ZONA PERANG(zonaperang.com) Kelas Walrus adalah kapal selam serang diesel-listrik asal pabrikan Rotterdamsche Droogdok Maatschappij atau RDM di negeri Belanda. Kapal selam ini dikembangkan pada tahun 1970-an sebagai pengganti kelas Zwaardvis. Pada saat pengembangan, kelas Walrus adalah kapal selam yang sangat modern. Berbagai program perbaikan telah membuat desainnya tetap mutakhir. Sebuah program yang mencari penggantinya saat ini sedang berlangsung.
Tata Letak
Kelas Walrus adalah versi yang jauh lebih baik dari kelas Zwaardvis sebelumnya. Kasel ini mempertahankan lambung berbentuk tetesan air mata yang sama, tetapi memiliki banyak perbaikan internal dan eksternal. Penggunaan baja yang lebih kuat meningkatkan kedalaman penyelaman dari 220 menjadi 300 meter, sistem otomatis mengurangi kru yang dibutuhkan dan kontrol berbentuk X dipasang. Selama peningkatan, diffuser knalpot saat menyelam ditambahkan ke bagian belakang menara pengintai.
“Dibuat dari baja kualitas tinggi, memiliki jumlah lubang dan sambungan las yang minimum.”
Konfigurasi ekor “X” pertama kali diuji pada tahun 1960 pada USS Albacore (AGSS-569) Angkatan Laut Amerika Serikat, tetapi sejak itu hanya digunakan oleh kelas Walrus, semua kapal selam Angkatan Laut Swedia sejak kelas Sjöormen(1967), kelas Collins Angkatan Laut Australia, dan Tipe 212A Jerman.
“Teknologi siluman yang canggih memungkinkan kapal selam tetap tidak terlihat oleh kapal, pesawat terbang, atau kapal selam lainnya.”
Baca juga : 28 Oktober 1981, Insiden karamnya kapal selam Soviet S-363 di perairan Swedia
Baca juga : Tentara Laut Soviet di Kapal Selam Indonesia
Daya Tembak
Kelas Walrus memiliki empat tabung torpedo 533mm(21 inci), bukan enam tabung torpedo di kelas Zwaardvis sebelumnya. Walrus dipersenjatai dengan torpedo Mk 48, tetapi juga dapat menggunakan torpedo Northrop NT-37 yang lebih tua seperti yang digunakan oleh kapal selam Belanda sebelumnya. Torpedo kelas berat Mk 48 telah ditingkatkan ke standar ADCAP dan CBASS. Sub Harpoon juga dapat diluncurkan dari tabung torpedo dan semua sistem kontrol tembakan terkait dipasang, namun Sub Harpoon tidak diakuisisi oleh Belanda.
“Selama latihan NATO “North Star” pada bulan Maret ’89, Kapal Selam “Zwaardvis”(KS kelas pendahulu Warlus) adalah satu-satunya kapal selam pihak oranye (musuh) yang berhasil mengintai dan menenggelamkan kapal induk biru (sekutu) meskipun SSN oranye (=kapal selam yang digerakkan oleh nuklir) juga ikut serta.”
Di “Joint Task Force Exercise/Theatre Missile Defence Initiative 1999” (JTFEX/TMDI99)atau latihan perang multi-nasional Angkatan Laut NATO dan Angkatan Laut Brasil, yang berlangsung 1 Februari hingga 4 Maret 1999 serta merupakan pertemuan kekuatan terbesar sejak perang Teluk 1991. HNLMS Walrus berhasil menembus layer pertahanan Angkatan Laut Amerika. dan “menenggelamkan” beberapa kapal, termasuk kapal induk kelas Nimitz USS Theodore Roosevelt CVN-71 (kapal selam itu melancarkan dua serangan)sebelum melarikan diri.
Elektronik
Kelas Walrus dilengkapi dengan sonar pasif/aktifThomson Sintra Elodone Octopus yang dipasang di haluan, sonar pasif array yang ditarik Thomson-Sintra TSM 2026 dan sonar pasif Thomson Sintra DUUX 5. Radar pencarian permukaan ZW07 juga dipasang, begitu juga berbagai ESM dan sistem intelijen sinyal. Semua sensor terhubung ke sistem data tempur SEWACO VIII.
L-3 ELAC Nautik Jerman dikontrak pada bulan Juni 2008 untuk memutakhirkan sistem sonar jarak menengah dari tiga dari empat kapal selam kelas Walrus. Howaldtswerke-Deutsche Werft(HDW), sebuah perusahaan pembuatan kapal asal Jerman juga dikontrak pada Juni 2009 untuk memasok dan mengintegrasikan sistem pelarian/penyelamatan crew generasi kedua HABETaS ke dalam kapal selam RNLN yang ada.
Pada bulan Agustus 2010, Analox Military Systems dikontrak untuk menyediakan sembilan perangkat Sub Aspida untuk dipasang pada kapal selam. Pada bulan Juni 2011, Organisasi Materiel Pertahanan Belanda (DMO) memberikan kontrak kepada Kongsberg untuk memasok sistem pemrosesan sonar pasif (PSPS).
Mobilitas
Sistem propulsi diesel-listrik menggerakkan kelas Walrus. Ini terdiri dari dua mesin diesel yang mengisi baterai dan menyediakan tenaga penggerak dalam keadaan normal. Ketika terendam di bawah kedalaman, motor listrik digunakan. Kecepatan maksimum adalah 12 knot(22 km/jam) saat muncul ke permukaan dan 20 knot(37 km/jam) saat menyelam. Jangkauannya adalah 10.000 nm(18.520 km) pada kecepatan 9 knot atau 16,6km/jam. Kedalaman penyelaman maksimum dinyatakan ke publik adalah 300 m.
Kapal selam ini sangat diminati oleh organisasi NATO selama Perang Dingin karena menggabungkan kemampuan kru yang sangat terampil dengan kapal yang sangat senyap. Pada saat itu, mayoritas kapal selam NATO adalah kapal selam bertenaga nuklir. Setelah perang dingin, kapal selam ini telah ditugaskan untuk banyak operasi pengumpulan intelijen di wilayah bekas Yugoslavia, Irak, Iran dan Karibia.
Pengguna
Sebanyak empat kapal dibangun untuk angkatan laut kerajaan Belanda – Koninklijke Marine. Keempatnya tetap beroperasi. Pembaruan pertengahan masa pakai yang dilakukan dari tahun 2008 hingga 2011 adalah untuk menjaga kelas Walrus tetap dapat digunakan hingga tahun 2025. Kapal-kapal pengganti direncanakan untuk memasuki layanan dari tahun 2027 hingga 2031.
Armada kelas Walrus terdiri atas empat kapal, yang meliputi S802 HNLMS (His/Her Netherlands Majesty’s Ship)Walrus, S803 HNLMS Zeeleeuw, S808 HNLMS Dolfijn dan S810 HNLMS Bruinvis. Kapal-kapal ini dibuat secara asli oleh Rotterdamse Droogdok Mij (RDM), yang merupakan perusahaan pembuatan kapal dan perbaikan kapal Norwegia yang beroperasi di Rotterdam.
Program ini dianggap kompleks karena rentang waktunya yang panjang, anggaran yang besar tetapi tetap, dan profil politik dan keuangan yang tinggi. Lunas kapal perdana pertama diletakkan pada bulan Oktober 1979, dan program Walrus berakhir pada tahun 1995 setelah selesainya jaminan perbaikan kapal keempat dan terakhir.
Pada tingkat harga 1994, pemerintah Belanda telah menghabiskan sekitar dua miliar gulden Belanda untuk membangun kapal-kapal tersebut. Harga tersebut sudah termasuk biaya penyerahan kapal-kapal tersebut kepada angkatan laut, memperoleh fasilitas pelatihan, dan memberikan pelatihan kepada calon-calon awak kapal selam.
Karakteristik umum
Tipe Kapal selam serang diesel-listrik
Bobot 2.350 t muncul ke permukaan, 2.650 t terendam, 1.900 t standar
Panjang 67,73 m (222,2 kaki)
Lebar 8,4 m (28 kaki)
Draft 6,6 m (22 kaki)
Tenaga penggerak 2 mesin diesel SEMT-Pielstick PA4V200 12-cilinder 4,700 kW (6,300 shp), 1 motor listrik Elin HOLEC 5,150 kW (6,910 shp) , 1 poros, 6 bilah
Kecepatan
13 knot (24 km/jam) di permukaan,
20 knot (37 km/jam) terendam
Jangkauan 18.500 km (10.000 nmi) pada 9 kn (17 km/jam)
Uji kedalaman >300 m (980 kaki)
Awak 50 hingga 55
Persenjataan
Tabung torpedo 4 × 21 inci (533 mm) (20 × torpedo Honeywell Mk 48 atau Honeywell NT 37
Ranjau, UGM-84 Harpoon SSM)
Baca juga : Kapal selam Kilo (Project 877 Paltus/Project 636 Varshavyanka), Uni Soviet