- Kebuntuan dalam pembicaraan damai Kairo, Hamas melakukan menangkap 10 petugas intelijen Palestina (PA) yang mencoba mendapatkan pijakan di Gaza dengan menggunakan kedok kegiatan bantuan dan tiba-tiba Israel mengumumkan pembukaan penyeberangan Erez dengan jalur Gaza untuk pertama kalinya sejak Oktober
- Setelah 180 hari perang. Hamas masih menembakkan roket ke arah Utara dan Timur. Sirene rudal berbunyi di Netivot dan permukiman sekitarnya untuk pertama kalinya sejak Januari
ZONA PERANG(zonaperang.com) Pada Sabtu malam 30 Maret 2024, Hamas melakukan operasi intelijen menangkap 10 petugas yang tergabung dalam Badan Intelijen Umum Palestina (PA – Palestinian Authority) yang mencoba menyusup ke Gaza bekerja sama dengan Intelijen Israel Shin Bet melalui Mesir. PA pimpinan Mahmoud Abbas mencoba tampil di panggung
“Misi resmi yang diperintahkan langsung oleh Majed Faraj ini bertujuan untuk menebarkan kebingungan dan kekacauan di kalangan internal”
Percobaan kudeta di Gaza yang dilanda perang dengan bekerja sama bersama penjajah Israel melalui penyamaran sebagai pemberi bantuan kemanusiaan akan berdampak pada kegiatan bantuan kemanusiaan itu sendiri. Sekarang jelas bahwa pelarangan UNRWA oleh barat adalah bagian dari strategi yang lebih besar dalam menggunakan ‘kelaparan’ dan bantuan kemanusiaan untuk tujuan politik.
Gaza adalah garis pertahanan terakhir Tepi Barat, Palestina dan Dunia Islam secara umum. Jika Gaza jatuh, cepat atau lambat Tepi Barat dan Al-Aqsa akan menyusul. Upaya Abbas untuk merebut kekuasaan tidak akan berguna.
Baca juga : Israel Raya (Greater Israel) — Dari Sungai Eufrat hingga Sungai Nil
Rincian
Seorang pejabat keamanan di Kementerian Dalam Negeri di Jalur Gaza mengungkapkan hasil penyelidikan terhadap para pemimpin pasukan keamanan yang dibentuk oleh Majed Faraj (kepala Badan Intelijen Umum atau GIS dan anggota Dewan Revolusi Fatah) dan ditangkap di jalur tersebut:
- Rencana keamanan yang dirancang oleh Majed Faraj untuk mengelola situasi di Gaza didasarkan pada tiga fase.
- Tahap pertama adalah ketahanan pangan di bawah perlindungan Bulan Sabit Merah PA, tahap kedua menargetkan kelompok suku-suku agar tunduk, dan tahap ketiga adalah keamanan menyeluruh di wilayah Gaza.
- Rencana tersebut menetapkan markas Bulan Sabit Merah di Rumah Sakit Al-Quds sebagai pangkalan pasukan keamanan dengan perlindungan udara penjajah Israel.
- Majed Faraj menugaskan tim petugas dari Badan Intelijen PA untuk mengawasi pelaksanaan rencana tersebut.
- Perwira yang ditunjuk oleh Majed Faraj adalah Nasser Adwi, Sami Nesman, Shaban Al-Gharbawi, dan Fayez Abu Al-Hanood.
- Anggota pasukan Hamas ditugaskan mengumpulkan informasi tentang Majed Faraj dari Al-Shifa dua minggu sebelum invasi terakhir Israel ke rumah sakit tersebut. Ini merupakan bukti koordinasi antara PA, Fatah dan Israel.
Baca juga : Munir Redfa: Pilot Pengkhianat Irak yang Menyelamatkan Israel
Baca juga : 25 Ramadan, Pertempuran Ain Jalut: Kontak senjata yang paling diremehkan dan momentum pembalikan sejarah