- Ramadhan bulan kemenangan. Itu adalah hakikat yang benar-benar terbukti pada generasi Muslimin terdahulu. Kemenangan Badar, Fathu Makkah, kemenangan Ain Jalut, Pembebasan Amuriyah; adalah sedikit dari banyaknya momentum hebat kemenangan Kaum Muslimin di segala bidang.
- Tanggal 5 Ramadhan 1342, bertepatan dengan 23 April 1923, menjadi momentum kemenangan besar Omar Mukhtar dan para pejuang Libya melawan keganasan imperialisme fasis Italia, dalam sebuah peristiwa hebat bernanama “Pertempuran Bi’r Ghabi.”
ZONA PERANG (zonaperang.com) – Di suasana ketika Kekhalifahan Utsmaniyah sudah kehilangan taring itu, dunia terbagi dua blok, jika bukan sekutu maka blok sentral. Negara-negara Eropa sedang maju-majunya dalam teknologi industri dan militer, sementara Kaum Muslimin di seluruh belahan dunia menjadi sasaran, ibarat kue tart yang diperebutkan sampai koyak.
Termasuk di Libya. Di era pra-Perang Dunia II itu, Italia yang tergabung dengan blok sentral bernafsu membangun kembali imperium Romawi yang dulu pernah merajai bumi. Itulah semangat Benito Mussolini dengan ideologi fasisnya. Untuk mencapai ambisinya, ia melakukan penyerangan militer ke wilayah Afrika Utara, yang dulunya merupakan bagian dari imperium Romawi. Sasaran pertamanya adalah: Libya.
Baca juga : Kisah Luar Biasa di Balik Benteng San Paolo: Warisan Penjajahan Portugis dan Kemenangan Tanpa Darah
Guru ngaji yang kharismatik
Kolonisasi Italia di Libya dimulai pada tahun 1911 dan berlangsung sampai pendudukan Libya oleh pasukan Sekutu pada tahun 1943. Libya diduduki oleh Italia pada tahun 1911 setelah Perang Italia-Turki, yang menghasilkan pendirian dua koloni, Tripolitania Italia dan Cyrenaica Italia. Pada tahun 1934, mereka dipersatukan dalam koloni Libya Italia.
Mussolini tak main-main dalam serangannya ke Libya. Ia angkat jenderal kejam bernama Rodolfo Graziani. Dia menjadi terkenal karena tindakan bengis yang buas, seperti penggunaan kamp konsentrasi, yang menyebabkan banyak kematian warga Libya. Karena kebrutalnya yang digunakan di Libya, ia dijuluki Il macellaio del Fezzan (“tukang bantai Fezzan”)
.
Tapi Kaum Muslimin tak diam. Semangat perlawanan terhadap kolonialisme Italia membara dipimpin oleh seorang guru ngaji yang kharismatik. Namanya adalah Omar Mukhtar.
.
Tanggal 5 Ramadhan 1342, bertepatan dengan 23 April 1923, menjadi momentum kemenangan besar Omar Mukhtar dan para pejuang Libya melawan keganasan imperialisme fasis Italia, dalam sebuah peristiwa hebat bernanama “Pertempuran Bi’r Ghabi.”
.
Pertempuran ini bermula ketika Omar Mukhtar baru saja pulang sekembalinya dari Mesir. Ia dan beberapa rekan pejuang melewati batas negara Libya, namun jalan pulang itu dihadang oleh barisan tank Italia. Kontak senjata tak bisa dielakkan. Omar Mukhtar bersama rekan-rekannya berkendara kuda secara heroik melawan 9 tank canggih dengan persenjataan yang tak seimbang.
Orang-orang tua & sedang berpuasa Ramadhan
Beberapa tentara Italia turun dari tank dan menggunakan senapan berlindung di balik gunungan kecil Padang pasir. Baku tembak terjadi dan entah bagaimana, pasukan Italia banyak mundur ke belakang, beberapa terbunuh di tempat. Omar Mukhtar mengabadikan detik kejadian itu yang dicatat oleh Said Al Uraibi,
.
“Saat itu jumlah kami tidak sampai 50 orang, dan sebagian dari kami adalah orang-orang tua. Saat itu kami semua sedang berpuasa Ramadhan. Tiba-tiba datang 9 tank Italia berjalan menuju kami, dan hal itu membuat kami kaget sebab jalur ini adalah jalur rahasia kami.”
.
Omar melanjutkan, “tank tank mendekat dan kami menunggu mereka dengan tenang. Salah satu teman kami Ali Basya bergerak ingin mengahadapi tank tersebut, namun aku menahannya dan berkata: kita harus tahu dulu tujuan mereka. Jangan-jangan mereka tidak tahu kalau kita di sini, jangan sampai kita termakan oleh keadaan.”
.
Namun kemudian akhirnya Omar dan rekan pejuangnya tahu bahwa 9 tank itu memang ditugaskan untuk melenyapkan mujahid. Karena posisi tank itu berpisah dan membentuk posisi menyerang. Tentara Italia turun dan melindungi diri mereka dengan semacam kain wool. Namun mereka lari tunggang-langgang dan akhirnya para mujahid berhasil mengambil harta rampasan yang banyak.
Generasi Shalahhudin
.
Referensi :
1. عصام عبد الفتاح، كتاب “عمر المختار ورجاله: سيد شهداء القرن العشرين”. ص41-42. دار كنوز للنشر والتوزيع القاهرة، مصر
2. إسماعيل, محمد محمود (1992). عمر المختار شهيد الإسلام، وأسد الصحراء. القاهرة-مصر: مكتبة القرآن. صفحة 64.
Baca Juga : Turgut Reis(Dragut), Raja Tanpa Tahta di Mediterania: Legenda Angkatan Laut Kekhalifahan Utsmaniyah