ZONA PERANG (zonaperang.com) Selain kelincahan bermanuver dan kecanggihan sistem avionik, kecepatan adalah faktor penting bagi pesawat tempur. Kecepatan supercepat tentu saja tak cukup diwakilkan dengan satuan kecepatan biasa. Di sinilah Mach Number hadir.
Kecepatan Suara
Keperkasaan sebuah pesawat tempur tidak hanya ditentukan oleh kelincahan manuver dan kecanggihan sistem avionik. Kecepatan juga faktor penting bagi kejayaan dalam duel di udara.
Masih ingat keperkasaan pesawat intai supercepat SR-71 Blackbird yang mampu terbang hingga Mach 3,2? Pada zamannya, buatan Lockheed Martin ini layaknya “binatang buruan” bagi pesawat Rusia Mikoyan Gurevich MiG-25 Foxbat yang mampu melesat hingga Mach 2,8.
Sering mondar-mandirnya SR-71 di wilayah udara Rusia memicu kelahiran MiG-25. Tetapi apa sebenarnya makna Mach 3 ataupun Mach 2,8? Dari mana kata Mach berasal?
Mach bukan suatu singkatan atau akronim
Mach bukan suatu singkatan atau akronim, tetapi nama seorang ahli Fisika asal Austria yaitu Ernst Mach(18 February 1838 – 19 February 1916) yang seorang ahli bedah yang memilih menjadi profesor fisika di Universitas Graz tahun 1866. Di universitas ini, Mach banyak memfokuskan diri pada optik, bidang yang sangat ia gemari dan tekuni.
Pada 1877 menerbitkan paper ilmiah yang penting mengenai prinsip-prinsip dasar supersonik. Ernst Waldfried Josef Wenzel Mach mengusulkan sebuah bilangan untuk menyatakan perbandingan kecepatan suatu benda terhadap kecepatan suara.
Dalam papernya itu, Mach memublikasikan fotografi pertama yang menunjukkan sebuah gelombang kejut (shockwave) yang dibentuk oleh peluru yang melesat melewati batas kecepatan suara.
Ketika pesawat menembus udara, molekul udara di dekat pesawat terganggu dan bergerak-gerak di sekitar pesawat. Jika pesawat melintas pada kecepatan rendah (umumnya kurang dari 250 mph), kerapatan udara akan tetap.
Namun pada kecepatan yang lebih tinggi, sebagian energi pesawat menekan udara dan mengubah kerapatan udara setempat. Efek kompresibilitas ini meningkatkan jumlah gaya resultan pesawat. Efek ini kian penting sejalan dengan pertambahan kecepatan.
Mendekati atau melampaui kecepatan suara
Saat mendekati atau melampaui kecepatan suara (sekitar 330 meter per detik atau 760 mph), gangguan kecil pada aliran udara tersalurkan ke wilayah lain dalam kondisi konstan. Gangguan besar akan menimbulkan gelombang kejut yang mempengaruhi daya angkat dan hambatan pesawat.
Mach number biasa digunakan dalam menentukan kecepatan pesawat. Dengan menggunakan Mach number, kecepatan dibagi menjadi empat wilayah kecepatan. Yakni Subsonic (Mach < 1,01; Transonic (Mach = 1); Supersonic (Mach > 1,01; dan Hypersonic (Mach > 5,0).
Bilangan Mach
Bisa dibilang rasio kecepatan suatu benda dengan kecepatan suara di udara (gas) menentukan kekuatan efek kompresibilitas. Karena itu rasio kecepatan tersebut menjadi penting dan dijadikan parameter. Belakangan para ahli aerodinamik menyebut parameter ini sebagai Bilangan Mach (Mach Number). Mach number (M) memungkinkan untuk mendefinisikan “perilaku” pesawat terhadap efek kompresibilitas,
Menariknya, pemakaian bilangan Mach bukan diperkenalkan oleh Mach sendiri. Istilah itu diperkenalkan oleh insinyur Swiss Jacob Ackeret pada 1929. Mach sendiri tidak menamai bilangan tersebut sebagai Mach Number waktu itu. Kata Mach kemudian terbiasa dipakai orang dan sekaligus sebagai penghormatan kepada Ernst Mach atas jasa-jasanya mengembangkan prinsip-prinsip dasar supersonik. Belakangan muncul juga Mach Angle dan Mach Reflection dalam kajian aerodinamika supersonik.
Begitu besarkah nama Mach hingga nempel pada ketiga istilah tersebut? Sudah sewajarnya karena Mach adalah orang pertama dalam sejarah yang mengembangkan metoda visualisasi aliran yang melewati objek pada kecepatan supersonik Hebatnya lagi, ia orang pertama yang mengerti tentang prinsip-prinsip dasar masalah
Baca juga : TOMCAT Vs FOXBAT: Kisah bagaimana crew F-14 Iran belajar untuk menembak pesawat tempur Mach 3 MIG-25
Baca juga : Pesawat tempur dan penyergap supersonik Mikoyan-Gurevich MiG-21, Uni Soviet (1955)
ANGKASA NO.6 MARET 2005 TAHUN XV