- Syaikh Maulana Malik Ibrahim dikenal sebagai Sunan Gresik. Dalam Wali Songo, ia disebut wali paling senior
- Beliau juga dikenal dengan nama Maulana Maghribi. Ia merupakan keturunan bangsa Arab yang menempuh perjalanan menuju Nusantara untuk menyebarkan dakwah Islam.
ZONA PERANG (zonaperang.com) – Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik merupakan salah satu wali songo (sembilan wali) yang menyebarkan Islam di Tanah Jawa. Sunan Gresik adalah guru bagi para wali lainnya dan dianggap sebagai ulama pendahulu yang menyebarkan Islam di Jawa.
Nur Amin Fatah dalam buku Metode Dakwah Walisongo beranggapan bahwa sang wali berasal dari Arab, kemudian hijrah ke Gujarat, India, lalu berkelana ke Malaka hingga sampai di Pulau Jawa.
Sunan Gresik mengandalkan jaringan perdagangan untuk memperkaya petani. Cara tersebut untuk merangkul dan menolong masyarakat pada waktu itu. Apalagi waktu itu masyarakat terkena dampak dari perang saudara di Kerajaan Majapahit. Di Gresik, beliau bekerja sebagai pedagang dan tabib yang membantu mengobati masyarakat secara gratis.
Berlahan-lahan masyarakat tertarik untuk belajar agama Islam. Sunan Gresik juga mendirikan pondok pesantren dan masjid sebagai tempat untuk mengajarkan agama Islam bagi masyarakat. Pondok pesantren dibangun di daerah Leran, Gresik. Budi pekerti dan ramah tamah selalu diperlihatkan saat pergaulan sehari-hari dengan masyarakat.
Mengenal karakter budaya masyarakat
Dalam berdakwah, Sunan Gresik harus menghadapi masyarakat yang telah menganut agama Hindu dan Budha serta kepercayaan asli yang sudah mengakar waktu itu. Dikutip Antara (24/6/2015), Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim merupakan silsilah ke-22 Nabi Muhammada SAW dari Siti Fatimah yang bersuamikan Syaidina Ali. Maulana Malik Ibrahim menginjakan kaki di Nusantara pada 801 hijriah atau 1392 masehi dari Champa (sekarang Vietnam) dan meninggal di Gresik pada 1419. Sunan Gresik tiba di Tanah Jawa tepatnya di Desa Sembalo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
Ketika tiba di Gresik, tidak langsung melakukan penyebaran agama Islam. Namun, terlebih dahulu keliling kota untuk mengenal karakter budaya masyarakat. Setelah dua tahun berkeliling mengenal karakter budaya masarakat. Kemudian Sunan Gresik mendirikan masjid di daerah Leran untuk menyebarkan Islam.
Islam diterima melalui pendekatan budaya lokal di wilayah mereka berdakwah. Banyak yang bisa dipelajari dari kehidupan sunan tertua di antara keberadaan wali songo. Salah satunya membimbing masyarakat Gresik melalui tiga cara, yakni pengobatan, perdagangan, akhlak dan budi pekerti yang baik. Dikutip jurnal berjudul Syeh Maulana Malik Ibrahim (Studi tentang Islamisasi di Jawa) (1997) karya Umi Faridah, Kehidupan masyarakat Gresik mengalami perkembangan.
Sebagai tindak lanjut dari hasil penggemblengannya melalui pesantren, tokoh-tokoh seperti Raden Rahmat dan Raden Paku adalah penerus jejak sebagai mubaligh sekaligus sebagai pemegang tongkat estafet dalam memajukan pendidikan melaui sistem pesantren.
Baca juga : Daftar Nama Besar Para Pejuang Islam Sepanjang Masa
Baca juga : Sejarah panjang konflik di Masjid Al Aqsa Palestina : Tempat Suci Dunia Islam Kristen dan Yahudi