Selama Perang Dingin, Departemen Luar Negeri dan Departemen Pertahanan menjuluki partai politik Mandela, Kongres Nasional Afrika, sebagai kelompok teroris, dan nama Mandela tetap berada dalam daftar pengawasan terorisme AS hingga tahun 2008
ZONA PERANG(zonaperang.com) Sedikit yang mengetahui bahwa Nelson Mandela masuk ke dalam daftar nama teroris. Bahkan, pada saat dirinya telah bebas dari penjara pada tahun 1994 dan memenangkan pemilu di April 1994 yang kemudian membawanya menjadi Presiden Afrika Selatan untuk periode 10 Mei 1994 hingga 14 Juni 1999, status teroris masih tetap disandangnya.
Bukan hanya oleh rezim apartheid yang berkuasa, Nelson Rolihlahla Mandela dilabel teroris juga oleh Amerika Serikat dan Inggris. Presiden AS Ronald Wilson Reagan sejak tahun 1980 menetapkan ANC dan seluruh anggotanya (tentunya termasuk Mandela) sebagai teroris. Menyusul Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcer menetapkan Mandela sebagai teroris pada tahun 1987.
Baca juga : Kebencian Terhadap Nabi Muhammad SAW dalam Peradaban Barat, Islamfobia dan Konflik sektarian
Baca juga : Embargo Minyak 1973-1974: Saat Dunia Islam Bersatu dan Memaksa Amerika Mundur
Label teroris baru dicabut oleh AS pada tahun 2008
Label teroris baru dicabut oleh AS pada tahun 2008 setelah sebelumnya dicabut oleh Inggris pada tahun 2006. Madiba (panggilan lain Nelson Mandela) adalah aktivis anti rezim apartheid di Afrika Selatan yg ‘dipelopori’ oleh Inggris, Belanda dan negara barat lainnya termasuk Amerika Serikat.
Ia menjadi aktivia organisasi perlawanan African National Congress (ANC) yg tentunya juga dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris. Karena perlawanannya (bahkan juga perlawanan bersenjata), pada tahun 1962 Madiba ditangkap.
Penangkapannya melibatkan organisasi intelijen Amerika Serikat, CIA. Seorang agen senior CIA, Millard Shirley, menyusup ke ANC di Durban memberikan informasi penting mengenai organisasi ANC hingga aktivitas detail Madiba yg saat itu menjadi buronan.
Pembela Palestina
Suatu pagi, setelah makan malam rahasia dengan anggota ANC, Madiba yang menyamar sebagai sopir ditangkap (Johannesburg Sunday Times, 1990 dan New York Times, 10 Juni 1990). Madiba kemudian dipenjara selama 27 tahun di Polsmoor, Victor Verster dan Pulau Robben.
Nelson ‘Madiba’ Mandela pun dikenal sebagai orang yg sangat kuat dukungannya terhadap perjuangan rakyat Palestina agar mencapai kemerdekaan dari penjajah Zionis Israel. Di beberapa kesempatan hingga bahkan pada saat Sidang Umum PBB, penerima Nobel Perdamaian 1993 (dalam statusnya sebagai ‘teroris’), ia selalu menyuarakan pembelaannya terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. Bahkan hingga akhir hayatnya. “Our freedom is incomplete without the freedom of the Palestinians.” | Nelson ‘Madiba’ Mandela
Cuplikan pidato sang ‘teroris rezim apartheid dan Barat’ pada Sidang Umum PBB tahun 1992 yg menyatakan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina dan West Sahara. pic.twitter.com/6go3PD4n9j
— Azzam Mujahid Izzulhaq (@AzzamIzzulhaq) October 31, 2023
“Saya disebut teroris kemarin, tetapi ketika saya keluar dari penjara, banyak orang yang memeluk saya, termasuk musuh-musuh saya, dan itulah yang saya katakan kepada orang lain yang mengatakan bahwa mereka yang berjuang untuk pembebasan di negara mereka adalah teroris.”
“I was called a terrorist yesterday, but when I came out of jail, many people embraced me, including my enemies, and that is what I tell other people who say those who are struggling for liberation in their country are terrorists.”
Nelson Mandela
Baca juga : 22 September 1979, The Vela Incident: Percobaan Nuklir Rahasia Israel di Atlantik Selatan