- Seni Perang Bawah Tanah: Mengapa Terowongan Menjadi Senjata Rahasia yang Efektif
- Strategi Gerilya Bawah Tanah: Dari Cu Chi Vietnam Hingga Terowongan Gaza
- Penggunaan terowongan bawah tanah sebagai strategi militer telah ada sejak zaman kuno. Salah satu contoh paling awal adalah penggunaan terowongan oleh bangsa Romawi dalam pengepungan kota. Namun, penggunaan terowongan yang lebih modern dan terkenal terjadi selama Perang Vietnam.
ZONA PERANG(zonaperang.com) Terowongan bawah tanah telah lama digunakan sebagai alat pertahanan dan penyerangan dalam sejarah militer. Mulai dari zaman kuno hingga konflik modern, seperti di Vietnam dan Gaza, sistem terowongan menjadi senjata rahasia yang efektif untuk menghadapi musuh yang lebih kuat secara konvensional.
Terowongan memberikan keuntungan strategis yang signifikan, terutama dalam hal perlindungan, mobilitas, serta penyimpanan persenjataan dan pasokan.
Sejarah Penggunaan Terowongan Bawah Tanah dalam Konflik
Penggunaan terowongan dalam peperangan bukanlah hal yang baru. Salah satu catatan awal tentang penggunaan terowongan adalah pada zaman Romawi dan Tiongkok Kuno, di mana mereka menggunakan teknik penggalian untuk menyusup ke benteng musuh atau menggali terowongan untuk melindungi diri dari serangan.
“Selama Perang Dunia I, terowongan bawah tanah digunakan secara luas di Front Barat untuk melindungi tentara dari serangan artileri dan gas beracun.”
Namun, penggunaan terowongan bawah tanah dalam konteks modern pertama kali terkenal melalui Perang Dunia I. Saat itu, terowongan digunakan oleh pasukan di Eropa untuk menggali di bawah garis musuh dan memasang bahan peledak besar di bawah posisi pertahanan musuh, yang kemudian dikenal sebagai warfare mining. Teknik ini berkembang dengan sangat pesat selama perang parit di front Barat.
Baca juga : Mengapa helikopter UH-1 (hampir) selalu terbang dengan pintu terbuka selama Perang Vietnam?
Baca juga : Pengepungan Gaza 332 SM: Ujian Kritis bagi Ambisi Alexander Agung
Terowongan Vietnam: Strategi Gerilya yang Ikonik
Salah satu contoh paling terkenal dari penggunaan terowongan bawah tanah dalam perang modern adalah gerilyawan Viet Cong di Vietnam. Selama Perang Vietnam (1955-1975), Viet Cong menggunakan jaringan terowongan yang sangat luas sebagai bagian dari strategi perang gerilya mereka melawan pasukan Amerika Serikat dan sekutunya yang perkasa. Terowongan Cu Chi, dekat Saigon, menjadi simbol ketahanan dan kecerdikan pasukan gerilya Vietnam.
Jaringan terowongan ini memiliki berbagai fungsi strategis:
- Perlindungan dari serangan udara: Terowongan digunakan untuk melindungi pasukan dan warga sipil dari serangan bom udara yang dilancarkan oleh pasukan Amerika.
- Pergerakan rahasia: Terowongan memungkinkan pasukan Viet Cong bergerak dari satu tempat ke tempat lain tanpa terdeteksi.
- Penyimpanan logistik: Terowongan digunakan untuk menyimpan senjata, makanan, dan peralatan medis.
- Fasilitas medis: Beberapa bagian terowongan digunakan sebagai rumah sakit darurat untuk merawat pejuang yang terluka.
Jaringan terowongan ini dilengkapi dengan ventilasi sederhana untuk menyediakan udara segar dan memiliki banyak pintu masuk yang tersembunyi di semak-semak, menjadikannya sangat sulit ditemukan oleh musuh.
Gaza: Terowongan sebagai Taktik Pertahanan dan Penyerangan
Contoh modern lainnya dari penggunaan terowongan bawah tanah adalah oleh pejuang Hamas di Gaza. Sejak beberapa dekade terakhir, gerakan perlawanan Hamas telah menggunakan sistem terowongan sebagai bagian dari strategi pertahanan dan penyerangan dalam konflik mereka melawan penjajahan Israel. Terowongan di Gaza memiliki dua fungsi utama:
- Sebagai jalur logistik: Terowongan digunakan untuk menyelundupkan barang-barang penting, seperti makanan, obat-obatan, dan senjata, terutama selama blokade yang diberlakukan oleh kolonialis Israel.
- Sebagai jalur serangan: Terowongan juga digunakan oleh pasukan perlawanan Hamas untuk menyelinap ke wilayah Palestina yang diduduki zionis Israel, melancarkan serangan, dan kembali ke tempat aman tanpa terdeteksi.
Penjajah Israel telah melancarkan beberapa operasi besar, seperti Operation Protective Edge pada 2014, untuk menghancurkan jaringan terowongan ini. Terowongan-terowongan ini sering kali sangat dalam dan dilengkapi dengan sistem ventilasi yang memungkinkan para pejuang bertahan di dalamnya dalam waktu lama.
Negara dan Kelompok yang Menggunakan Terowongan Bawah Tanah
Selain Vietnam dan Gaza, terdapat berbagai kelompok dan negara lain yang juga menggunakan taktik ini dalam sejarah militer mereka:
- Korea Utara: Pada Perang Korea (1950-1953), Korea Utara menggali terowongan di bawah Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan mereka dari Korea Selatan. Tujuannya adalah untuk melakukan infiltrasi ke wilayah Korea Selatan tanpa terdeteksi oleh radar dan patroli.
- Afghanistan: Di Afghanistan, pejuang Taliban dan Mujahidin selama masa Perang Soviet-Afghanistan (1979-1989) sering menggunakan gua dan terowongan untuk bersembunyi dari serangan udara Soviet serta menyimpan amunisi dan perlengkapan.
- Kelompok bentukan Amerika & Israel – ISIS di Mosul: Selama pertempuran Mosul pada 2016-2017, ISIS menggunakan jaringan terowongan bawah tanah untuk melancarkan serangan kejutan terhadap pasukan koalisi yang dipimpin oleh Irak dan sekutunya.
Baca juga : Karl Marx dan Zionisme: Bagaimana Komunisme Diciptakan oleh Zionis
Baca juga : Labirin Kematian: Mengungkap Misteri Terowongan Bawah Tanah Cu Chi milik Viet Cong di Perang Vietnam
Wilayah yang Menguntungkan untuk Penggunaan Terowongan
Tidak semua wilayah cocok untuk penggunaan terowongan bawah tanah. Beberapa faktor geografis yang membuat penggunaan terowongan lebih efektif adalah:
- Tanah yang mudah digali: Daerah dengan tanah yang lebih lunak, seperti Vietnam, Gaza, dan Afghanistan, lebih cocok untuk penggalian terowongan. Tanah berbatu atau sangat keras akan membuat proses penggalian jauh lebih sulit.
- Medan tertutup: Hutan-hutan lebat, daerah pegunungan, atau gurun yang luas memberikan perlindungan alami bagi pintu masuk dan ventilasi terowongan, membuatnya lebih sulit dideteksi.
- Kontrol udara musuh: Wilayah yang sering dihujani serangan udara, seperti Gaza dan Vietnam, sangat diuntungkan oleh adanya terowongan sebagai perlindungan dari serangan bom.
“Wilayah yang memiliki topografi yang kompleks, seperti bukit dan lembah, juga menguntungkan karena terowongan dapat dibangun dengan lebih mudah disembunyikan.”
Syarat dan Aspek Teknis Penggunaan Terowongan
Menggunakan terowongan bawah tanah dalam konflik militer memerlukan beberapa syarat teknis penting agar efektif:
- Ventilasi Udara: Sistem ventilasi yang baik sangat penting agar orang-orang di dalam terowongan tidak kehabisan oksigen. Dalam kasus Viet Cong di Vietnam, ventilasi dibuat menggunakan batang bambu yang ditanam di tanah untuk mengalirkan udara segar.
- Kedalaman dan Struktur: Terowongan harus cukup dalam untuk menghindari serangan udara atau ledakan dari atas. Selain itu, struktur terowongan harus cukup kuat untuk menahan tekanan tanah dan tidak mudah runtuh.
- Sistem Komunikasi dan Navigasi: Agar jaringan terowongan yang luas tetap efektif, diperlukan sistem komunikasi dan navigasi yang baik. Beberapa terowongan memiliki ruangan khusus untuk komunikasi radio atau jalur komunikasi darurat lainnya.
- Keamanan dan Kerahasiaan: Terowongan harus dirahasiakan dari musuh dan dilengkapi dengan sistem keamanan yang baik. Terowongan berarti harus dapat disembunyikan dengan baik untuk menghindari deteksi oleh musuh. Ini bisa dicapai dengan menggunakan camouflage dan teknik penyamaran lainnya.
Hal-Hal Unik Tentang Penggunaan Terowongan dalam Perang
- Kejutan Strategis: Salah satu keunggulan terowongan adalah faktor kejutan. Musuh sering kali tidak siap menghadapi serangan yang tiba-tiba muncul dari bawah tanah.
- Biaya Efektif: Meskipun pembangunan terowongan memerlukan tenaga dan sumber daya, ini adalah taktik yang jauh lebih murah dibandingkan dengan investasi dalam teknologi militer modern seperti pesawat tempur atau rudal.
- Psikologis: Keberadaan terowongan sering kali membuat musuh merasa tidak aman, karena serangan bisa datang dari mana saja. Ini menciptakan ketegangan dan kelelahan psikologis pada musuh.
Efektif dalam kondisi tertentu
Penggunaan terowongan bawah tanah sebagai alat pertahanan dan penyerangan merupakan salah satu taktik militer yang paling efektif dalam kondisi tertentu. Dari Viet Cong di Vietnam hingga pejuang Hamas di Gaza, terowongan telah membuktikan diri sebagai strategi bertahan yang mampu memberikan perlindungan dan kemampuan menyerang secara efektif. Meskipun teknologi perang terus berkembang, penggunaan terowongan tetap menjadi alat yang sulit dideteksi dan dihadapi oleh musuh.
Baca juga : Saatnya Mengubah Opini! Sampai Kapan Israel akan Bertahan?
Baca juga : 25 Ramadan, Pertempuran Ain Jalut: Kontak senjata yang paling diremehkan dan momentum pembalikan sejarah