Pertempuran di Malam Hari: Hilangnya Bali dan Timor dari tangan Belanda
ZONA PERANG(zonaperang.com) Ketika Jepang menginvasi Bali pada tanggal 18 Februari 1942, pasukan angkatan laut Komando Amerika-Inggris-Belanda-Australia (ABDA) yang dipimpin oleh Laksamana Muda Angkatan Laut Belanda Karel W.F.M. Doorman meluncur menyerang.
“Pertempuran Selat Badung adalah pertempuran laut dalam kampanye Pasifik Perang Dunia II, yang terjadi pada malam hari tanggal 19/20 Februari 1942 di Selat Badung (antara pulau Bali and Nusa Penida) Pantai Bali ini juga terlindung dari cuaca yang ada dan merupakan tempat di mana Jepang diharapkan untuk mendarat.”
Selama hari-hari terakhir di Jawa, Bali merupakan titik penting untuk mengangkut pesawat tempur Sekutu dari Australia ke Jawa. Jepang mengetahui hal ini, dan mereka juga tahu bahwa mereka harus menghentikan aliran pesawat tempur ke Jawa jika mereka ingin mendapatkan superioritas udara atas Angkatan Udara Sekutu di Jawa selama invasi yang akan datang.
Baca juga : 18 Desember 1771, Puputan Bayu : Perang habis-habisan rakyat Blambangan Banyuwangi vs Kolonial Belanda
Bali berhasil direbut : Pertempuran Menentukan Yang Mengisolasi Pulau Jawa
Dalam beberapa hari kemudian, Jepang berhasil memukul mundur pasukan ABDA, dan lapangan terbang di Bali berhasil direbut, melanjutkan penaklukan Hindia Belanda. Dalam pertempuran itu, Angkatan Laut Kerajaan Belanda kehilangan kapal perusak HNLMS Piet Hien dan kapal penjelajah Tromp, yang rusak akibat peluru dari kapal perusak Jepang Asashio, tetapi kembali ke Australia untuk diperbaiki.
Dalam pertempuran tersebut, empat kapal perusak Jepang mengalahkan pasukan Sekutu yang kalah jumlah dan persenjataan, Pertempuran ini menunjukkan keunggulan Angkatan Laut Jepang yang cukup besar atas Sekutu dalam pertempuran malam hari yang berlangsung hingga Pertempuran Battle of Cape St. George di North Solomons.
USS Stewart (DD-224) mengalami kerusakan selama pertempuran malam pada 19-20 Februari dan kembali ke Surabaya. Ditenggelamkan pada bulan Maret, setelah Pertempuran Laut Jawa dan Selat Sunda, kapal perusak ini diangkat oleh Jepang dan ditugaskan sebagai kapal anti-kapal selam CD-22. Dikembalikan ke Angkatan Laut AS setelah perang, Stewart ditenggelamkan sebagai target pada 24 Mei 1946.
Baca juga : Penjajah Belanda tidak suka Soekarno dan Mohammad Hatta yang banyak omong
Baca juga : Tora! Tora! Tora! (1970) : Film Serangan Jepang ke Pearl Harbor terbaik Pra-CGI