Pada tanggal 4 November 1862, di tengah-tengah kekacauan Perang Saudara Amerika, sebuah paten yang akan mengubah wajah peperangan modern diberikan. Dr. Richard Jordan Gatling, seorang penemu dari Indiana, menerima paten AS No. 36,836 untuk ciptaannya: Senapan Gatling, senjata api otomatis pertama yang berhasil.
ZONA PERANG (zonaperang.com) – Dr. Gatling, yang awalnya adalah seorang dokter, terinspirasi untuk menciptakan senjata ini setelah menyaksikan kengerian Perang Saudara Amerika. Tujuan awalnya, secara paradoks, adalah untuk mengurangi jumlah prajurit yang diperlukan di medan perang, dan dengan demikian mengurangi korban jiwa. Ia berpendapat bahwa dengan satu orang yang mampu melakukan pekerjaan banyak orang, lebih sedikit prajurit akan diperlukan, sehingga mengurangi paparan terhadap penyakit yang saat itu lebih mematikan daripada pertempuran itu sendiri.
“Richard J. Gatling mematenkan senjata api cepat terkenal yang akan menyandang namanya. Ironisnya, dia membayangkan bahwa senjatanya akan membuat pasukan yang berjumlah besar menjadi usang sehingga membuat perang di masa depan jauh lebih tidak mematikan.”
Meskipun Senapan Gatling pertama kali digunakan secara terbatas dalam Perang Saudara Amerika, senjata ini kemudian digunakan dalam berbagai konflik militer lainnya, termasuk Perang Boshin di Jepang dan Perang Anglo-Zulu. Senapan ini juga dipasang di kapal-kapal perang dan digunakan oleh milisi dalam berbagai insiden domestik di Amerika Serika
Desain dan Mekanisme
Senapan Gatling memiliki desain unik dengan beberapa barel berputar yang dioperasikan secara manual. Dengan menggunakan roda pemutar, senapan ini mampu menembakkan hingga 200 peluru per menit. Meskipun berat dan membutuhkan beberapa orang untuk mengoperasikannya, daya hancur dari senjata ini sangat mengesankan dan membuatnya menjadi salah satu senjata paling ditakuti pada masanya.
Baca juga : 29 November 1947, Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pembagian tanah Palestina bagi Zionisme
Inovasi Teknis
Senapan Gatling merupakan terobosan teknologi pada zamannya:
- Desain Revolusi: Terdiri dari enam hingga sepuluh laras yang berputar di sekitar poros pusat.
- Mekanisme Pengisian Otomatis: Peluru dimasukkan ke dalam laras saat berputar, memungkinkan tingkat tembakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
- Pendinginan Efisien: Rotasi laras memungkinkan pendinginan, mengatasi masalah panas berlebih yang umum pada senjata api cepat lainnya.
- Tingkat Tembakan Tinggi: Mampu menembakkan hingga 200 putaran per menit, jauh melampaui senapan standar saat itu.
Penggunaan Pertama di Medan Perang
Meskipun pemerintah AS awalnya ragu untuk membeli senapan Gatling karena beratnya dan mekanisme penembakan yang tidak konvensional, beberapa unit militer akhirnya mulai menggunakannya dalam pertempuran. Selama Pengepungan Petersburg, misalnya, pasukan Unionis menggunakan senapan ini dengan hasil yang mengejutkan bagi kedua belah pihak. Kekuatan dan daya rusak senapan Gatling membuat para prajurit terkejut dan memberikan keuntungan strategis bagi pasukan yang menggunakannya.
Dampak Jangka Panjang
Paten pada tahun 1862 menandai awal dari era baru dalam teknologi militer. Senapan Gatling menjadi inspirasi bagi pengembangan senjata mesin modern dan digunakan oleh berbagai angkatan bersenjata di seluruh dunia dalam konflik-konflik berikutnya. Penggunaan senapan ini tidak hanya terbatas pada Perang Saudara Amerika; ia juga digunakan dalam perang-perang lain seperti Perang Prancis-Prusia dan berbagai konflik kolonial.
“Hingga hari ini, prinsip dasar dari Senapan Gatling masih digunakan dalam berbagai senjata modern, termasuk meriam otomatis seperti M61 Vulcan yang dipasang pada pesawat F-16 dan F-15.”
Baca juga : Dibalik Pelarangan Orang Cina Miliki Tanah di Daerah Istimewa Yogyakarta
Baca juga : Phalanx CIWS: Sistem Pertahanan Kapal Perang yang Menguras Dompet