Drama sejarah epik ini mengisahkan kehidupan dan masa-masa Nabi Muhammad SAW dan berfungsi sebagai pengantar sejarah Islam awal
ZONA PERANG(zonaperang.com) The Message atau Ar-Risālah adalah sebuah film drama epik tentang Islam tahun 1976 yang disutradarai dan diproduksi oleh Moustapha Akkad (Lion of the Desert), yang mengisahkan kehidupan dan masa-masa Nabi Muhammad SAW dari sudut pandang pamannya, Hamzah bin Abdul-Muthallib dan anak angkatnya, Zayd bin Haritsah.
“Biaya pembuatan film ini sebesar USD 17 juta dollar atau $89,881,898 jika dinilaikan pada tahun 2023”
Pada awal pembuatan film sempat berbagai nama akan disematkan pada film ini seperti ‘Mohammad hinga Messenger of God. Namun akhirnya film ini dinamakan ‘The Message’.
Film ini dirilis dalam versi bahasa Arab dan bahasa Inggris yang difilmkan secara terpisah, The Message berfungsi sebagai pengantar sejarah Islam awal. Pemeran internasionalnya meliputi Anthony Quinn (Lawrence of Arabia), Irene Papas (The Odyssey), Michael Ansara (Star Trek television series), Johnny Sekka (Babylon 5: The Gathering), Michael Forest (Cast Away), André Morell (The Lord of the Rings), Garrick Hagon (Spy Game), Damien Thomas ( Pirates), dan Martin Benson (The Omen). Film ini merupakan produksi bersama internasional antara Libya, Maroko, Lebanon, Suriah, dan Inggris.
Film ini dinominasikan untuk Best Original Score pada Academy Awards ke-50, yang digubah oleh Maurice Jarre, namun kalah dari Star Wars (yang digubah oleh John Williams : Jaws, E.T.: The Extra Terrestrial ) yang saat itu sedang naik daun. Pemimpin Libya saat itu, Muammar Muhammad Abu Minyar al-Gaddafi, memberikan sebagian besar dukungan finansial.
Baca juga : 20 April 570M, Abrahah menyerang Ka’bah yang berada di Mekkah : Asal sebutan tahun gajah
Baca juga : Ekspedisi Tabuk : Pengerahan pasukan Muslim dalam lingkungan paling menantang
Alur Film
Film ini dimulai dengan Nabi Muhammad SAW mengirimkan undangan untuk menerima ajaran Islam kepada para penguasa di sekitarnya: Heraklius, Kaisar Bizantium / Romawi Timur dan Patriark Alexandria; Kaisar Sasania / Iran
Sebelumnya, Nabi Muhammad SAW dikunjungi oleh malaikat Jibril, yang sangat mengejutkannya. Malaikat tersebut memintanya untuk memulai dan menyebarkan Al-Quran.
Secara bertahap, sejumlah kecil orang di kota Mekah mulai berpindah agama. Akibatnya, lebih banyak musuh akan datang dan memburu Sang Nabi dan para pengikutnya dari Mekah dan menyita harta benda mereka. Beberapa dari pengikutnya melarikan diri ke Abyssinia / Ethiopia untuk mencari perlindungan yang diberikan oleh raja (Armah/Najashi) di sana.
Sambutan hangat di kota Madinah
Mereka menuju ke utara, di mana mereka menerima sambutan hangat di kota Madinah dan membangun masjid Islam pertama (Mesjid Quba, 23 September 622). Mereka diberitahu bahwa harta benda mereka dijual di Mekah di pasar.
Nabi Muhammad SAW memilih perdamaian sejenak. Mereka diserang tetapi memenangkan Perang Badar. Sesuatu yang tidak disangka sebab pasukan Muslim menang meski kalah jumlah tentara. Orang-orang Mekah, yang ingin membalas dendam, melawan balik dengan tiga ribu orang dalam Perang Uhud.
Kaum Muslimin mengejar orang-orang Mekah dan meninggalkan garis belakang tanpa perlindungan saat merasa kemenangan akan tiba. Karena itu, mereka dikejutkan oleh penunggang kuda dari belakang, sehingga mereka kalah dalam pertempuran.
Baca juga : 11 Peperangan di Masa Rasulullah Nabi Muhammad SAW
Baca juga : Daftar Nama Besar Para Pejuang Islam Sepanjang Masa
Hamza terbunuh
Pasukan Mekkah berhasil membunuh Hamza (saudara angkat, paman dari pihak ayah, sepupu kedua dari pihak ibu, dan sahabat Nabi Muhammad SAW) dibawah pimpinan Khalid ibn Walid. Orang-orang Mekah dan Muslim melakukan gencatan senjata selama 10 tahun (Perjanjian Hudaibiyah).
Beberapa tahun kemudian, Khalid bin Walid, seorang jenderal Mekah yang telah membunuh banyak Muslim, masuk Islam. Sementara itu, kamp-kamp Muslim di padang pasir diserang di malam hari. Kaum Muslim percaya bahwa orang-orang Mekah bertanggung jawab.
Abu Sufyan, salah seorang pemimpin utama Bani Quraisy (Keturunan Abu Sufyan kemudian mendirikan dinasti Umayyah yang memerintah dunia Islam antara tahun 661–750M) datang ke Madinah karena takut akan pembalasan dan mengklaim bahwa bukan orang Mekah, tetapi perampok yang telah melanggar gencatan senjata.
Menguasai tanpa pertempuhan darah
Tak satu pun dari kaum Muslimin yang mau menerima dia, mengklaim bahwa dia “tidak menaati perjanjian dan tidak menepati janji”. Kaum Muslim merespon dengan menyerang Mekah dengan pasukan yang sangat banyak dan “orang-orang dari setiap suku”.
Abu Sufyan berusaha untuk bertemu dengan Nabi Muhammad SAW pada malam penyerangan. Penduduk Mekah menjadi sangat takut tetapi diyakinkan bahwa orang-orang di rumah mereka, di dekat Kabah, atau di rumah Abu Sufyan akan aman.
Mereka menyerah dan Mekah jatuh ke tangan Muslim / Fathu Makkah tanpa pertumpahan darah (11 Januari 630M). Patung-patung berhala di dalam Ka’bah dihancurkan, dan azan pertama di Mekah dikumandangkan di Ka’bah oleh Bilal bin Rabah al-Habasyi. Khotbah Perpisahan juga disampaikan / Khutbah Haji Wada (Arafah, 9 Zulhijah 10 H atau 6 Maret 632).
Baca juga : 10 Oktober 732, Battle of Tours : Kekalahan Muslimin di Tours Perancis
Baca juga : 12 Februari 1502, Pertobatan atau Pengusiran Muslim dari tanah Spanyol
Produksi Film
Syuting dimulai pada tahun 1974, dengan 300 kru, 40 aktor untuk versi bahasa Inggris dan Arab, dan lebih dari 5.000 orang untuk pengambilan gambar di tengah keramaian. Sebuah replika Mekah senilai $700.000 dibangun di dekat Marrakesh Maroko dan Anthony Quinn dibayar $1,5 juta ($9,153,346 nilai 2023) menurut Michael Ansara.
Juara dunia tinju dan Olimpiade Muhammad Ali / Cassius Marcellus Clay Jr ingin memerankan Bilal, tetapi peran tersebut diberikan kepada Sekka, dan Sekka menyatakan bahwa “Akkad menginginkan seorang Muslim dengan pengalaman akting untuk memainkan peran tersebut” dan “bagaimana mungkin ada orang yang percaya bahwa Ali dapat disiksa dan dilecehkan seperti yang dialami oleh Bilal?”
Pembuatan film di Maroko dimulai pada bulan April 1974, tetapi polisi Maroko memaksa mereka untuk menghentikan pembuatan film pada tanggal 5 Agustus, karena Hassan II dari Maroko telah ditekan oleh Faisal dari Arab Saudi.
Pindah ke Libya
Akkad diberi izin untuk membuat film di Libya setelah menunjukkan film yang belum diedit kepada Muammar Gaddafi dan melakukan syuting dari bulan Oktober 1974 hingga Mei 1975. Gaddafi ingin Akkad juga membuat film yang didasarkan pada kehidupan Omar al-Mukhtar. Akkad memfilmkan versi bahasa Inggris dan bahasa Arab dari film tersebut secara bersamaan dengan aktor yang berbeda.
Sebuah bola lampu pada kamera digunakan selama adegan-adegan karakter Nabi Muhammad SAW untuk mewakili imanensinya. Cendekiawan Islam Khaled Abou El Fadl, yang merupakan teman Akkad, memuji penggambaran Muhammad dengan menyatakan bahwa “Mencari cara untuk membuat Nabi menjadi seseorang tanpa menunjukkannya – itu brilian.”
Akkad melihat film ini sebagai cara untuk menjembatani kesenjangan antara dunia Barat dan Islam, dengan menyatakan dalam sebuah wawancara pada tahun 1976:
“Saya membuat film ini karena ini adalah hal yang pribadi bagi saya. Selain nilai produksinya sebagai sebuah film, film ini memiliki cerita, intrik, dan dramanya. Selain itu, saya pikir ada sesuatu yang bersifat pribadi, sebagai seorang Muslim yang tinggal di Barat, saya merasa bahwa adalah kewajiban saya untuk menyampaikan kebenaran tentang Islam.
Islam adalah agama yang memiliki 700 juta pengikut, namun hanya sedikit yang diketahui dan itu mengejutkan saya. Saya pikir saya harus menceritakan kisah yang akan membawa jembatan ini, kesenjangan ini ke dunia barat.”
Baca juga : Panglima perang dan prajurit sahabat Nabi yang paling banyak meriwayatkan Hadist
Baca juga : Ahmad Ibnu Fadlan Sang utusan Khalifah ke Rusia dan Film Hollywood The 13th Warrior
Rilis
Pada bulan Juli 1976, lima hari sebelum film ini dibuka di West End, London, panggilan telepon yang mengancam ke bioskop mendorong Akkad untuk mengubah judul dari Mohammed, Messenger of God menjadi The Message, dengan biaya sebesar £50,000. Film ini dilarang di Mesir, Kuwait, dan Arab Saudi. Irwin Yablans mendistribusikan film ini di Amerika Serikat.
Salah sangka
Di bawah keyakinan yang keliru bahwa Anthony Quinn berperan sebagai Nabi Muhammad SAW dalam film tersebut, sebuah kelompok mengancam akan meledakkan gedung dan penghuninya kecuali jika pembukaan film tersebut dibatalkan. Film ini ditarik dari bioskop pada hari pemutaran perdananya, tetapi kembali diputar setelah pengepungan berakhir.
Restorasi resolusi 4K dari film ini ditayangkan di Dubai International Film Festival pada Desember 2017, dan film ini dirilis secara teatrikal di Arab Saudi.
Penghargaan dan nominasi
Peran Muna Wassef sebagai Hindun dalam versi bahasa Arab membuatnya mendapatkan pengakuan internasional.
Film tersebut dinominasikan untuk sebuah Oscar pada 1977 untuk Tata Musik Orisinil Terbaik untuk musik karya komposer Perancis Maurice Jarre (Doctor Zhivago, Year of Living Dangerously)
Baca juga : 5 Fakta Muhammad al-Fatih Sang Penakluk Konstantinopel