ZONA PERANG (zonaperang.com) – Para peneliti dari Kementerian Purbakala Mesir (Egyptian Ministry of Antiquities) dan University of Bonn Jerman menemukan prasasti penanda perbatasan domain atau wilayah kekuasaan dari zaman Mesir kuno. Benda ini dapat dianggap sebagai prasasti pertama atau tertua dalam sejarah yang mengidentifikasi teritorial atau wilayah kekuasaan seseorang, setidaknya yang pernah ditemukan hingga saat ini.
Prasasti ini adalah batu yang terletak di Wadi el Maliik, dekat Aswan, di Mesir selatan. Pada batu ini terdapat beberapa hieroglif yang telah diuraikan oleh para ahli Mesir Kuno sebagai tulisan berbunyi “Domain Raja Horus Scorpion.”
Batu tersebut menampilkan empat hieroglif. Satu di antaranya adalah nama Raja Scorpion dan satu lagi menunjukkan, menurut para peneliti, bahwa isi tulisan lengkapnya adalah nama tempat itu sendiri, mirip dengan tanda yang menunjukkan batas suatu kota.
Dalam hal ini, isi prasasti tersebut mengacu pada domain, yaitu entitas geografis dan ekonomi di bawah kendali langsung dari seorang penguasa. Prof. Dr. Ludwig D. Morenz, ahli egiptologi dari University of Bonn, menegaskan bahwa “ini adalah penanda tempat tertua di dunia”, karena pemerintahan Raja Scorpion di Mesir berlangsung sekitar tahun 3070 tahun Sebelum Masehi.
Ini bukan pertama kalinya prasasti serupa ditemukan, karena “nama domain” semacam ini pernah ditemukan juga pada silinder, pelat, dan prangko. Namun, pentingny dari penemuan ini, bisa dibilang mereka telah menemukan “tanda perbatasan” pertama yang diketahui dalam sejarah.
Raja Scorpion sendiri adalah seorang penguasa dari periode prinasti atau dinasti 0(nol) Mesir. Sang penguasa hidup sekitar tahun 3070 Sebelum Masehi. Tanggal pastinya dan lamanya masa pemerintahannya tidak diketahui.
Menurut beberapa teori dianggap sebagai ayah dari Narmer( 3273 – 2987 BC), firaun pertama dalam sejarah. Menurut teori yang lain, Raja Scorpion adalah nama alternatif dari Narmer sendiri.
Selama berabad-abad para penguasa Mesir telah menguasai wilayah dengan perluasan terbatas dan terbagi-bagi. Namun baru pada masa Raja Scorpion lah kekuatan terpusat pertama kali muncul dan memiliki otoritas atas wilayah yang cukup besar untuk disebut negara. Mulanya kekuasaan Raja Scorpion masih terbatas pada Lembah Nil atau Mesir Hulu, belum termasuk delta-delta di sana.
“Untuk pertama kalinya, proses kolonisasi internal Lembah Nil terlihat melalui tulisan,” jelas Morenz seperti dilansir Historical Eve.
Para ahli Mesir Kuno mengatakan bahwa “penggunaan awal tulisan di tempat terpencil seperti itu tidak biasa” dan bahwa “prasasti tersebut membuka jendela atas kemunculan negara Mesir dan budayanya”, karena secara nyata menandai batas wilayah yang dikuasai oleh seorang penguasa tunggal.
Menurut Morenz, Mesir adalah negara teritorial pertama di dunia. “Sudah ada sistem-sistem yang berkuasa di tempat-tempat lain sebelumnya, tetapi mereka jauh lebih kecil,” ujarnya seperti dilansir dari laman resmi University of Bonn.
Beberapa waktu lalu berdasarkan hasil penelitian lainnya, diketahui bahwa pembangunan wilayah dari utara-selatan Mesir saat itu sudah sepanjang sekitar 800 kilometer. “Faktanya, beberapa pusat populasi saingan bergabung menjadi negara bagian tengah yang baru,” papar Morenz.
Kini, daerah tempat ditemukannya penanda wilayah tertua tersebut masih dalam tahap awal eksplorasi arkeologi. Tim peneliti berharap dapat terus menyelidikinya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih tepat tentang proses konsolidasi kekuatan firaun di Mesir.
Ada sangat sedikit sumber tentang kondisi politik, sosial dan ekonomi mengenai kehidupan di Mesir pada masa lebih dari lima ribu tahun yang lalu. “Inilah tepatnya mengapa penemuan baru dari prasasti batu ini sangat berharga,” ucap Morenz.
Sumber: nationalgeographic