- Palestina: Tanah Suci yang Diperebutkan Sejarah
- Dari Kerajaan Kanaan hingga Penjajahan Zionis: Sejarah Panjang Palestina
- Tanah Palestina, sebuah wilayah yang kaya akan sejarah dan kebudayaan, telah menjadi saksi peristiwa-peristiwa penting sejak zaman kuno hingga masa kini. Dari catatan awal yang pernah ditemukan, kehadiran nabi-nabi yang berdakwah, hingga kekuatan-kekuatan yang menguasai wilayah ini, sejarah Palestina adalah kisah yang penuh dengan perubahan dan perjuangan.
ZONA PERANG(zonaperang.com) Sejarah Palestina dimulai dari zaman kuno, dengan catatan awal yang menunjukkan bahwa wilayah ini telah dihuni sejak ribuan tahun yang lalu. Bangsa Kanaan adalah salah satu kelompok pertama yang mendiami wilayah ini, diikuti oleh berbagai peradaban lainnya seperti Mesir Kuno, Asyur, Babilonia, dan Persia. Nama “Palestina” sendiri berasal dari kata “Filistia” (Philistia), yang digunakan oleh penulis Yunani untuk merujuk ke wilayah ini.
Gambar depan: “Poster Visit Palestine dibuat pada tahun 1936 untuk Asosiasi Pengembangan Pariwisata Palestina oleh Franz Krausz, seorang imigran Yahudi Austria ke Palestina pada tahun 1930-an yang melarikan diri dari Jerman sebelum Holocaust. Krausz mendesain grafis untuk iklan komersial dan poster untuk organisasi Zionis di Palestina, dan juga di nagara ilegal Israel setelah tahun 1948.
Nabi-Nabi yang Berdakwah di Palestina
Palestina menjadi saksi dakwah para nabi yang diutus untuk membawa petunjuk Tuhan kepada manusia. Nabi Ibrahim (Abraham) pertama kali tiba di tanah ini setelah meninggalkan Ur di Mesopotamia. Wilayah ini juga menjadi tempat tinggal Nabi Ishaq (Isaac), Nabi Ya’qub (Jacob), dan keturunannya.
Kemudian, Nabi Musa (Moses) memimpin Bani Israel menuju tanah ini, meskipun ia wafat sebelum mencapai wilayah tersebut. Nabi Daud (David) dan Nabi Sulaiman (Solomon) memerintah kerajaan yang kokoh di tanah Palestina, dengan Yerusalem (al-Quds) sebagai pusatnya.
“Palestina juga dikenal sebagai tanah para nabi. Nabi Ibrahim (Abraham), Nabi Musa (Moses), Nabi Daud (David), dan Nabi Isa (Jesus) adalah beberapa nabi yang memiliki hubungan erat dengan wilayah ini.”
Dalam tradisi Islam, Palestina juga memiliki kaitan dengan perjalanan Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW, di mana Masjid Al-Aqsa(saat itu masih berupa gereja) menjadi tempat yang suci.
Baca juga : Otoritas Palestina: Alat Zionis atau Pembela Rakyat?
Baca juga : Jejak Dukungan Bung Karno untuk Kemerdekaan Palestina
Penaklukan dan Kekuasaan di Palestina
Sejarah Palestina penuh dengan pergantian kekuasaan. Berikut adalah fase-fase pentingnya:
- Kerajaan Kanaan: Penduduk awal Palestina adalah bangsa Kanaan. Setelah mereka, Bani Israil sempat mendirikan kerajaan di wilayah ini.
- Penaklukan Babilonia dan Persia: Pada abad ke-6 SM, Raja Nebukadnezar dari Babilonia menaklukkan Yerusalem. Setelah itu, wilayah ini dikuasai oleh Kekaisaran Persia.
- Helenisme dan Romawi: Alexander Agung membawa pengaruh Yunani ke Palestina pada abad ke-4 SM. Kemudian, Kekaisaran Romawi menguasainya, menjadikan Yerusalem sebagai pusat penting bagi agama Yahudi dan Kristen.
“Setelah mengalahkan Yudea pada tahun 70 Masehi, Romawi menghancurkan Bait Suci dan mengusir orang Yahudi dari wilayah tersebut.”
- Kekuasaan Islam: Palestina menjadi bagian dari Khilafah Islam setelah penaklukan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada abad ke-7 M. Masjid Al-Aqsa dibangun pada masa ini sebagai salah satu situs Islam yang paling dihormati.
- Perang Salib: Pada abad ke-11, Palestina menjadi rebutan antara pasukan Muslim dan Tentara Salib Eropa, sebelum akhirnya dikuasai oleh Dinasti Ayyubiyah di bawah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi.
- Kesultanan Utsmaniyah: Dari abad ke-16 hingga awal abad ke-20, Palestina berada di bawah pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah.
Awal Penjajahan Modern: Mandat Inggris dan Zionisme
Setelah Perang Dunia I, Palestina jatuh ke tangan Inggris di bawah mandat Liga Bangsa-Bangsa. Pada periode ini, gerakan Zionisme—yang bertujuan mendirikan negara Yahudi di tanah Palestina—mulai mendapat dukungan Barat, terutama melalui Deklarasi Balfour tahun 1917.
Ketegangan antara penduduk asli dan imigran Yahudi meningkat, hingga akhirnya PBB mengusulkan pembagian Palestina pada tahun 1947. Namun, hal ini tidak diterima oleh penduduk asli Palestina.
Penjajahan Zionis dan Konflik Berkelanjutan
Pada tahun 1948, berdirinya negara teror Israel di tanah Palestina menandai awal dari penderitaan besar bagi rakyat Palestina. Ratusan ribu warga Palestina terusir dari tanah mereka dalam peristiwa yang dikenal sebagai Nakba (malapetaka).
Sejak itu, penjajah Israel terus memperluas wilayahnya melalui perang dan pendudukan, termasuk menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur pada Perang Enam Hari tahun 1967. Hingga kini, Palestina terus berjuang untuk memperoleh kembali hak-haknya yang dirampas.
Baca juga : Penjajahan Prancis: Ironi di Balik Slogan Kesetaraan dan Kebebasan
Baca juga : Yahudi, Zionisme, dan Israel: Tiga Hal yang Sering Disalahpahami
Mengapa zionis penjajah Israel sangat ingin menguasai Palestina dan membuat Israel Raya?
Alasan utama mengapa Zionis penjajah Israel sangat ingin merebut Palestina dan membentuk Israel Raya adalah karena mereka menganggap wilayah tersebut sebagai tanah leluhur mereka. Menurut keyakinan mereka, Palestina dulunya disebut negeri Kanaan, yang dijanjikan Tuhan kepada bangsa Israel dalam Perjanjian Lama.
Selain itu, ada juga keyakinan bahwa wilayah tersebut adalah tempat yang dijanjikan untuk turunnya Mesias, Juruselamat yang dinantikan oleh bangsa Yahudi. Oleh karena itu, mereka merasa berhak untuk menguasai dan mengusir penduduk asli Palestina dengan berbagai cara, termasuk melalui konflik dan penjajahan.
Penduduk asli Palestina memiliki hak atas tanah mereka berdasarkan beberapa alasan yang kuat:
- Sejarah dan Keberlanjutan: Penduduk asli Palestina telah tinggal di wilayah tersebut selama berabad-abad, jauh sebelum gerakan Zionis muncul. Mereka memiliki hubungan historis dan budaya yang mendalam dengan tanah tersebut.
- Hukum Internasional: Berdasarkan hukum internasional, hak atas tanah biasanya diberikan kepada penduduk yang telah tinggal di wilayah tersebut secara terus-menerus. Resolusi PBB dan berbagai perjanjian internasional mengakui hak-hak penduduk Palestina atas tanah mereka.
- Keadilan dan Hak Asasi Manusia: Prinsip keadilan dan hak asasi manusia mendukung hak penduduk asli untuk tinggal di tanah mereka tanpa ancaman pengusiran atau penjajahan. Pengusiran paksa dan pendudukan militer bertentangan dengan prinsip-prinsip ini.
- Identitas dan Warisan Budaya: Tanah Palestina adalah bagian integral dari identitas dan warisan budaya penduduk asli. Kehilangan tanah tersebut berarti kehilangan bagian penting dari sejarah dan budaya mereka.
Perjuangan Palestina Hari Ini
Perjuangan rakyat Palestina untuk kemerdekaan dan hak-hak mereka terus berlanjut hingga hari ini. Meskipun ada upaya internasional untuk mencapai perdamaian, konflik tetap berlarut-larut dan belum menemui titik terang. Organisasi-organisasi internasional seperti PBB telah menegaskan bahwa pendudukan zionis Israel atas wilayah Palestina adalah ilegal dan melanggar hak-hak fundamental rakyat Palestina.
Gazamedia.net | Update Terdepan Berita Palestina
MER-C | Medical Emergency Rescue Committee untuk Palestina
Baca juga : Nasionalisme: Alat Penjajahan Barat yang Memecah Belah Umat Islam