ZONA PERANG(zonaperang.com) Diketahui bersama, sebelum terjadinya peristiwa Gerakan 30 September (G30S) para pemberontak PKI/Partai Komunis Indonesia mengadakan rapat terakhir dalam upaya penculikan dan pembunuhan para Jenderal TNI Angkatan Darat.
Tiga komando
Tepatnya pada tanggal 29 September 1965 di rumah Syam/Kamaruzaman bin Achmad Mubaidah. Dalam rapat itu Kolonel Inf. Abdul Latief yang sebelumnya telah ditugaskan untuk menyusun rencana Operasi Takari telah membagi pasukannya jadi tiga komando:
1. Komando Penculikan dan Penyergapan di pimpin oleh Letnan Satu Doel Arif dari unit Tjakrabirawa di bawah komando Kolonel Inf. Abdul Latief, diberi nama Pasopati
2. Komando Penguasaan Kota di pimpin (penguasaan RRI/Radio Republik Indonesia, mengamankan Istana Presiden, pusat komunikasi, kantor pos, dan objek-objek vital lainnya di kota) oleh Kapten Suradi Prawiromihardjo, diberi nama Bima Sakti
3. Komando Basis di pimpin oleh Mayor(U) Gatot Sukresno, diberi nama Gatot Kaca (U- untuk Udara), menyediakan sarana komunikasi dan secara umum bertindak sebagai pasukan cadangan.
Di antara ketiga komando yang disebutkan, Pasukan Pasopati adalah pasukan yang paling tersorot, mengingat pasukan ini ditugaskan untuk menculik para Jenderal TNI AD dalam keadaan hidup ataupun sudah tidak bernyawa.
Pasukan Pasopati terdiri dari anggota-anggota Men Cakrabirawa seperti, Yon 454/Banteng Raiders IV Diponegoro, Batalyon 530/Para Brigade III Brawijaya, PGT/Pasukan Gerak Tjepat AURI, Brigif I Kodam V Jaya Djakarta, dan Sukwan/Sukwati atau pasukan sukarelawan dilatih oleh Sujono(Komandan Resimen Pasukan Pertahanan Pangkalan di Halim)
Baca juga : Letkol Untung Syamsuri, Komandan Operasi Peristiwa Berdarah G30S/PKI 1965
Baca juga : Pengkhianatan PKI (Partai Komunis Indonesia) : Sejarah yang tidak boleh dilupakan oleh kita semua
Kode Pasukan
Pasukan Pasopati memiliki 10 kode yang digunakan saat menculik para Jenderal TNI AD dalam G30S/PKI.
Berikut penjelasan terkait 10 kode yang digunakan Pasukan Pasopati saat menculik para Jenderal TNI AD dalam G30S/PKI, yaitu:
1. Suara: tanya-Ampera; jawab-Takari
2. Klakson: tanya-dua kalo klakson; jawab-tiga kali klakson
3. Gerakan: tanya– garuk-garuk kepala; jawab-menunjuk kepada yang menggaruk kepala
4. Pegang senjata: tanya-ibu jari kiri diangkat; jawab-ibu jadi kanan diangkat
5. Bendahara: warna merah, kuning, dan hijau dipakai di leher
6. Lencana: merah-putih di saku baju
7. Cahya: tanya-satu kali; jawab-empat kali
8. Tanda Kendaraan: silang putih di belakang
9. Lencana malam: di bahu kiri
10. Lencana pagi: di bahu kanan (21, p.27, 28, dan 29).
Baca juga : Brigjen Soepardjo, Komandan Militer yang menjadi gembong pemberontakan Komunis G30S/PKI 1965
Baca juga : Lukman Njoto, Wakil ketua PKI : Dalang dibalik hasutan dan Propaganda kontroversial Partai Komunis Indonesia