- MBB/Kawasaki BK 117: Inovasi Helikopter Multi-Purpose
- MBB/Kawasaki BK 117 adalah helikopter twin-engine yang dikembangkan secara bersama-sama oleh Messerschmitt-Bölkow-Blohm (MBB) dari Jerman Barat dan Kawasaki Heavy Industries dari Jepang. Helikopter ini pertama kali terbang pada 13 Juni 1979 dan diperkenalkan pada 9 Desember 1982.
ZONA PERANG(zonaperang.com) BK 117 pertama kali direncanakan pada awal 1970-an sebagai bagian dari upaya kedua perusahaan untuk menciptakan helikopter kelas menengah dengan kemampuan multiguna. Kolaborasi ini memanfaatkan keahlian MBB dalam desain helikopter modern dan keunggulan Kawasaki dalam manufaktur presisi. MBB sebelumnya dikenal dengan produk helikopter ringan Bo 105, yang menjadi basis desain untuk BK 117
MBB kemudian dibeli oleh Daimler-Benz dan akhirnya menjadi bagian dari Eurocopter. BK117 populer untuk transportasi penumpang dan VIP, dengan tempat duduk untuk tujuh hingga 10 orang. Helikopter ini juga digunakan untuk pekerjaan derek udara dan sling, penegakan hukum, dan transportasi militer, serta luar biasa sebagai ambulans udara dan platform pencarian dan penyelamatan. Penggantinya dikembangkan dari versi BK117 C-1. Helikopter ini diproduksi sebagai EC 145.
Prototipe pertama BK 117 terbang pada 13 Juni 1979, dan helikopter ini secara resmi diperkenalkan ke pasar pada awal 1980-an. Keberhasilan perencanaan dan pengembangan BK 117 membuatnya mendapatkan sertifikasi internasional untuk penggunaan sipil dan militer.
Baca juga : Kawasaki T-4 (1985): Pelatihan Penerbangan di Puncak Teknologi Jepang
Baca juga : Pawai Kematian Bataan: Bukti Kejamnya Kekaisaran Jepang di Filipina
Keunikan dan Keistimewaan
BK 117 memiliki beberapa keunikan yang membuatnya menonjol di antara helikopter lain di masanya:
- Desain Modular: Memudahkan dalam perawatan dan modifikasi.
- Dua mesin independen: Dua mesin independen yang masing-masing dapat mengoperasikan helikopter jika satu mesin gagal saat terbang, serta desain transmisi yang disederhanakan untuk meningkatkan keandalan
- Kemampuan Multiguna: Dapat digunakan untuk berbagai misi seperti transportasi VIP, SAR (Search and Rescue), dan pelayanan darurat medis.
- Kinerja Tinggi: Dengan kecepatan maksimum mencapai 262 km/jam dan jangkauan hingga 541 km, BK 117 sangat efisien dalam berbagai operasi.
Operasional
BK 117 memiliki kemampuan operasional yang tinggi, termasuk kemampuan untuk terbang dengan satu mesin jika mesin lainnya gagal, serta kemampuan untuk melakukan operasi di ketinggian tinggi dan dalam kondisi cuaca yang berat. Model EMS (Emergency Medical Services) sangat populer sebagai helikopter evakuasi medis karena menggabungkan desain yang aman dan mudah digunakan.
Sejak pengiriman BK117 pertama pada tahun 1983, pesawat ini telah mengalami serangkaian peningkatan dan menjadikannya produk bernilai teknologi tinggi. Pengiriman BK117 yang Kawasaki lakukan berjumlah 185 unit (per 30 Juni 2022) dan telah menjadi produk terlaris di dunia. Pengiriman yang dilakukan oleh Airbus dan Kawasaki secara gabungan telah melampaui 1.700 unit.
Perakitan oleh IPTN
Industri Pesawat Nusantara (IPTN), sekarang dikenal sebagai PT Dirgantara Indonesia (PTDI), juga terlibat dalam produksi helikopter BK 117 di Indonesia. IPTN memiliki ijin merakit helikopter BK 117 di bawah lisensi, yang dikenal sebagai NBK117 di Indonesia, namun proyek ini tidak terwujud karena tantangan pasar. Walaupun demikian, hubungan antara IPTN dan MBB tetap menunjukkan potensi kolaborasi dalam industri penerbangan di Indonesia saat itu.
Baca juga : Helikopter Siluman RAH-66 Comanche: Mengapa Gagal?
Baca juga : Sukarno dan Bom Atom: Ketika Indonesia Berusaha Menjadi Kekuatan Nuklir
Spesifikasi (BK 117 B-2)
Karakteristik umum
Awak: 1
Kapasitas: hingga 10 penumpang
Panjang: 9,91 m (32 kaki 6 inci) (panjang badan pesawat)
Tinggi: 3,85 m (12 kaki 8 inci) (rotor berputar)
Berat kosong: 1.727 kg (3.807 lb)
Berat lepas landas maksimum: 3.350 kg (7.385 lb)
Kapasitas bahan bakar: 697 L (183 Galon AS, 153 Galon Imp) bahan bakar internal
Pembangkit tenaga: 2 × Textron Lycoming LTS 101-750B-1 turboshaft, masing-masing 442 kW (593 hp), mesin ini juga sebagai sumber tenaga bagi: Aérospatiale HH-65 Dolphin, Bell 222, Eurocopter AS350 AStar
Diameter rotor utama: 11,00 m (36 kaki 1 in)
Luas rotor utama: 95,03 m2 (1.022,9 kaki persegi)
Kinerja
Kecepatan maksimum: 250 km/jam (160 mph, 130 kn) di permukaan laut
Kecepatan maksimal yang tidak diperkenankan: 278 km/jam (173 mph, 150 kn)
Jangkauan: 541 km (336 mi, 292 nmi)
Ketinggian maksimum: 4.575 m (15.010 kaki) (ketinggian maksimum yang disertifikasi)
Ketinggian melayang: 3.565 m (11.700 kaki) (efek di permukaan tanah)
Kecepatan pendakian: 11,00 m/dtk (2.165 kaki/menit)
Baca juga : Pesawat tempur multiguna Mitsubishi F-2 “Viper Zero” : Saudara kandung F-16 yang lahir dan besar di Jepang
Baca juga : Geger Santet: Pembantaian Massal di Banyuwangi dan Jejak Politik Pasca Orde Baru