan Konstantinopel dan Penguasaan Nusantara oleh Barat